eunoia.

196 33 12
                                    

Junho tersenyum lebar, "kejutan!"

Yunseong menutup mulutnya yang terbuka lebar. Lalu menatap Tuan Hwang, Ayahnya dengan tatapan tidak mengerti.

Tuan Hwang tersenyum, "Biar Junho yang jelasin. Jalan-jalan dulu sana,"

"Ayo, Yunseong," ajak Junho lalu menggenggam tangan Yunseong. Mereka lalu pergi ke taman belakang kantor.

Yunseong masih diam dan tidak bisa berfikir jernih. Apa maksudnya? Junho tunangannya? Apa? Junho anak teman Ayahnya? Hah?

Melihat wajah Yunseong yang bingung tingkat akut itu, "Hehe,"

"Jun? Lo tunangan gue?" Tanya Yunseong.

"Iyaa!!" Balas Junho.

Yunseong memeluk Junho erat. "Kok bisa?"

"Bisa dong," balas Junho.

"Kemarin, waktu Juno pergi dari asrama, Juno kan pulang ke rumah. Ah, kalo Yunseong bingung, Juno memang diangkat jadi anak temen Ayah Yunseong tadi. Juno seneng banget, hehe." Ucap Junho.

Yunseong memendam teriakan gemasnya.

"Waktu Juno pulang kemarin, tiba-tiba Juno dikasih tau bakal punya tunangan. Juno kaget, Juno kan sayang Yunseong..," Junho memutuskan ucapannya ketika melihat Yunseong yang tersenyum gemas.

Terlihat seperti om-om pedo bagi Junho.

Yunseong meraih tangan Junho dan menaruhnya di dagu, "Ayo cerita lagi."

"Dan ya, Junho diajak ketemu sama calon mertua Juno yang ternyata Ayah Yunseong! Hehe, Junho makin seneng kalo diinget," ucap Junho.

Yunseong mencium punggung tangan Junho.

"Yunseong mau nikah kan sama Junho? Yunseong sayang Junho kan?" Tanya Junho.

Yunseong mengangguk. "Yunseong cinta Junho,"

"Ada syaratnya." Tegas Junho yang membuat Yunseong menautkan kedua alisnya heran. "Yunseong harus jadi penerus perusahaan. Kalo nggak, tunangan kita batal. Gitu, katanya."

Yunseong menghela napas. Ayahnya memang punya banyak cara, tapi kali ini, Yunseong menyetujui cara Ayahnya.

Yunseong mengangguk. "Asal sama kamu,"

Junho tersenyum.

"Ayo bahagia!"





(A/n) :

Ahsjakaiwianzn ga bisa apaan ini clingy sekali astaga aakskakaka

about you [yunseong junho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang