his paranoid

356 69 21
                                    

seminggu berlalu. hari-hari yunseong berbeda 180 derajat dengan hari-hari sebelum masuk asrama. 

yunseong bosan, berada di asrama, di babu in para senior laknat. apalagi kalo kak ong lagi males, yunseong di babuin buat bikin koreografi.

yunseong pengen uninstall skill dance nya :((

yah, berbalik sama keseharian yunseong yang udah berubah, beda sama status nya dengan cha junho.

bukannya yunseong naksir junho, tapi mereka masa gak deket sama sekali padahal udah seminggu? parah sih. 

karna yunseong sering jadi sasaran babu nya para senior, yunseong sering pulang telat. dateng dateng juga (walaupun junho blom tidur), mereka paling cuma 'hai', 'udah makan?' gitu gitu doang.

junho juga pendiem banget. tapi, junho ramah kok.

dan udah seminggu ini, yunseong juga kepikiran omongan minhee tentang junho yang sering ketawa-nangis tiba-tiba. seminggu ini, yunseong belum denger junho kumat kayak yang dibilang minhee.

jadi, malam ini, yunseong tekadin buat nanya perihal kebenaran itu.

abis di babuin tentunya.






'cklek!'

yunseong masuk ke dalam kamar. junho belum tidur, itu anak masih ngeliatin langit. iya, seminggu an ini junho cuma liatin langit.

bukan seharian penuh, tapi setiap yunseong liat, junho selalu merhatiin langit. gatau junho keluar dari kamar atau gimana.

ngedenger suara pintu, junho nengok. terus senyum, "malam yunseong,"

"malem juga, jun." balas yunseong sembari menaruh tas nya di samping ranjangnya. yunseong menoleh ke arah junho yang sudah kembali melihat langit, "junho,"

"iya?" tanya junho sambil nengok.

"lo gak bosen liatin bintang terus?" tanya yunseong.

junho terdiam. lalu menatap yunseong dengan senyum hangat, "nggak, kenapa? yunseong mau ikutan?"

"boro-boro ikutan jun, dari pagi udah di kejar sama senior dakjal," balas yunseong yang mengundang kekehan junho.

yunseong terpana.

junho terlihat sangat menggemaskan.

"oh ya, yunseong." panggil junho sebelum ia kembali melihat ke arah langit.

yunseong yang sempat terpana, tergagap. "i-iya, jun?"

"mandi sana. yunseong bau,"

oh iya.












selesai mandi, yunseong mengeringkan rambutnya yang basah. ini gara-gara hair-dryer  yunseong rusak, jadi yunseong harus ngeringin sendiri.

seperti biasa, junho masih memandangi langit yang penuh dengan bintang. boleh yunseong berharap? kalo sebenarnya junho nungguin dia?

delulu mulu lo.

"junho," panggil yunseong. 

junho menoleh dengan mata panda nya. dia terlihat sudah mengantuk. "iya, yunseong?"

yunseong hendak bertanya mengenai apa yang di bilang oleh minhee, namun melihat keadaan junho, yunseong mengurungkan niatnya itu.

entah benar atau bohong apa yang di bilang minhee, yunseong tidak ingin menambah beban pikiran junho.

"bobo sana," suruh yunseong. 

junho mengangguk dan menggeleng, "junho belum ngantuk."

"lo udah ngantuk gitu astaga," yunseong meraih junho dan merebahkan tubuh junho dengan perlahan. dan ya, mata junho langsung tertutup.

yunseong tersenyum gemas. ia mengusak rambut junho dan mendekatkan bibirnya pada telinga junho. 


"sleep well, bae."









(a/n) : 

aku memutuskan ff ini ringan ringan dan penuh ke uwuan. akibat tl twitterku hshshs.

oh ya, aku tuh pengen di semangatin sama kalian :(( gak peka yah kalian :(((

about you [yunseong junho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang