Happy birthday honey

322 36 3
                                    

"Tuhan,aku mohon jangan akhiri kisah ini dengan tangis...aku sudah cukup tersiksa karna itu"
-TENTANG DIA-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🍁🍁🍁

Dua minggu kemudian!
19 Januari

Besok adalah hari yang seharusnya membahagiakan!
Hari di mana galang bertambah usia...

Pagi hari seperi biasanya,sajidah tetap setia menunggu galang sampai lelaki yang sajidah cintai itu membuka matanya lagi

Namun...tak ada perubahan dari lelaki itu,galang masih tetap menutup matanya,dan sajidah tak bosan memandang wajah pria itu.

Sejuk...
Galang sangat tampan walau pun kini beberapa daerah wajah nya lecet,tapi bagi sajidah galang tetap pria paling tampan setelah ayahnya!

Tapi terkadang...keadaan galang yang tak ada kemajuan membuat sajidah khawatir terus menerus

Pemikiran gadis itu tak henti henti membayangkan semua hal buruk terjadi! Walaupun gadis itu mencoba untuk membuang semua pikiran negatif nya tetap saja dia khawatir!

Lagi-lagi sajidah hanya bisa memandang mesin EKG yang menunjukan detak jantung galang yang lemah...

Bahkan tak ada tanda tanda galang akan membuka mata di waktu yang singkat!

Jangan tanya keadaan sajidah!
Wanita itu semakin hari semakin tak karuan!

Bukan hanya wajah nya yang kian lama semakin pucat dan lesuh,bahkan hati sajidah seperti sudah mati rasa!

Hanya galang yang bisa menghidupkan rasa itu kembali! Rasa cinta yang hampir tiga minggu lebih dia tak rasakn!

"Sayang...kamu mandi dulunya" Ucap sajidah pada saga yang sedang asik menonton TV

Saga menggelengkan kepalanya "ndak au,saga au mandi ama dadi" Ujar saga dengan polosnya

Deg!
Setiap kata yang keluar dari putra nya itu berhasil membuat sajidah menangis..

"galang...tolong hukum aku aja jangan saga... " Batin sajidah menatap nanar galang yang setia menutup matanya

Saat semua belum sepeti ini saga memang selalu di mandikan oleh galang!

Lelaki itu dengan tak pernah lelah untuk selalu menyempatkan dirinya bermain bersama saga,memandikan saga dan menuruti kemauan putranya itu

Selelah apapun galang,dia tak pernah mengeluh bahkan pria itu tak pernah ingin mengecewakan saga...

"Huek..." Sajidah menutup mulutnya saat perutnya merasa mual

Sajidah kembali ke wastafel,dari subuh gadis itu terus mual hebat.

"Astaghfirullah...huek... "

Ceklek...
Suara pintu ruangan terbuka,sajidah melirik ke arah pintu itu dan mendapati dokter darma...

TENTANG DIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang