Holla yeoreobun 👋👋 Jangan lupa vote and comment juseyoㅋㅋㅋ
Title: Destiny Pair» Jeno x Renjun Rate» T Genre» Fanfiction Length» Oneshoot
⁂⁂⁂⁂⁂⁂⁂⁂⁂⁂⁂⁂⁂⁂⁂⁂
Oneshoot» Cerita yang memuat 2000- 3000 kata dalam satu cerita.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . .
Apakah kalian mau kalau dijodohkan dengan seorang lelaki hanya karena ayahmu menginginkan hartanya.
Itulah yang dirasakan oleh Si manis ini. Ia kabur dari rumah saat ayahnya mengatakan kalau ia akan dijodohkan. Bahkan ayahnya bilang secara terang terangan kalau Si manis gak nerima perjodohan ini,ia tidak dianggap anak karena cuma bikin susah.
Hujan mengguyur kota Seoul dengan ganasnya,Si manis juga tak terlihat terganggu dengan kehadiran hujan itu. Si manis duduk tenang di halte dekat rumahnya tanpa ada tujuan.
Si manis bingung harus tidur dimana pasalnya sekarang matahari sudah tenggelam. Daritadi ia sudah merapalkan doa,berharap ada sebuah keajaiban menimpanya. Tempat tidur gratis,makan gratis,baju sudah disiapkan,itulah yang Si manis harapkan.
Sudah lama ia menunggu di halte tetapi tidak ada keajaiban. Ia berharap minimal ayahnya membatalkan perjodohan itu dan menjemput anaknya yang kabur dari rumah. Impossible pikir Si manis, ayahnya termasuk keras kepala. Maunya A harus A,gak bakalan berubah pikiran.
Sudah 2 jam Si manis duduk di halte, dia cuma membawa selembar yang kertas bernominal 10.000₩. Mau dipakai uangnya tapi sayang....
Tiba tiba ada satu tepukan di bahu kana Si manis ternyata adalah om om yang biasanya godain cewe cewe lewat.
Si manis mah sante aja,orang dia laki laki kan??...
"Ikut om yuk sayang"ucap orang itu. "Gak"tolak Si manis. "Ikut gak?!"orang itu mulai menarik tangan Si manis. "Aku bilang gak mau ya gak mau" bentak Si manis. Orang itu menarik tangan Si manis kasar sedangkan Si manis sudah berteriak minta tolong.
Bertepatan ada satu mobil berhenti di depan halte tempatnya tadi.
"Lepasin!!"tegas pria paruh baya itu. "Siapamu sayang??"tanya orang yang menarik Si manis tadi. Sandiwara saja...
