PT. 48

1.7K 129 10
                                    

Pada saat Ullya baru saja tiba dirumah,ia langsung membuka pintunya dengan kasar. Ia langsung berlari menuju kamar miliknya.

"Jeno gak ada Nan." Ucap Ullya dengan wajah cemasnya

"Lo tenang dulu. Mungkin dia masih di restoran bibi Jung. Lebih baik kita tunggu dulu." Ucap Nancy

Nancy pun membawa Ullya menuju kursi yang ada di ruang tamu. Ia pun mencoba menenangkan adiknya.

"Gw yakin sebentar lagi Jeno pulang." Ucap Nancy

Tiba-tiba saja terdengar suara orang datang. Ullya pun langsung pergi keluar rumahnya. Memastikan siapakah orang diluar.

Nancy pun mengikuti adiknya itu.

Kosong. Pada saat ia sudah tiba diluar,tidak ada siapapun disana. Tiba-tiba saja ia melihat sesuatu yang aneh menurutnya. Ia pun langsung menghampirinya.

"Ini baju Jeno Nan." Ucap Ullya yang langsung meneteskan matanya. Tiba-tiba saja secarik kertas jatuh kebawah.

Nancy pun yang melihat itupun langsung mengambilnya. Ia langsung membukanya dan membacanya.

Nancy membulatkan matanya ketika membaca surat tersebut.

"Ull, Jeno..." Ucap Nancy

Ullya pun langsung menangis tersedu-sedu. Tubuhnya langsung terjatuh ketanah sambil memeluk baju yang dikenakan suaminya tadi.

"Hiks Jeno ninggalin gw Nan hiks hiks." Tangis Ullya

Nancy pun langsung memeluk adiknya tersebut. Ia langsung mengambil ponselnya yang ada disaku celananya. Ia mengetik nama seseorang di ponselnya.

📞Ma cepat datang kesini.-  Nancy

📞Sayang ada apa? Kenapa kamu kayaknya panik banget.- Nyonya Jawel

📞Mama datang aja kesini.- Nancy

Nancy pun langsung mematikan ponselnya.

"Ullya ayo kita masuk aja. Kasihan kandungan lo." Ucap Nancy yang langsung membantu Ullya untuk masuk kedalam rumahnya

-

-

-

"Ullya." Ucap seseorang yang tiba-tiba saja datang

Ullya masih terus saja menangis di pelukan ibunya. Hatinya sakit sekali ketika mendapat berita itu. Padahal siang tadi hubungannya dengan Jeno sangat baik-baik saja. Lalu kenapa sekarang Jeno malah meninggalkannya.

Sungguh ia tidak sanggup jika harus membesarkan anaknya sendiri. Ia tidak sanggup jika harus kehilangan suaminya, Lee Jeno.

"Nancy ini kenapa?" Ucap Mark yang tadi baru saja datang

Nancy pun memberikan baju dan secarik kertas yang tadi mereka dapat.

"Kenapa bisa kayak ini? Kenapa Jeno jadi berengsek begini." Ucap Mark dengan marahnya

Tiba-tiba saja, teman-teman Mark yang lain datang. Seperti Haechan, Renjun, Chenle dan Jisung.

"Mark apa yang terjadi?" Ucap Haechan

"Si berengsek itu ninggalin Ullya. Aghh gw harus cari dia sekarang. Gw harus kasih dia pelajaran." Ucap Mark yang bergegas ingin pergi. Tetapi Haechan langsung menahannya.

"Lo sabar dulu. Belum tentu ini benar. Lo coba pikirin dulu Mark." Ucap Haechan

"Benar apa yang diomongin Haechan. Lebih baik kita cari tau dulu." Ucap Renjun

Mark pun langsung duduk kembali dikursinya kembali.

"Ullya lo jangan berpikiran negatif dulu. Dia gak mungkin ninggalin lo begitu aja. Coba lo pikir,selama hampir setahun Jeno selalu sama lo. Bahkan dia rela ninggalin keluarganya cuma demi lo. Jadi lo jangan gegabah. Lebih baik sekarang lo tenang. Pikirin soal kandungan lo. Gw sama teman-teman pasti akan membantu lo. Lo tenang aja." Ucap Haechan

This is Lee Jeno (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang