Anniversary

532 45 22
                                    

"Dari sekian banyak orang yang pernah hadir,hanya dirimu yang tak akan ku izinkan untuk pergi"
-TENTANG DIA-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🍁🍁🍁

2 bulan berlalu...

Hari ini adalah hari anniversary pernikahan galang dan sajidah yang pertama.

Sajidah,wanita itu sedang menyiapkan sarapan pagi untuk galang.

Galang selalu melarang sajidah melakukan pekerjaan rumah,tetapi sajidah tetap saja melakukannya

Jika dilarang sajidah malah akan marah dan tidak mau berbicara dengan galang.

"Bae... " Panggil galang

Galang mendekat ke arah sajidah yang sedang berada di depan meja dapur.

Lelaki itu memeluk sajidah dari belakang dan menaruh kepalanya di pundak sajidah

"Happy anniversary" Ujar galang sambil mencium pipi sajidah

"Happy anniversary? " Tanya sajidah lagi

"Sayang... Kamu lupa? Hari ini hari ulang tahun pernikahan kita yang pertama... " Ujar galang

"Emang iya yah? " Tanya sajidah bingung

"Kamu beneran lupa?" Tanya galang balik

Sajidah mengangguk dengan enteng membuat wajah galang semakin kesal "gak romantik banget sih" Gumam galang

Sajidah tertawa kecil saat mendengar ucapan galang,sebenarnya sajidah tak lupa hanya saja dia pura pura lupa agar galang kesal.

Sajidah membalikan badannya ke arah galang dan melingkarkan tangannya ke leher galang "tapi boong" Ucap sajidah sambil tertawa kecil

Mendengar pernyataan istrinya itu galang tersenyum"udah pinter akting yah"ujar galang

"Kamu lucu kalau kesel" Ucap sajidah

"Kalau kesel aja lucu apalagi senyum! Beuh gantengnya pasti gak ketulungan" Ujar nya membanggakan dirinya

"Bapak galang azkara dirgantara yang terhormat pede nya tolong di kurangin... " Ujar sajidah

"Sajidah mutamimah halilintar istri ku tersayang,bukan kepedean cuman emang fakta nya aja gitu" Jawab galang

Galang mendekatkan wajahnya ke sajidah dan membuat hidung mereka bersentuhan

Sajidah memejamkan matanya saat bibirnya merasakan bibir galang menempel padanya.

Galang melumat bibir sajidah dengan lembut,beberapa menit kemudian sajidah menjauh kan dirinya dari galang

"Ah..." Desah sajidah

Galang mengusap bibir sajidah"untung bi ijah sama bi munaroh belum datang"ujar sajidah

TENTANG DIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang