- Terlalu Banyak kisah yang masih ku kenang, terlalu banyak rindu yang masih tersimpan rapih di hati -
•
•
•- Mengapa tuhan pertemukan bila akhirnya memisahkan -
- S A G A R A -
Ketika perasaannya kacau yang di lakukannya hanyanya berulah dan mencari pelampiasan. Cowok dengan baju olahraga dan rambut acak acakan itu menantang ketiga juniornya untuk bertanding basket.
Permainan yang sangat brutal, satu lawan tiga! Menggilanya Sagara sangat terasa bagi teman temannya yang dari tadi terpengarah.
"Bang, Saya nggak ikutan lagi ya." Ujar cowok kelas sepuluh yang di paksa harus meladeni permainannya.
"Kenapa? Lo nggak kuat? Cupu bener!" Ujar Sagara tajam, lebih tepatnya ngeri. Cowok itu sampai menundukan kepalanya.
"Dari tadi kita ikutin maunya Abang, kita capek bang, apa nggak bisa istirahat sebentar?" Tanya Cowok satunya, wajahnya sudah sangat memerah.
Sagara seperti kesetanan, melihat itu Akbar dan Lucas yang memang selalu menjadi partner tandingnya mengambil tindakan.
"Lo bertiga boleh pergi." Ujar Lucas, cowok cowok itu kebingungan. "Udah pergi, dari pada ni anak makin emosi"
Cowok cowok itu langsung lari dan meninggalkan lapangan. Sagara melemparkan bolanya dengan kuat ke bawah, marah karena kedua sahabatnya menganggu permainannya.
"Apa apaan sih lo berdua!" Bentak Sagara kuat, cewek cewek sudah memundurkan langkahnya. Apalagi Anggi Shasa dan Ghea. Sudah berlindung di belakang Rangga dan Lemos.
"Mau pamer kekuatan?" tanya Sagara menantang.
"Lo yang kenapa!" ujar Akbar mulai emosi, "Dari kemarin kita tanyain! Seharusnya lo cerita! Bukan main kabur kaburan begini! Lo cowok bukan?!"
Sagara naik pitam, di raihnya kerah baju Akbar hingga tercekik, tapi Akbar berusaha mengabaikan sakit di lehernya dan ikut menatap Sagara tajam.
"Lo nggak tau perasaan gue-"
"Justru karena kita nggak tau, kita mau lo cerita!" potong Akbar.
"Jangan sok jago lo!" Ujar Sagara sambil mendorong Akbar hingga ke tiang bola basket. Serempak semuanya tersentak kaget, bahkan ada yang memekik.
"Jangan sok tau di hidup gue!" Ujar Sagara tidak peduli.
"Lo kenal kita udah berapa lama Ga? Lo anggap kita ini apa?" Tanya Lucas yang tidak percaya teman sohibnya itu lepas kendali.
"Apa masalah lo kali ini berat?" Tanya Akbar yang mulai mengerti ketika melihat mata Sagara, cengkraman tangan cowok itu mulau melemah, dan sekali hentakan langsung terlepas.
Sagara tidak mengatakan apa apa lagi, dan langsung meninggalkan lapangan yang ramai akibat ulah dirinya. Berjalan sendiri memasuki lorong yang kosong. Tak ada yang tau apa masalah cowok itu.
***
Anggi masih bergetar di tempatnya melihat keadaan Sagara yang tidak di kenalinya. Cowok itu sangat sulit untuk di taklukan. Langkah kakinya masih pelan saat memasuki area gudang tempat Sagara pergi tadi. Setiap masalah yang di hadapi Sagara, pasti Anggilah orang yang mampu meredakannya.
Jika bukan suruhan teman temannya, Anggi juga tidak mau datang ke sini. Cowok itu sudah terlalu jauh dari genggamannya, tidak ada harapan untuk kembalinya hubungan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA 2 ✓
Fiksi RemajaSEKUEL SAGARA Cowok berbadan atletis, berkulit putih dengan pandangan tajam. Kalau dahulu masih bisa tersentuh kini mustahil teraih. Sosok liar dan pemberontak. Tiada hari tanpa berkelahi, cara melampiaskan amarah yang sangat kejam. Siapa yang tidak...