Anggi meremas kedua bagian rok putih abu-abunya, menarik napas dalam dan menghembuskannya perlahan. Lalu melangkahkan kaki memasuki ruang kepala sekolah.
Dengan hati berdebar ia menatap Tommy dan Sarah yang sudah menunggu di dalam sana bersama dengan Pak Anton.
Anggi duduk sedikit menjauh, terlalu takut untuk menatap ke arah Tommy.
"Anggi... Tante minta maaf..." Suara lirih Sarah membuat Anggi meliriknya. "Kamu pasti terluka ya?"
"Nggak kok tante..." Ujar Anggi pelan, masih takut untuk melirik.
"Andai aja tante tau, tante nggak akan biarin ini terjadi..." ujar Sarah terisak, lalu melirik tajam ke arah Tommy.
"Kamu memang kejam Mas! Mereka nggak ada salah sama sekali, kenapa kamu tega!"
"Sarah udah." Ujar Anton menenangkan, Tommy masih belum membuka suara.
"Kamu yang membuat Anakku menghilang!" Teriak sarah kuat.
"Tante ud-"
"Om minta Maaf..." Tommy memotong pembicaraan Anggi dan menatapnya. Ada penyesalan dalam matanya saat melihat gadis kecil yang dulu sangat di sukainya itu.
Pikirannya berkelana saat menerima sebuah Video dari emailnya. Video itu langsung membuat hatinya luluh lantak tak berdaya, dan pada pesan Anggi di bawahnya.
Maaf udah lancang Om, Aku hanya nggak mau Sagara jadi seperti itu. Sagara butuh Om dan Tante. Bisakah Om dan Tante berhenti saling menyalahkan tentang benar dan salah? Sedikit meredam ego dan bertemu di tengah Demi Sagara?...
"Maaf Om udah banyak nyakitin hati kamu, Om terlalu memaksa kehendak Om sendiri. Om tidak bisa di maafkan, Anggi." Suara Tommy memelan, penyesalannya sungguh terlihat membuat Anggi bungkam tanpa bisa berkata.
"Om mohon, suruh Sagara pulang. Hanya sama Kamu dia bisa jadi lebih baik."
***
Anggi menyusuri koridor dengan senyum di bibirnya, Hatinya lega karena tidak ada lagi dendam. Segala sakit hatinya ia buang jauh-jauh dan tidak mau lagi memikirkan yang lalu.
Anggi memasuki kantin dan langsung menghampiri meja teman temannya, mereka telah lama menunggu.
"Anggi gimana?" Tanya Anggun yang deg-degan dari tadi.
Anggi tersenyum, "Aman" Katanya.
Mereka menarik napas lega, cowok cowok yang berada tidak jauh dari mejanya langsung mendekati dan bergabung.
"Apa Sagara balas pesan lo?" Tanya Rangga ingin tau.
Anggi menggeleng, "Nggak di balas, Kayaknya dia benar benar mau menjauh."
"Om Tommy sama Tante Sarah gimana?" Tanya Akbar.
"Gue nggak tau, masalah mereka gue nggak berhak ikut campur" Ujar Anggi lemah.
"Udahlah, yang penting lo udah nggak ada masalah lagi sama Om Tommy." Ujar Ghea, "Sekarang kita fokus sama Sang Brawijaya aja"
"Bener, Kelas kita harus dapat julukan itu, Gacor aja pokoknya!" Seru Lemos semangat. Membuat Anggun dan Andin merasa asing.
"Sore ini kumpul di basecamp" Ujar Akbar setelah melihat pesan pada layar handphonenya. "Kita latihan di sana"
***
Pukul tiga mereka langsung berangkat menuju Basecamp, seluruh kelas Anggi. Tidak ada yang tertinggal, komplit kecuali Sagara.
Begitu tiba mereka langsung berkumpul di tim masing masing dan melakukan latihan.
Ghea dan Johan yang memimpin di Tarian Modern Dance, Shasa yang tarian berpasangan bersama Rangga. Cewek cewek kelasnya yang berfokus pada Tarian Daerah. Cowok cowok yang berlatih Band, terdiri dari Akbar sebagai Vokal, Lucas sebagai Bas dan Lemos sebagai Drumer. Sisa cowok yang lain berfokus pada Stand yang di perlombakan. Sangat kompak hingga tidak ada yang menganggur. Mungkin hanya Anggi yang berlatih sendiri, memainkan gitarnya memilih lagu apa yang kira kira akan cocok di bawakan.
Begitu asik dengan diri mereka sampai tidak meyadari adanya cowok yang baru memasuki ruangan tersebut. Sampai seruan Temannya terdengar.
"SAGARA!" Pekik Ghea tanpa sadar. Membuat fokus mereka langsung teralih.
Sagara terkekeh melihat kelakuan adik sepupunya itu. "Apa kabar lo semua?" Tanya Sagara keras, semua mengacungkan jempol. Membuat Sagara mengangguk.
"Lanjut aja lagi, gue mau latihan juga." Ujar Sagara, Akbar menunjuk ke pojokan ruangan, cewek itu terlalu fokus hingga tak menyadari kehebohan di sekitarnya, dengan headset yang mengantung di telingga juga kertas dan pulpen di tangannya.
Sagara berjalan mendekati Anggi, duduk di depannya dan membuat Anggi terperanjat kaget. "Saga...?"
Sagara tertawa, "Kaget ya?, Maaf" ujar Sagara lembut. "Udah pilih lagunya?"
Anggi benar benar terkaget terlebih melihat Sagara dengan sesuatu yang berbeda dan itu membuat hatinya hangat.
"Eh, Lagu..?" Tanya Anggi dengan terbata-bata, mata Sagara sungguh membius.
"Iya Lagu, Kamu pilih yang mana?" Tanya Sagara lagi.
"Hah kamu?" Anggi seperti orang bodoh di depan Sagara membuat Sagara tidak bisa jika tidak mencubit pipi cewek ini.
"Aku aja yang pilih, dan pasti udah cocok" Ujar Sagara menggunakan Aku-kamu.
"Sagara, lo nggak sakit kan?" Tanya Anggi heran.
"Sagara, Kamu nggak sakit kan? Itu yang bener, bukan pake lo." Ralat Sagara membuat Anggi tersenyum tersipu.
"Jadi mau yang mana?" Tanya Anggi pelan, Sagara mengeluarkan kertas dari saku celananya.
"Ini" Tunjuknya pada kertas di tangannya, "Aku pengen nyanyiin ini untuk kamu..."
Love Reades...
Pendek ya part nya? Nggak papa lah. Uploadnya juga akan sering sampai ending tenang aja 😂😂
Jangan baper, jangan senyum senyum, nggak boleh 😜😜
Jangan lupa Vote!!!
Love 🇲🇨
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA 2 ✓
Novela JuvenilSEKUEL SAGARA Cowok berbadan atletis, berkulit putih dengan pandangan tajam. Kalau dahulu masih bisa tersentuh kini mustahil teraih. Sosok liar dan pemberontak. Tiada hari tanpa berkelahi, cara melampiaskan amarah yang sangat kejam. Siapa yang tidak...