16 | Sagara 2 • Keep For you

5.4K 395 24
                                    

Sesuai janji, Publis hari jumat 💕💕💕
Jam berapa kalian baca cerita ini?

Aku upload jam 02.13 wib wkwk
Subuh deng!!!

Jangan lupa Vote dan komen yaaa!
Maaf banget kalau garing atau kalian nggak suka. Aku udah berusaha untuk lakuin yang terbaik ❤

***

Believe me, i will save you — Sagara Bagaskara Putra

Ringisan Sagara membuat Anggi memutar bola matanya kesal. Sudah berapa kali ia memutar bola matanya. Cewek itu sedang fokus fokusnya mengobati luka di wajah cowok itu yang sangat banyak.

"Bisa diam nggak sih?" Tanya Anggi kesal.

"Sakit!" Ujar Sagara sambil memejamkan matanya.

"Belum juga di sentuh!" Ujar Anggi lebih kesal.

Sagara diam sambil menatap Anggi yang mengobati wajahnya, walau cewek itu tidak banyak bicara, Sagara suka melihatnya.

"Akbar!!! Lo bisa nggak jangan banyak gerak! Gue susah ngobatinnya!" Suara pekikan Ghea membuat Anggi dan Sagara menatap ke arah mereka.

"Lo nggak ada lembut lembutnya, Sakit gila!" ujar Akbar kesal.

"Ya gimana mau lembut! Lo aja banyak gerak gitu." Ujar Ghea. "Diem nggak!" bentaknya.

Akbar langsung terdiam. Tadi begitu Sagara menarik tangan Anggi untuk ke basecamp, Cowok itu menelpon Ghea untuk datang. Cewek itu langsung berteriak keras begitu melihat wajah bonyok Sagara dan Akbar. Memelototi Sagara dengan garang.

"Lagian kalian berdua berantem terus! Dapet apa coba?" Tanya Ghea mengomel. "Nggak ada kan? Yang ada luka gini!"

"Harga diri!" Ujar Akbar ketus.

Ghea melotot, "Harga diri! Nggak ada begituan, Main adu jotos!"

"Lo nggak tau Cowok." Ujar Akbar

"Lo juga nggak tau cewek!" Balas Ghea.

"Gue tau cewek," Ujar Akbar, "Makhluk ter-ribet sedunia!"

Ghea melotot lagi, "Apa!? Coba ngomong sekali lagi!" Ghea menekan luka Akbar kuat.

"Aww! Sakit Ghea!" teriak Akbar. "Cerewet amat."

"Siapa yang cerewet?" Tanya Ghea Galak.

"Gue yang cerewet! Gue. Puas!?"

Anggi diam diam tertawa mendengar perdebatan kedua orang itu, ketika ia selesai mengobati luka Sagara. Ia berdiri.

"Istirahat lagi aja, Ga." Ujar Anggi.

"Lo pulang sama siapa?" Tanya Sagara, cewek itu masih mengenakan kostum volinya.

"Gue ambil motor di Gor dulu." ujar Anggi, sambil mengambil tas punggung nya.

"Gue anter." Ujar Sagara sambil berdiri.

"Nggak usah, lo di sini aja. Gue bisa sendiri." Anggi membantah.

"Gue anter, Gi." Sagara bersikeras. Cowok itu sudah mengambil jaket hitamnya.

Anggi menatap Sagara sejenak, Bingung.

"Nggak usah, bener. Gue bisa sendiri." Ujar Anggi akhirnya.

"Gue tau lo bisa sendiri." Sagara membenarkan, "Tapi gue tetap ingin nganterin lo."

SAGARA 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang