PT. 41

2.1K 133 3
                                    

Keesokan harinya, Jeno bersiap untuk pergi bekerja. Untung saja,bibi Jung menawarkannya pekerjaan,jadi ia tidak perlu mencari pekerjaan lagi. Meskipun hanya menjadi pengantar makanan,itupun sudah cukup untuknya. Dan tentu saja sudah cukup untuk Ullya.

Ullya kini tengah membuat sarapan untuknya dan suaminya. Ia hanya membuat nasi goreng pedas dengan telur mata sapi saja.

Sedangkan Jeno, ia kini tengah mandi.

Tak lama setelah itu, Jeno keluar dari kamar. Ia menatap istrinya yang tengah memasak. Ia pun menghampirinya dengan senyum bahagianya.

Ullya masih sibuk dengan masaknya.

Pada saat ia tengah berkutat dengan wajan dan spatula,ia merasakan sebuah pelukan diperutnya. Sontak ia menoleh sedikit kearah belakangnya. Tentu saja yang memeluknya adalah suaminya. Ullya pun tersenyum dan mengelus tangan suaminya itu.

Jeno mencium leher Ullya yang terekspos.

"Jangan kayak gitu. Geli." Ucap Ullya yang sedikit menggeliat

"Aku cuma mau nyium aja. Wah kayaknya enak banget." Ucap Jeno melihat masakan yang dibuatkan istrinya itu

"Ayo kita sarapan dulu." Ucap Ullya membawa dua piring itu

Jeno pun mengikutinya dari belakang.

Jeno sedikit merasa tidak enak pada Ullya. Karena...

"Maafin aku. Seharusnya aku bawa kamu bulan madu kayak pengantin baru lainnya." Ucap Jeno

"Kamu ngomong apa sih. Aku sama sekali gak mikirin itu. Walaupun kita gak bisa bulan madu,cukup kamu selalu di samping aku juga menurut aku itu udah sangat cukup. Jadi jangan ngomong kayak gitu lagi ya." Ucap Ullya menatap Jeno

Jeno pun tersenyum mendengar itu.

"Semenjak kita udah nikah,kamu jadi lebih romantis sekarang." Ucap Jeno

"Jadi kamu mau aku yang gimana?" Ucap Ullya mengalungkan tangannya dileher suaminya

"Enggak. Aku mau kamu yang kayak gini aja. Menurut aku kamu udah cukup buat aku." Ucap Jeno mengecup bibir Ullya sekilas. Ullya tersenyum.

" Apa masih sakit?" Ucap Jeno

"Apanya?" Ucap Ullya

Jeno pun menyentuh area intim istrinya.

"Yang ini." Ucap Jeno

"Aih jangan dipegang." Ucap Ullya menepis tangan Jeno

"Kenapa? Aku suka megangnya." Ucap Jeno

"Kamu suka. Aku enggak. Udah ayo sarapan dulu. Nanti makanannya dingin." Ucap Ullya

Akhirnya mereka berduapun memakan sarapan itu bersama.

Setelah sarapan mereka habis, Jeno bersiap untuk pergi.

"Aku boleh ikut gak?" Ucap Ullya

"Kamu di rumah aja. Biar aku yang bekerja. Tugas kamu cukup nunggu aku pulang kerja aja ya." Ucap Jeno

"Tapi aku pasti bosan nungguin kamu. Aku gpp kok kalau harus kerja. Lagipulakan kita kerja ditempat yang sama." Ucap Ullya

"Gak boleh. Kamu disini aja. Tolong ngerti ya. Aku gak mau kamu sampai kecapekan. Lagipula sekarang aku udah jadi suami kamu jadi aku harus bertanggung jawab atas kamu. Ngerti?" Ucap Jeno

"Yaudah. Tapi izinin aku untuk ikut kali ini aja. Aku cuma mau ngomong sama bibi Jung aja kalau aku udah gak kerja lagi. Habis itu,baru aku pulang. Gimana?" Ucap Ullya

This is Lee Jeno (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang