Karna Aku?

535 48 0
                                    

Sajidah baru saja sampai di rumah,dan sekarang dia sedang duduk di ruang keluarga bersama kedua orang tua nya dan juga ada iyyah dan saaih di sana.

"Apa yang ingin abi bicarakan? " Ucap sajidah penasaran

"Iya bi? Kenapa cuman kita bertiga yang di panggil? " Tanya saaih lagi

"Jadi begini,abi ingin bertanya pada sajidah,apakah sajidah sudah siap menikah?" Tanya abi sambil melihat putri ke 2 nya itu

"Maksud nya bi? " Tanya sajidah heran

"Jidah jawab dulu pertanyaan abi nak" Kata ummi sambil mengelus punggung sajidah karna sajidah duduk di samping ummi

"Eh,sajidah siap bi,mi" Ucapnya sedikit tidak yakin

"Kenapa blm menikah juga jidah?apakah kamu masih menggunggu revan itu? " Ucap abi

"Maaf bi" Ucap sajidah merasa bersalah

"Kenapa minta maaf nak?" Tanya ummi

"Jidah udh ngecewain ummi abi" Dengan nada sedih

"Sajidah abi dan ummi udh pengambil keputusan akan menjodohkan kamu dengan anak teman abi,kamu gak bisa gak bisa nungguin revan terus" Ucap abi

Sajidah terkejut dengan ucapan yang di lontarakan abi nya itu,perjodohan?? Kata itu membuat sajidah bingung

"Perjodohan??abi dan ummi mau jodohin jidah? " Ucapnya tak percaya

"Nak kamu harus mau,Seseorang yang mau di jodohkan dengan mu terlahir dari keluarga yang baik,dan mengerti soal agama,dan ummi yakin dia bisa membawamu ke Jalan yang benar" Nasehat ummi pada sajidah

Iyyah dan saaih hanya diam mereka gak berani berkata apa apa.

"Tapi mi, jidah aja gak kenal sama dia,jidah gak mau" Ucapnya menolak

"Nanti lama dia akan datang bersama keluarganya membicarakan soal perjodohan kalian" Kata abi

"Jidah gak mau bi" Ucapnya lagi

"Sajidah bertemu saja dulu nak" Kata ummi menenangkan sajidah

"Iyyah saaih kalian setujukan? " Tanya abi

"Iyyah ikut saja bi,jika kak jidah setuju iyyah juga setuju" Ucapnya sedikit ragu

"Apa yang buat ka jidah bahagia saaih juga akan bahagia kok bi" Kata saaih

"Baguslah kalau begitu"ucap abi lega

Sajidah hanya diam,dia sedikit menangis,dia sama sekali tak mau di jodohkan.

Tiba tiba hp iyyah berbunyi,iyyah me minta izin untuk menganggkat hp nya.

"Bi,mi,kak jidah,saaih iyyah anggkat telfon sebentar kayak nya penting" Ucap iyyah,dan mendapat anggukan dari abi dan ummi pertanda setuju.
Iyyah berlari menjauh dia pergi ke balkon

"Sajidah bersiaplah,nanti malam keluarga teman abi itu akan datang" Ucap abi.

Sajidah hanya mengangguk dan langsung pergi ke atas,tampak di wajah nya ada rasa kecewa,marah yang bercampur

Tapi saat sajidah melewati balkon dia tak sengaja mendengar iyyah sepertinya sedang menangis,sajidah yang khawatir pun mendekati iyyah,untuk tau kenapa iyyah menangis,
Sajidah melihat iyyah sedang video call dengan adit.

"Maaf in aku dit..." Ucap iyyah sambil menangis

"Aku serius sama kamu yyah...kamu tau kan aku udah lama pengen nikah sama kamu apalagi orang tua aku terus nanyain tentang keseriusan hubungan kita." Ucap adit di seberang telfon itu

Iyyah hanya menangis tak mengerti harus menjawab apa

"Aku sayang banget sama kamu,plis bolehin aku buat serius sama kamu."serunya lagi

"Tapi aku gamau ngelangkahin kak jidah"jawab iyyah

"Kita bisa bicara baik baik sama kak Sajidah sayang...dia pasti ngeti,apa aku salah kalau aku mau serius sama kamu?"Kata adit

" Kamu gak salah dit,Aku yang salah hiks, maaf in aku"

"Okeoke jangan nangis sayang,aku gak bisa liat kamu nangis yah.
Semalam kamu bilang kak jidah akan di jodohkan bukan?,kalau begitu aku akan menunggu nya"ucap adit

" Kayak nya kak jidah bakal menolak perjodohhan itu dit,maaf in aku"

"Menolak?sampai kapan kita gini yah? Orang tua ku udh nanyak in kapan kita nikah,ini hanya masalah kamu gak mau ngelangkahi kak jidah atau kamu udah gak sayang lagi smaa aku? "
~~~

Bersambung
VOTE
MAKASIH

TENTANG DIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang