Seorang anak lelaki sedang berlari menuju halte Bus, ia hampir terlambat pergi ke sekolah, tak biasanya ia bangun lebih siang seperti ini. Ah mungkin saja karna semalam terlalu asik bermain game bersama teman-temannya.
Ia terus menerus melirik jam tangannya, sudah pukul 06:55 menit, yang artinya bel masuk Sekolah akan terjadi 5 menit lagi.
Tak lama ia menghentikan Bis itu karna memang sudah sampai, ia terus berlari menuju Sekolah.
Brak...
"Sorry...Sorry... Gue buru-buru." Lelaki itu meminta maaf pada korban yang ia tabrak, namun langsung kembali berlari.
"Ganteng juga." Gumam orang yang tertabrak tadi.
Akhirnya anak lelaki itu sampai di depan kelasnya, dengan bersusah payah merayu satpam karna sudah telat 5 menit. Ia menarik nafasnya dalam, membuat dirinya lebih tenang lagi.
Tok...tok...tok...
"Silahkan masuk." Teriak seorang guru yang berada di dalam kelasnya.
Semua mata tertuju heran pada anak lelaki yang berpenampilan kacau ini, keringat mengalir deras dari kening, rambut sedikit acak-acakan dan baju seragam yang basah.
"Maaf bu saya telat." Ucapnya meminta maaf.
"Yak Limario Lalisa Manoban, sebenarnya kau mandi atau tidak?!" Bukannya menjawab sang guru malah menanyakan dirinya sudah mandi atau belum, ya karna memang lelaki ini nampak kacau.
"Bu saya pamit mau duduk." Jawabnya lalu pergi ke tempat duduknya, semua murid sudah menahan tawanya yang ingin meledak itu, namun mereka tahan karna guru cantik di hadapannya ini adalah guru kiler.
Begitulah kisahku di pagi hari yang menyebalkan ini. Namaku adalah Limario Lalisa Manoban, teman-teman sering memanggilku Lim, Limario atau Lisa, apa saja sesuka hati mereka.
Aku melirik ke samping, di mana seorang gadis cantik sedang menatapku dengan senyuman tercantiknya, ah aku jadi merindukannya, ingin sekali rasanya memeluk dan membawanya ke kamar dan kami melakukan hal ternikmat bersama, waw liar sekali otakku di pagi hari.
"Kangen." Dengan sebuah gerak bibir tanpa suara, aku berhasil membuatnya tersipu malu.
Dia adalah kekasihku, kekasih yang paling aku cintai karna memang dia sudah bersamaku hampir 3 Tahun. Kekasih cantik nan seksi bernama Jennie Kim, dia adalah keturunan Korea, coba kau pikir seberapa cantik dirinya.
Akhirnya kami kembali fokus ke pelajaran, perlu kalian tahu aku adalah murid terpandai di sekolah ini, banyak prestasi yang aku torehkan selama ini, namun aku adalah orang yang cukup pendiam dan pemalu, tak banyak bergaul dan ya bisa dibilang aku hanya memiliki beberapa teman saja, tapi jangan salah, ketampananku di atas rata-rata juga, makanya Jennie sangat tergila-gila padaku.
Terlahir pintar, hidung mancung, mata hazel, kulit putih, tinggi 180CM, tampan dan aku setia, semua tak memiliki kekurangan apapun, kekuranganku hanyalah aku terlahir dari keluarga sederhana, bahkan saat Ayahku meninggal hidupku dan ibuku semakin terpuruk, ibuku berjuang sebagai seorang janda anak satu menjadi karyawan toko roti di dekat rumah, aku pun membantu keuangan keluarga dengan menjadi pelayan cafe milik temanku yang bernama Seulgi.
"Hore..." Semua berteriak mana kala bel istirabat sudah menyanyi dengan nyaring.
Aku buru-buru bangun dan menghampiri kekasihku, ah rindu ini sudah sangat menyiksa.
"Miss You." Aku membisikan kata-kata manis dengan sensual di belakang telinganya, membuatnya kaget.
Dia tersenyum lalu membalas ucapanku tadi.
"Makan di sini atau di kantin?" Tanyaku pada Jennie yang sedang mempersiapkan bekal makanannya.
"Di sini aja ya, aku lagi males ke kantin." Jawab Jennie dan kini ia menyiapkan makanannya.
Jennie memang selalu memasak, semua ia lakukan demi Lim karna Lim sangat menyukai masakan Jennie. Lim duduk di samping Jennie, keadaan kelas cukup sepi karna hanya beberapa anak saja yang memutuskan untuk istirahat di kelas.
Mereka berdua sedang makan, namun tangan kiri Lim yang tak bisa diam membuat Jennie tak nyaman.
"Bisa ga sih diem tangannya? Kalau anak-anak liat gimana?" Bisik Jennie dengan melepaskan tangan Lisa di pahanya.
"Aku kangen, abis makan ke toilet belakang yu, di sana kan sepi." Jawab Lisa dengan berbisik juga.
"Ga mau, aku takut di sana serem." Tolak Jennie dan ia mulai menyuapkan makanannya lagi.
"Ke perpus kalau gitu, sebatas ciuman bisa kalau di sana." Lisa masih terus berusaha menggoda Jennie.
"Nanti aja Lisa di rumah, jangan macem-macem kamu ah." Jennie masih kekeuh untuk menolak permintaan kekasihnya itu.
"Kita kan sering macem-macem By, bahkan minggu lalu kita enaena di gudang sekolah." Ucap Lisa dengan polosnya dan membuat Jennie semakin kesal.
Lisa memang terkenal dengan kepintarannya dan memiliki sifat pemalu dan pendiam, tapi tidak jika ia sedang bersama Jennie, Lisa akan berubah menjadi anak lelaki mesum yang di dalam otaknya hanya seputar selangkangan saja, Jennie yang memang sangat mencintai Lisa harus merelakan virginnya di renggut oleh Lisa saat mereka berada di kelas 11, oia saat ini mereka memang sudah berada di kelas 12.
"Yank aku mau ngomong serius." Tiba-tiba Jennie menatap Lisa dengan tatapan sulit di artikan.
"Apa By? Serius banget sih jadi makin cinta." Jawab Lisa dengan gombalan recehnya.
"3 bulan lagi kan kita Ujian, Papih nyuruh aku kuliah di Korea, sekalian jagain Halmoni yang lagi sakit." Jelas Jennie dengan menggenggam tangan Lisa.
Sedangkan Lisa yang tadinya sedang tersenyum menampilkan deretan giginya kini luntur karna kaget dengan kabar yang kekasihnya bawa. Lisa langsung menundukan kepalanya, tak ingin berjauhan dengan Jennie, jikapun harus mengikuti Jennie ke sana itu hal yang mustahil bagi Lisa.
"Hubungan kita gimna By? Kenapa ga kuliah di Jakarta aja biar kita ga berjauhan." Lisa sudah berkaca-kaca, tak bisa membayangkan hari-harinya tanpa Jennie.
"Aku cuma 4 Tahun di sana, kita bisa tetep lanjut kan, nanti saat aku pulang kita udah sama-sama dewasa dan siap untuk menikah." Jelas Jennie dengan mengelus bahu sang kekasih.
"Kamu janji? Jangan selingkuh ya By di sana, aku tau cowok di sana ganteng-ganteng, tapi kamu harus inget, kamu punya aku di Jakarta, aku yang selalu nunggu kamu." Ucap Lisa dengan menggenggam kedua tangan Jennie.
Jennie langsung mengaguk dan berjanji pada Lisa akan setia dan setelah kembali mereka segera menikah. Mereka berdua berpelukan tak ingat jika di sekitarnya banyak pasang mata yang menatap kagum dengan kedua bucin ini, memang Lisa dan Jennie adalah pasangan yang banyak di idam-idamkan semua orang karna keromantisan dan mereka yang selalu kompak.
Gimana gengs lanjut jangan ceritanya?
Panggil Lisa atau Lim aja?
Coba kasih komennya ya sekalian vote juga.
Makasih ♥️

KAMU SEDANG MEMBACA
Another of love
RomantikHanya sebuah cerita tentang kesetiaan dari seorang lelaki. Dan mohon maaf untuk yang dibawah umur ini banyak adegan 🔞 ya.