Je Ta'ime Tounjours⟨Renjun NCT⟩

Manager's Child

.
.
NCT Dream x Renjun
.
.

Sebut saja manager NCT adalah orang yang sangat sibuk. Karena sekarang ia malah menitipkan sang anak yang masih berusia 3 tahun kepada anak didiknya yaitu Jisung,maknae of NCT. Managernya menitipkan anaknya kepada Jisung karena member Dream yang lainnya sulit dihubungi. Dan pada akhirnya hanya Jisung saja yang mengangkat panggilan dari manager muda yang sudah berubah status menjadi papa muda,single dad.

Tentu saja Jisung kebingungan bagaimana cara merawat seekor balita yang sialnya mulutnya sudah banyak mengoceh membuat Jisung lama kelamaan risih sendiri. Rasanya Jisung ingin melaporkan tindakan managernya yang semena-mena ini kepada Lee Sooman tapi ia tak berani.

Akhirnya ia memutuskan untuk membawa balita itu–Jung Injun–ke dorm 127 agar Taeyong hyung saja yang merawatnya. Tetapi seketika ia lupa jika 127 ada jadwal mendatangi sebuah acara tv dan akhirnya ia membawa balita itu kembali ke dorm dream.

Jisung ingin mengeluarkan umpatannya namun hal itu ia urungkan karena menyadari jika balita itu berwajah manis. Kan jadi gak tega dia nya:((.

Saat sampai didepan pintu dorm tiba tiba balita itu mengarahkan tangannya untuk mengetuk pintu besi didepannya,“Open the dool pwease~”. Jisung terkekeh membuat balita itu melihat dirinya,“Apa lihat lihat?!”gertaknya. Balita itu menggeleng lalu menunduk,memilih untuk memainkan kedua jarinya.

Jisung membuka pintu dorm setelah memasukkan kode nya lalu mendorong punggung balita itu agar cepat masuk karena udara diluar dingin sebab Korea akan memasuki musim gugur.

Balita itu menganga lebar sembari kedua mata lucu nya mengamati tiap interior didalam dorm Dream,“Wow~,lumahnya bagus samchon”ujarnya dengan riang. Jisung mendelik tak percaya dengan apa yang ia dengar barusan,“Apa?!, Kau memanggilku samchon?!. MWO–JAEMIN HYUNG!!”teriak pemuda tersebut.

Balita itu terkejut saat mendengar teriak pemuda Park itu dan beberapa saat setelahnya tergantikan oleh isakan tangis dari balita Jung itu. Jisung memutar bola matanya lalu memasuki kamarnya berpapasan dengan Jaemin. Jaemin yang tak tahu apa apa terkejut melihat ada seorang balita di dorm mereka apalagi dalam keadaan menangis.

Jaemin bersimpuh di lantai untuk menyamakan tingginya dengan balita imut tersebut. “Hey sstt,kenapa menangis hm”ujar Jaemin sembari tangannya mengelus surai hitam pekat balita didepannya. Balita itu menggeleng lalu kedua tangan mungilnya menggosok kedua matanya secara kasar. Jaemin mencegah kedua tangan mungil tersebut,“Jangan gitu,nanti matanya perih”.

Balita itu mengangguk lalu merentangkan kedua tangannya ingin digendong oleh Jaemin. Jaemin tersenyum kecil lalu mengangkat tubuh kecil itu ke udara mengundang kekehan dari empunya. Jaemin yang pada dasarnya gampang gemas kepada bayi atau balita lantas ia mencium pipi gembil balita itu berkali kali.

Kekehan balita itu semakin membesar kala Jaemin menghujani kedua pipinya dengan ciuman bertubi-tubi. Jaemin semakin gencar mencium pipi balita itu ditambah lagi dengan jari jemari Jaemin yang menggelitik tubuhnya. Tubuh balita itu sampai meronta-ronta minta dilepaskan dari Jaemin dan pada akhirnya Jaemin menjauhkan tubuhnya membuat balita itu tersenyum lega.

Krukk

Jaemin melotot lucu ke arah balita itu yang dibalas dengan kekehan balita itu yang menepuk perut nya. Jaemin menggendong bayi itu lalu membawanya ke arah meja makan. Setelah Jaemin memastikan jika balita itu diam pada tempatnya akhirnya Jaemin memasakkan omelette dengan saus tomat karena itu mudah sang cepat bagi dirinya.

Balita itu mengayunkan kedua kakinya yang tergantung dibawah kursi dengan bibir yang mengerucut bersandar pada kedua tangan yang ia tumpuk di atas meja sebelumnya. Sesekali dirinya bergumam tak jelas membuat Jaemin yang sedang memasak menahan gemasnya agar tidak menggigit pipi gembil balita tersebut.

Jaemin menyajikan omelette itu tepat di depan balita itu yang langsung saja balita itu melahapnya. “Namamu siapa?”tanya Jaemin,dengan kedua bongkahan pipi yang masih penuh balita itu menjawab. “Jwung Injwun swamchwon”,reaksi Jaemin saat dipanggil samchon oleh balita itu sama persis dengan Jisung tadi. Yang beda adalah Jaemin tak sampai membentak balita itu.

“Telan dulu makanannya baru menjawab,Injunnie”ingat Jaemin membuat balita menyengirkan senyumnya lebar lebar lalu menelan makanannya. “Jung Injun samchon”ujar balita itu kedua kalinya membuat Jaemin mengangguk. “Panggil semua orang disini dengan sebutan hyung saja,kami terlalu muda untuk dipanggil samchon”ujar Jaemin membuat balita yang bernama Injun itu mengangguk meskipun ia tak tau maksud pemuda tampan di depannya. Tapi sayangnya masih lebih tampan dirinya daripada pemuda di depannya sekarang.

“Tadi kamu kesini sama siapa?”tanya Jaemin. Balita itu menjawab,“Bersama Jisung hyung”. Jaemin lagi lagi mengangguk,“Jisung ah,kau tak makan?!”teriaknya. Jisung tak menjawab melainkan langsung melangkahkan kakinya keluar untuk mengambil nasi karena ia lapar.

Saat ia ingin kembali ke kamar membawa makanannya ia dicegah oleh Jaemin karena tak boleh makan di kamar, membuat kamar kotor saja kan ia capek menyapu kamar. Jisung mendudukkan dirinya di sebelah Injun yang tengah menyantap makanannya yang masih tersisa banyak.

“Jadi....Injun kau culik?”selidik Jaemin. Jisung sontak tersedak yang langsung mengundang kekehan dari Injun dan menyebabkan ia turut tersedak nasinya. Jaemin menggeleng heran lalu memberikan kedua bayi itu air putih.

“Injun adalah anak dari manager hyung”ujar Jisung setelah dirinya meminum seteguk air putih. Jaemin membulatkan mulutnya paham lalu kembali menatap balita itu yang sedang menghabiskan suapan terakhir. “Jadi mengapa manager hyung menitipkan Injun kepadamu?”tanya Jaemin. Jisung pun menjelaskan semuanya kepada Jaemin tanpa ada yang dikurangi maupun ditambahi.

…

“Jadi seperti itu ceritanya”ujar Jisung mengakhiri ceritanya.

“Terlihat dari ceritamu jika Injun adalah sosok yang imut tetapi banyak berbicara bukan?”ujar MC dari salah satu acara tv yang sedang mewawancarai Jisung. Jisung terkekeh sembari mengusap air matanya yang tiba tiba jatuh. Jaemin selaku orang yang berada tepat disebelah Jisung hanya bisa mengusap punggung anaknya.

Jeno dan Chenle hanya bisa tersenyum pedih saat mereka hanya baru saja mengenal Injun tak selama Jaemin dan Jisung. Tepat pada hari Selasa 28 Maret 20xx adalah hari yang membuat keempat member Dream itu sangat terpukul. Bagaimana tidak,balita mungil itu memutuskan untuk menyerah kepada penyakitnya yang ia derita tak lama saat ia dititipkan kepada member Dream oleh sang ayah.

Jung Injun adalah penggemar berat dari NCT termasuk NCT Dream karena ia menyukai Jisung sang maknae NCT karena terlihat keren saat menari. Bahkan sang ayah rela membeli seluruh album Dream beserta posternya dan ditempelkannya pada kamar sang anak. Hampir seluruh dinding kamar anaknya adalah yang berkaitan dengan NCT terutama NCT Dream.

Sejujurnya alasan mengapa ayah dari Injun menitipkan anaknya kepada member Dream padahal anaknya sedang sakit karena itulah permintaan terakhir anaknya sebelum ia menyerah,yaitu ingin bertemu dan tinggal selama beberapa hari bersama anggota Dream. Injun didiagnosa mengalami leukemia dan dokter tak mampu menyembuhkan balita itu. Alhasil Injun hanya bisa menunggu hingga waktunya untuk meninggalkan bumi tercinta tiba.

Ayah Injun atau manager dari Dream sebenarnya tak mau kehilangan anak semata wayangnya tetapi jika itu sudah takdirnya mana mungkin manusia bisa mengelak lagi. Sampai sekarang member NCT dan para fans akan terus mengingat nama Jung Injun dan akan terus memperingati hari kematiannya sebagai tanda terimakasih karena telah berjuang keras melawan penyakitnya. Meskipun pada akhirnya ia menyerah dan memilih untuk meninggalkan ayah tercintanya,idolanya dan dunia selama-lamanya.

End.

Btw ini draft lama hehe,so it's kinda weird haha..

Iseng deh tanya ,barangkali ada yang respon.

Apa kapal hantu kalian?(Usahakan top nya yg cocok jd nerd yaa,barangkali bisa ku bandingkan sama pilihan yang kemarin kalian pilih). (Ex:Hyunren→Hyunjin x Renjun).

So what's your answer??...