Sekali tertarget, nggak akan pernah di lepas! Selamat datang di pusaran segitiga teluk Alaska, versi gue!
— Sagara Bagaskara PutraSagara tiba kesekolah dengan mobil lamborgini berwarna putih hitamnya, cowok itu turun dari mobil dengan membawa bola basket. Penampilannya terlihat berbeda. Potongan rambut yang sudah rapi, tidak lagi berantakan seperti kemarin. Jam Tangan, tas yang di gantungkan di pundak kanan.
Benar benar berbeda dari yang biasanya, pemandangan itu membuat banyak kaum hawa menjerit. Mengingat ini kali pertama ia menggunakan mobil ke sekolah.
"OMG!!! Itu Kak Sagara? Sumpah keren banget!"
"Anjir, mobilnyaaa!!!"
"Pujaan hati gue, cakep beuttttt. Pengen cepat cepat di ajak kepelaminan adek bang."
Sagara tidak peduli, ia memantul mantulkan bola basketnya ke tanah dan menghampiri teman temannya di tepi lapangan basket.
"Woiiiii, gilaaa!!!" Ujar Lucas heboh. "Tumben lo bawa tu mobil?"
"Nggak ke pake di garasi, sayang." Ujar Sagara santai. "Anak anak pada kemana?"
"Ada di kelas, ributin tugasnya Tasya." Jawab Lucas.
"Lo berdua nggak ikut kerjain?" Tanya Sagara.
"Gue nyontek punya Akbar semalam." Ujar Lucas sambil menoleh ke arah Akbar.
"Nyontek aja bisa lo." Ujar Sagara. "Otak tu di asah, jangan di pake buat menangin war aja."
"Kalau punya temen ada, kenapa gue harus kerjain sendiri?" Canda Lucas.
"Enakan di elu, congak." ujar Akbar. "Ni anak dateng dateng bukannya bantu mikir malah asik main ps abang gue" Akbar menjelaskan. "Taunya cuma minta doang."
Lucas memandanginya, "Kalau orang lain bisa, kenapa harus gue!?"
"Ets, santai Mang." Ujar Akbar terkejut, "Kaget gue."
Sagara tak bisa menahan tawanya. "Sore ke bascamp mau nggak? Udah lama nggak ke sana."
Akbar dan Lucas langsung menoleh serempak. "Kesambet apaan lu pagi pagi gini?" Tanya Akbar, "Tumben bener."
Sagara terkekeh geli, "Tadi Bagas whatsapp gue, ngajakin kita kumpul lagi."
Lucas melongo, "Bagas Geng Fight itu?" Tanyanya kaget, "Kok bisa?"
Akbar menoel kepala Lucas, terkadang lola temannya itu membuat emosi dirinya membeludak. "Pake nanya lagi! Iya lah. Kan kemarin Si Revo temennya di gebukin di depan Basecamp, beruntung Sagara yang nolongin."
"Oh iya bener." ujar Lucas setelah mengingat, "Tapi gue denger lo di ajakin gabung club Mobilnya, Ga?"
Sagara mengangguk, "Iya kemarin, tapi gue tolak. Nggak minat gue, anak orang kaya semua."
"Bukannya lo sederajat sama mereka?"
"Gue nggak mau pamer, lagian harta kan punya orang tua. Gue cuma numpang." jawab Sagara kalem. Mereka mengangguk lagi, tanda mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA 2 ✓
Teen FictionSEKUEL SAGARA Cowok berbadan atletis, berkulit putih dengan pandangan tajam. Kalau dahulu masih bisa tersentuh kini mustahil teraih. Sosok liar dan pemberontak. Tiada hari tanpa berkelahi, cara melampiaskan amarah yang sangat kejam. Siapa yang tidak...