Kebahagian Abadi

767 45 31
                                    

"Tak ada yang perlu di sesali
Kisah cinta kita mendewasakan meski banyak luka yang harus di rasakan"
-TENTANG DIA-
The end
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🍁🍁🍁


Satu bulan berlalu

Galang dan saga sedang berada di gazebo yang berada di halaman belakang rumah mereka

"Saga...istirahat dulu nak" Ucap galang

Saga sedang asik dengan mainan baru yang baru saja di belikan galang

"Honey" Panggil seseorang

"Kenapa bae? "

"Minum obat dulu" Ucap wanita itu mendekat ke arah galang

Galang berdecik kesal!
Memang lelaki itu sudah di perbolehkan pulang dan sudah kembali seperti dulu

Tetapi dokter tetap menyarankan agar galang masih rutin meminum obat yang di berikan dokter

"Gamau bae"

"Assalamu'alaikum anak daddy..." Lanjut galang sambil mengelus perut sajidah

"Walaikumsalam daddy...daddy harus minum obat yah...jangan nakal" Jawab sajidah menurunkan suara bayi

"Daddy gak nakal kok...daddy udah sehat jadi ngapain minum obat lagi"

"Ayolah sayang...minum obatnya"

"Muak bae,lagian aku udah gak sakit lagi"

"Tetap aja harus di minum" Tegas wanita itu

"Iya iya deh bumil" Ucap galang pasrah

Sajidah tersenyum,dan galang menggambil obat dan air minum yang di bawa sajidah

"Ululu bayi gede aku pinter banget sih" Ucap sajidah gemas

"Ulululu istri aku " Saut galang

"Dih...jangan ngikutin aku lah" Protes sajidah

"Biarin... "

"Saga...jangan lari lari" Ucap galang

"Oke dadi" Jawab anak laki laki itu

"Kamu udah makan bae? " Tanya galang sambil mengelus kepala sajidah

"Belum"

"Kan...kamu harus makan bae,gak boleh telat makan kan kamu tau kata dokter kandungan kamu masih lemah" Cerocos galang

"Iyaiya tau kok... " Jawab wanita itu sambil menyenderkan kepada di bahu galang

"Nanti malam makan di luar yuk...
Kita dinner mesra" Kata galang

"Berdua? "

"Kita berempat bae"

"Berempat? "

"Iya...aku kamu saga sama baby " Ujar galang mengelus perut sajidah

TENTANG DIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang