PT. 37

1.9K 147 3
                                    

Kedua pasangan ini saling memandang satu sama lain. Sang gadis masih bingung dengan apa yang ucapan kekasihnya. Sedang Jeno,ia hanya diam menatap kekasihnya.

"Kenapa kamu tiba-tiba ngomong gitu? Aku tidak mengerti."Ucap Ullya menatap Jeno

"Ullya aku serius. Kenapa kamu gak percaya banget sama aku!" Ucap Jeno

"Aku masih gak ngerti sama ucapan kamu Jen."Ucap Ullya menatap sendu Jeno

Jeno menarik tangan kekasihnya. Ia langsung mengecup punggung tangan gadisnya. Ullya yang melihat itu pun menatapnya.

"Aku tau kamu ragu sama aku sama apa yang udah aku lakuin dulu. Tapi aku benar-benar yakin Ullya. Tolong kasih kesempatan aku buat jaga kamu dan milikin kamu. Aku gak mau kehilangan kamu lagi. Tolong izinin aku milikin kamu."Ucap Jeno

Ullya seketika menatap Jeno dengan tatapan sendunya. Ia mencari letak keraguan dimata Jeno.

Ullya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Seketika raut wajah bahagia terlihat diwajah taman seorang Lee Jeno. Ia langsung memeluk tubuh Ullya dengan eratnya. Ullya pun sama. Ia juga membalas pelukan Jeno.

Tak lama setelah itu,mereka melepaskan pelukan mereka.

"Tapi gimana pun juga,bibi Jung harus tau. Dan keluarga kamu pun juga harus tau Jen."Ucap Ullya

"Soal bibi Jung,itu pasti. Tapi kalau soal keluarga aku,aku gak tau." Ucap Jeno

"Loh kenapa? Bagaimanapun juga,mama kamu harus tau Jen."Ucap Ullya

"Terus gimana sama nyonya Jawel? Dia juga mama kamu. Mama kandung kamu."Ucap Jeno

"Mama kamu sama dia beda Jen. Dia ngurus kamu waktu kamu masih kecil sampai sekarang. Sedangkan dia,dia gak pernah ngurus aku. Sejak 3 tahun lalu,setelah ayah meninggal,aku udah hidup sendiri di rumah ini."Ucap Ullya dengan tatapan murung

"Maafim aku. Tapi lebih baik kita gak usah kasih tau mereka. Cukup kita beritahu teman kamu dan teman aku aja."

"Karena percuma aja kita minta restu sama mama aku. Dia gak akan ngeberi kita restu.

Lebih baik kita menikah dulu. Setelah itu kita jalani hidup ini bersama. Kita bangun kebahagiaan kita bersama."Ucap Jeno

Ullya mengangguk sebagai jawaban.

-

-

-

-

-

"APAAA."

Ullya dan Jeno hanya diam melihat keterkejutan nyonya Jung. Bibi Jung langsung menjatuhkan bokongnya dikursi kebangsaannya. Ia memijit pelipisnya yang terasa sangat pusing ketika mendengar pernyataan dari kedua orang ini.

"Bibi Jung, saya tau ini terlalu cepat. Tapi saya mohon restuin kami. Saya janji akan jaga dan lindungin Ullya dari siapapun bi. Saya juga janji akan selalu bertanggung jawab sama Ullya. Jadi saya mohon sama bi. Restuin kami." Ucap Jeno dengan yakinnya

Bibi Jung langsung menatap Ullya yang sekarang masih diam.

"Lalu gimana sama kamu Ullya? Apa kamu bersedia menerima lamarannya?" Ucap bibi Jung menatap Ullya. Ullya seketika menoleh kearah bibi Jung.

Ia juga menatap kearah Jeno yang kini juga menatapnya.

"Aku mau bi." Ucap Ullya

Jeno pun seketika tersenyum.

"Kalau emang ini kemauan kalian,bibi bisa apa. Kalian bibi restuim. Dan jika kalian udah menikah,ingat kalau ada masalah apapun,selesaikan masalah kalian dengan kepala dingin. Jangan gegabah. Karena itu akan ngehancurin segalanya yang akan buat kalian berpisah.

This is Lee Jeno (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang