PT. 47

1.6K 129 9
                                    

Jeno memberhentikan motornya sejenak untuk membeli air minum. Hari ini,entah kenapa cuaca begitu terik. Hingga membuat keringatnya membanjiri wajahnya.

"Misi. Saya mau beli air mineral satu botol." Ucap Jeno pada penjual itu

"Oh ini." Ucap penjual itu memberikan sebotol air mineral untuk Jeno

"Makasih. Ini uangnya." Ucap Jeno memberikan sejumlah uang pada penjual itu

Jeno pun kembali ke motornya lagi. Ia membuka tutup botol itu dan langsung menegak air mineral itu. Ia mengelap keringat yang ada diwajahnya.

"Uhh capeknya." Ucap Jeno

Tanpa ia sadari, seseorang tengah mengintainya didalam mobil mewah berwarna hitam itu. Seorang wanita paruh baya tengah memperhatikannya.

"Uhh gw harus semangat. Gw harus bisa ngumpulin uang buat biaya persalinan Ullya. Gw gak mau selalu ngerepotin mama mertua. Gimanapun juga gw kan suaminya." Ucap Jeno

Seseorang didalam sana meneteskan air matanya ketika melihat keadaan anaknya sekarang. Kulit bersih Lee Jeno sekarang telah mengusam. Tetapi badan yang dimilikinya semakin gagah. Tetapi,ibu mana yang tega melihat putra kandungnya hidup sengsara seperti ini. Ya, seseorang yang tengah memperhatikan Jeno adalah ibu kandungnya. Nyonya Lee.

"Hah aku gak kuat melihat putraku hidup seperti ini." Ucap nyonya Lee yang langsung mengambil ponselnya didalam tas mewah miliknya. Ia langsung mengetik nama seseorang di ponselnya itu.

📞 Aku mau rencananya dilakukan hari ini juga. Aku tidak peduli dengan keadaan gadis itu yang sudah berstatus istrinya putriku. Cepat bawa putraku kembali padaku. Lalu kau siapkan pesawat pribadi milikku. -Nyonya Lee

📞Baik nyonya.

Nyonya Lee pun langsung mematikan ponselnya.

Sedangkan Lee Jeno sudah pergi melakukan mobilnya menuju ke restoran bibi Jung.

Pada saat ia baru saja tiba di restoran bibi Jung,ia melihat istrinya ada disana bersama dengan Nancy dan bibi Jung. Ia pun langsung menghampiri mereka.

"Sayang ada apa?" Ucap Jeno

"Gpp. Kamh baru selesai nganter makanan ya." Ucap Ullya

"Iya. Kamu tumben banget datang kesini." Ucap Jeno menatap istrinya

Ullya pun langsung menatap Nancy.

"Jen jadi gini. Mama nyuruh aku buat bawa Ullya ke rumah sakit." Ucap Nancy

"Buat apa?" Ucap Jeno yang bingung

"Buat meriksa jenis kelamin bayi kalian. Mama bilang,mama sangat penasaran sama cucunya." Ucap Nancy

"Tapi---" Ucap Jeno terputus

"Kamu tenang aja. Soal biaya udah diurus sama mama." Ucap Nancy

Jeno pun langsung menatap Ullya. Ullya yang tau Jeno sedikit tersinggung pun langsung menunduk.
Sedangkan Jeno yang tau Ullya ketakutan pun langsung menatap Nancy.

"Yaudah. Tapi setelah itu kamu langsung bawa Ullya pulang ya. Aku gak mau sampai Ullya kecapekan." Ucap Jeno

Ullya seketika langsung menatap Jeno. Jeno langsung tersenyum pada istrinya itu.

"Maaf ya aku gak bisa ikut. Masih banyak makanan yang harus aku antar." Ucap Jeno pada istrinya. Ullya pun mengangguk sebagai jawaban.

"Kalau kamu mau ikut gpp Jen. Bibi bisa kasih pekerjaan kamu sama yang lain." Ucap bibi Jung

"Akh gak usah bi. Aku gpp kok harus pergi sama Nancy." Ucap Ullya

"Benar. Lagipula aku gak mau seenaknya dalam bekerja. Selama inikan bibi udah ngasih aku potongan waktu. Itu aja menurut aku udah cukup. Sayang kamu gpp kan pergi sama Nancy aja?" Ucap Jeno

This is Lee Jeno (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang