yunseong berjalan keluar dari kamar mandi setelah membersihkan dirinya. ia melihat junho yang - sepertinya tertidur - berada di atas ranjangnya.
mata yunseong melihat ke arah pundak junho yang naik. bukti kalau junho habis menahan tangisannya. yunseong meneguk ludahnya kasar, merasa bersalah terhadap junho.
baru tadi siang, yunseong mengalami rasa senang karena berhasil menggapai ekspektasinya, namun semua berubah seratus delapan puluh derajat. ini semua karena yunseong yang mempunyai ego tinggi.
kalau saja, yunseong bukan bocah manja, dia tidak akan berkata semenyakitkan itu. terlebih itu ditunjukkan untuk junho, bocah manis yang menggaet hatinya.
rasanya sakit ketika junho terisak begitu keras hanya karena dirinya yang bodoh.
yunseong menatap ke arah jendela yang menampakkan langit malam. langit itu di penuhi oleh bintang dan benda langit lainnya.
lihat, ada corona borealis, tujuh bintang berbaris membentuk sebuah gerbang. the gate of dionisia, dunia dewa Dionysus berpesta bersama rakyatnya.
ada juga bintang carnis major atau yang lebih sering di kenal dengan nama sirius, merupakan bintang paling terang di langit malam. sirius adalah bintang paling terang dan bintang yang lekas mati.
indah namun cepat berlalu.
yunseong beranjak mendekati junho yang membelakanginya. tangannya ia ulur menuju pucuk rambut junho yang lembut.
kemudian ia mengelus nya dengan perlahan.
junho terbangun pukul setengah lima pagi. ia mengusap pelan matanya.
ah iya, matanya sedikit bengkak karena ia menangis kemarin. menangis karena pemuda hwang dengan perkataan nyelekitnya.
timbul ke kecewaan di lubuk hati junho. apa perlu yunseong mengatakan hal itu karena junho menolak menjadi pacarnya?
perlukah yunseong menyangkut-pautkan taehyun? sahabat terbaik junho?
perlukah yunseong berkata blak-blakan tentang kondisi mental junho?
apa perlu?
diliriknya yunseong yang tengah tertidur di ranjang sebelah, membelakangi junho. pundak lebarnya itu terlihat merosot.
"yunseong..." gumam junho pelan, "padahal junho bener-bener suka sama yunseong..."
junho menggeleng setelah mengulang gumamannya dalam pikirannya. mengusir pikiran itu. kalau yunseong memang marah, junho akan mengambil jarak.
iya, itu yang terbaik saat ini.
junho beranjak bangun dan pergi menuju kamar mandi untuk berbilas.
"umm,"
yunseong mengerang pelan sebelum bangun dari ranjangnya. yunseong melihat sekitar, tak ada ucapan selamat pagi.
ah, paling junho sedang berada di kamar mandi.
yunseong melangkah menuju dapur untuk membuat secangkir teh camomile, namun langkahnya terhenti. tatapannya terpaku terhadap sebuah piring berisi roti bakar dengan telur sebagai pendampingnya.
tidak, bukan makanannya. tetapi secarik kertas yang terpatri indah di atas meja makan, di sebelah piring.
yunseong mengambil kertas itu dan membacanya.
selamat pagi, hwang.
ini junho bikinin sarapan, dimakan yah?
jangan lupa kunci pintu kamar kalo mau pergi ><
senyum yunseong terpatri. untuk beberapa menit kemudian, hanya bertahan beberapa menit kemudian.
sebelum yunseong menyadari kalau tidak ada tanda-tanda kehidupan manusia lainnya selain dirinya di kamar ini.
(a/n) :
hehehehehe, hv a nice day!
KAMU SEDANG MEMBACA
about you [yunseong junho]
FanfictionSegala rahasia, segala fakta yang di sembunyikan, perlahan terungkap dan mengundang berbagai pandangan.