PT. 14

2.2K 185 2
                                    

Ullya kini tengah bekerja di restoran milik bibi Jung. Hari ini ia dibuat kelelahan sekali karena banyak sekali pelanggan. Padahal diluar tengau hujan lebat.

"Huh hujannya lebat banget." Ucap Ullya. Ia pun kembali bekerja kembali.

Setelah cukup lama, akhirnya ia cukup bisa bernafas. Karena sekarang semua pelanggan sudah selesai ia layani. Hujan semakin lebat turun kekota Seoul ini.

Pada saat Ullya tengah duduk untuk beristirahat, ia melihat seseorang yang baru saja tiba. Dengan cepat Ullya menghampiri orang itu.

"Kenapa datang kesini? Lo gak lihat lagi hujan deras." Ucap Ullya

"Gw ke rumah lo. Dan lo gak ada." Ucap Jeno. Ya orang itu adalah Jeno.

"Terus kenapa lo kesini?" Ucap Ullya

"Pengen sama lo." Ucap Jeno cengengesan

"Yasudah cepat masuk. Huh baju lo basah semua." Ucap Ullya sambil mengelap air yang ada diwajah Jeno. Jeno tersenyum ketika melihat wajah Ullya yang dekat dengannya.

Ullya membuatkan coklat untuk Jeno. Bibi Jung yang melihat ada Jeno pun tersenyum.

"Ada pacar kamu ya?" Ucap bibi Jung

"Akh bibi ngagetin aja." Ucap Ullya

"Kamu buatin coklat buat dia ya?" Ucap bibi Jung

"Iya. Nanti biar Ullya yang bayar juga bi." Ucap Ullya

"Kamu ini ngomong apa sih. Ambil aja. Itu gratis buat ksmu. Jangan lupa kasih dia bolu buatan bibi juga ya." Ucap bibi Jung

"Makasih bi." Ucap Ullya. Bibi Jung mengangguk.

Setelah selesai membuat coklat panas, ia langsung menghampiri Jeno.

"Nih. Lo tunggu disini dulu. Gw masih mau layanin pelanggan dulu. Satu jam lagi gw selesai." Ucap Ullya.

"Iya." Ucap Jeno

Setelah satu jam menunggu, akhirnya Ullya selesai. Ia langsung menghampiri Jeno. Ia duduk sebentar untuk merenggangkan ototnya.

"Lo capek ya?" Ucap Jeno. Ullya mengangguk. Pada saat Ullya menoleh kearah Jeno, ia terkejut melihat wajah Jeno yang memucat.

"Jeno..." Ucap Ullya yang langsung menghampirinya. Ia langsung menyentuh kening Jeno. Tubuhnya panas.

"Lo demam Jen." Ucap Ullya

"Enggak kok. Kepala gw cuma pusing sedikit." Ucap Jeno

"Lo kedinginan ya. Kalau gitu lo pakai jaket gw." Ucap Ullya. Jeno mengangguk. Ullya pun menggandeng Ullya keluar.

"Lo gak bawa mobil?" Ucap Ullya. Jeno menggeleng.

"Lo gpp jalan sampe rumah gw?" Ucap Ullya. Jeno mengangguk.

"Kalau gitu gw pegang payungnya. Gw bakal bantu gandeng lo sampai rumah." Ucap Ullya. Sepertinya Ullya sangat panik melihat Jeno sakit.

Tak lama Ullya dan Jeno tiba dirumah Ullya. Ullya langsung membawa Jeno masuk kedalam rumahnya. Ia merebahkan Jeno disofa rumahnya.

"Lo tunggu disini dulu. Gw mau buatin air hangat." Ucap Ullya. Ia pun langsung membuatkan air hangat untuk mengompres tubuh Jeno.

Tak lama Ullya kembali. Dengan sigap ia langsung mengompres kening Jeno untuk mengurangi demamnya. Ia melakukannya dengan telaten.

"Mulai besok lo gak perlu datang pas gw lagi kerja. Lo pasti lama nungguin gw." Ucap Ullya

"Gw kan kangen." Ucap Jeno yang lemas

This is Lee Jeno (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang