Sekedar mengingatkan lagi, wajib follow akun wp dulu yaaa, karena part ke bawah akan di private, dan hanya bisa di baca untuk pengikut aja. Jadi buat yang belum follow, segera follow 😘
Pecinta wp ini mana spamnya wkwk
Jangan lupa Vote dulu sebelum baca ya 💞
Anggi dan Akbar masih duduk di bawah taman yang menghadap ke arah danau. Setengah jam sudah berlalu, Anggi masih menunggu Akbar untuk berbicara. Anggi tidak tau apa yang ingin cowok itu sampaikan, mengingat ini kali pertamanya Akbar mengajaknya pergi berdua. Bahkan saat Anggi pacaran dengan Sagara pun cowok itu jarang mengajaknya berbicara, paling sepatah dua patah. Itupun di pancing oleh Rangga, Lemos dan Lucas baru ia akan menimbrung."Gimana keadaan lo, Gi?" suara Akbar menyentakan lamunan Anggi. Cewek itu menatap kearah Akbar tetapi cowok itu menatap kearah danau. Membuat Anggi juga mengalihkan pandangannya.
"Gue baik. Lo sendiri gimana?" Tanya Anggi balik, terlalu berbasa basi. Tapi ia tetap menunggu cowok itu berkata.
"Gitu ya?" Ujar Akbar. "Baguslah,"
Nah ini nih yang nggak biasa, membuat Anggi langsung menatap kearah Akbar. Cowok dengan perawakan yang bias membuat cewek dua kali menoleh kearahnya. Terkenal dengan pengamat yang baik. Bertindak jika memang harus.
"jadi..." Anggi menjeda, "Lo mau ngomong apa?"
Akbar terkekeh pelan, lalu menatap Anggi. "Sorry, Gi. Gue lupa kalau lo itu terlalu nggak bisa berbasa basi"
Cowok itu mengubah arah tempat duduknya, kini menghadap Anggi. Menatap dalam seolah memilah milah. Kemudian tersenyum lembut.
"Kenapa lo lakuin itu?" Tanya Akbar.
"lakuin apa?" Tanya Anggi heran. "Emang gue ngapain?"
Akbar tertawa keras, bahkan sampai melipat kedua kakinya, dan makin mendekatkan dirinya kea rah Anggi. "jangan bohong." Ujarnya, "Lo lakuin itu untuk dia kan?"
Anggi tersentak kaget, menatap Akbar tidak percaya.
"Lo tau, Bar?" tanya Anggi tidak percaya.
"Gue tau. Malam itu, saat Sagara mabok. Gue kan di dekat dia." Ujar Akbar. "Tapi boleh sumpah, kalau dia nggak sentuh Eva sama sekali. Dia balik kerumah gue. Bukan ke hotel. Lo boleh Tanya Abang gue" jelas Akbar. Ditatapnya Anggi lekat dengan keprihatinannya.
"Awalnya gue kira lo putus sama dia gara gara itu, tapi ternyata gue salah." Ujarnya lagi. "Ternyata itu menyangkut hidup dia ya."
Anggi terdiam, dalam heningnya ia menundukankan kepalanya. Berusaha menutupi sesaknya ketika mengingat kejadian itu. Tanpa terasa air matanya menetes. Akbar langsung menepuk bahu Anggi menguatkan.
"Gue yakin, lo udah lakuin sesuatu yang tepat. Walau harus berkorban." Ujar Akbar.
"Gue masih nggak habis pikir aja kenapa Eva videoin waktu Sagara mabok" Ujar Anggi lemah.
"Dari semua yang lihat kenapa harus di video?" ujar Anggi tercekat.
Akbar diam menyimak, membiarkan Anggi mengeluarkan sesaknya yang ia simpan sendirian. Selama beberapa bulan terakhir, inilah kali pertama ia menceritakan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA 2 ✓
Teen FictionSEKUEL SAGARA Cowok berbadan atletis, berkulit putih dengan pandangan tajam. Kalau dahulu masih bisa tersentuh kini mustahil teraih. Sosok liar dan pemberontak. Tiada hari tanpa berkelahi, cara melampiaskan amarah yang sangat kejam. Siapa yang tidak...