alone

261 46 44
                                    

ini keterlaluan. sungguh.

dari awal yunseong memulai aktivitas nya di gedung auditorium hingga yunseong mengakhiri aktivitas nya dengan membuka pintu kamar nya, cha junho tetap tidak ada.

yunseong panik, tapi yunseong berusaha berpikir positif karena sebagian besar barang junho masih tersisa di dalam kamar. tidak mungkin junho pindah.

yunseong pergi menuju pos satpam untuk menanyakan apa junho pergi dari asrama, dan satpam yang berada di sana menjawab bahwa mereka tidak tahu apa-apa.

benar, sudah bisa yunseong duga kalau satpam akan menjawab seperti itu. kebiasaan satpam di sini hanyalah bermain kartu, tertidur dan makan di dalam pos nya. mana mungkin memperhatikan sekitar.

yunseong kembali ke kamar tanpa hasil. ingin melapor kepada guru-guru, tapi yunseong takut ini adalah ke salah-pahaman.

di tilik dari kondisi junho - yang di buang oleh orangtua nya - ia tidak akan memiliki tempat pulang yang nyaman.

yunseong merutukki perkataannya waktu itu. dia sadar, dia menyebalkan.

tapi, yunseong juga manusia. punya perasaan, bisa tersulut bila yunseong kesal. bisa menjadi tidak sopan bila yunseong marah.

dan yunseong sedang merasakan kehilangan.

yunseong mendudukkan dirinya di atas ranjang milik junho. mengelus nya pelan dan melihat ke luar jendela.

terlihat pemandangan yang selama ini junho selalu lihat. galaksi, yang bersinar dengan anggun. beberapa konstelasi yang menghiasi, bintang-bintang yang mendukung latar dan bulan sebagai pemeran utama.

indah sekali.













"HAH?! JUNHO ILANG KATA LO?!?!"

yunseong mengusap telinga nya pelan, "iya...,"

"lo apain hah?" ujar suara di seberang sana, kang taehyun.

yunseong tertohok. taehyun seperti tahu apa yang telah yunseong katakan kepada junho, suara pemuda yang lebih muda dua tahun itu terdengar mengintimidasi secara tegas.

"e-eh, soal itu, gue kasih tau nanti aja. pokoknya sekarang gue minta bantuan lo," balas yunseong.

terdengar helaan napas di ujung sana, "jangan kira gue bakal lembek cuma karna lo lebih tua dari gue. gue tagih janji gue nanti."

"iye-iye," ucap yunseong. "oh iya, ada yang mau gue tanyain!"

"apa? cara jadi CEO?" celetuk taehyun dari sana.

yunseong mendecih, "kok jadi ke sana sih anjrit."

"duh, hwang yunseong,, lo polos apa bloon hah?" yunseong sedikit bingung.

"maksud lo apa? emangnya lo tau siapa gue?" cetus yunseong.

terdengar cibiran dari taehyun, "anak tunggal dari woolim ent, pewaris tunggal jabatan direktur hwang. baru saja di perkenalkan menuju publik tepat kemarin malam. ke seluruh pebisnis tersohor."

hah? apa?

"maksud lo apa?!" ujar yunseong kebingungan, "gue-gue, gue kan gak mau-"

"jadi direktur hwang mengambil keputusan sepihak? wow, congrats, hwang!" lalu telepon di matikan.

setelah nya masuk pesan dari kang taehyun yang berbunyi,


'hwang-ssi, gue ke sana besok.'


yunseong meremat ponsel nya keras. apalagi ini? 




(a/n) : 

malem kalian-!

about you [yunseong junho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang