Dengerin lagunya ❤
Sagara Bagaskara Putra
Vote dulu baru baca!
Untuk kalian yang selalu setia nungguin cerita dari aku terimakasih banyak 💕 aku nggak tau kalau nggak ada kalian cerita ini bisa sampai di titik ini 💕
Siapin hati ya, Minggu depan cerita ini akan selesai, sesuai sama ekspetasi kalian atau nggak aku nggak tau. Intinya aku bersyukur cerita ini banyak yang suka ❤
Happy Reading
•
•"Gue nggak tau gimana rasanya hidup tanpa utuhnya orang tua. Tapi gue juga nggak bisa hidup sama kepura-puraan" — Sagara
•
•
•- S A G A R A -
keesokan harinya Baik Sagara maupun Anggi tidak masuk. Berkali-kali Akbar mencoba menghubunginya, tapi tetap tidak aktif.
"Jangan-jangan kemarin gue salah ngomong." Akbar mendesah pelan.
"Lo kenapa Bar? Sehari ini udah tiga kali nanya soal itu. Pake kalimat yang sama pula." Ujar Rangga.
Akbar menghela napas. Mengacak rambutnta pelan.
"Ada yang lo sembunyiin dari kita?" Tanya Lucas langsung menodongkan wajahnya.
"Wah, apaan nih" Ujar Lemos yang baru memasuki kelas. Dan langsung mengambil tempat duduk di atas meja. Menatap Akbar.
"Gue kemarin nganterin Anggi pulang, karena sakit." Ujar Akbar, "Dia nangis di atas motor, dan meluk gue."
Lemos langsung memukul meja membuat mereka terperanjat. "Dan lo cerita ke Sagara?" Akbar mengangguk. "Fiks! Sagara marah sama lo." Ujar Lemos heboh.
"Pasti marah sama lo, Bar" ujar Rangga juga sepemikiran. Akbar mengangkat alisnya tinggi, tanda tidak tau.
"Sagara paling Nggak suka berbagi, apalagi terbagi. Menyangkut Anggi, dan lo orang yang di peluk Anggi! Wajar Sagara marah!" Jelas Lucas, Akbar menepok jidatnya. Benar benar tidak ada pikiran di situ. Otak teman temannya terlalu geser.
"Lo semua nggak dapet intinya, kesal gue." Ujar Akbar lalu mengubah arah duduknya dan sedikit melirik ke arah Ghea yang sedang berbicara dengan Shasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA 2 ✓
Teen FictionSEKUEL SAGARA Cowok berbadan atletis, berkulit putih dengan pandangan tajam. Kalau dahulu masih bisa tersentuh kini mustahil teraih. Sosok liar dan pemberontak. Tiada hari tanpa berkelahi, cara melampiaskan amarah yang sangat kejam. Siapa yang tidak...