Sudah beberapa hari Lisa menjaga ibunya di rumah sakit, ibunya harus dirawat karna darah tinggi yang menyerang. Lisa selalu setia merawat orang tuanya yang tinggal sebelah ini, sejujurnya banyak ketakutan yang Lisa pikirkan, ia takut terjadi sesuatu pada ibunya, namun beruntung Lisa memiliki kekasih serta sahabat yang selalu setia menemani dan mendukungnya.
Untung saja semakin hari ibunya menunjukan perkembangan baik prihal kesehatannya, dan jika tak ada kendala besok sudah di ijinkan untuk pulang.
"By, kamu pulang ya udah malem. Besok langsung ketemu di sekolah aja." Lisa meminta Jennie untuk pulang, jam sudah menunjukan pukul 07.00 Wib.
"Ya udah deh, aku pamit ke ibu dulu ya." Jawab Jennie lalu ia berdiri dan berjalan mendekat ke arah sang calon mertua.
Ternyata ibu Lisa sudah tidur, Jennie hanya mengelus pelan tangan ibu Lisa. Lalu mencium keningnya. Menatap sebentar ke arah wanita paruh baya yang sangat dicintai oleh kekasihnya itu.
"Jennie pulang ya bu, besok Jennie jemput sekarang ibu istirahat dulu." Ucap Jennie lalu ia pergi mengambil barang-barangnya di sofa.
Lisa tersenyum bahagia melihat perlakuan Jennie pada ibunya, Jennie seperti memperlakukan ibu Lisa layaknya ibu kandungnya sendiri, Lisa sangat bangga pada kekasihnya itu. Tak salah dulu Lisa lebih memilih Jennie dari pada Ester.
Lisa mengantar Jennie ke depan, ia tak bisa mengantar sampai rumah karna memang harus menunggu ibunya takut membutuhkan sesuatu. Sesampainya di parkiran suasana nampak sepi, entah mengapa Lisa malah berpikir nakal. Lisa membukakan pintu mobil Jennie dan masuklah Jennie ke dalam, tak lama Lisa ikut masuk ke dalam mobil membuat Jennie heran.
"Lho By ko masuk? Katanya mau anter sampe sini aja." Jennie mengerutkan keningnya karna heran.
Lisa tak menjawab ia malah memajukan wajahnya dan menarik tangan Jennie.
Cup...
Lisa langsung mengecup bibir Jennie berkali-kali."Aku kangen soalnya yank, beberapa hari kita kan ga mesra-mesraan. Aku juga kan jadi ga nenen ke kamu.hehe" Lisa tersenyum malu-malu dengan ucapannya sendiri.
Jennie hanya menggelengkan kepalanya, kekasih mesumnya ini memang sangat menyebalkan. Jadi jadi diam dan menundukan kepalanya, menahan air mata yang hendak keluar.
"Lho kenapa yank? Ga suka ya? Ya udah jangan nangis maafin aku ya." Lisa panik melihat Jennie yang akan menangis seperti itu.
"By, kalau aku ga ada nanti apa kamu bakal lakuin ini sama cewek lain?" Tanya Jennie dengan mata berkaca-kacanya.
Lisa sontak kaget dengan pertanyaan Jennie, sejujurnya ia tak pernah berpikir seperti itu, tapi dengan pertanyaan Jennie ini justru membuat Lisa sadar dan berpikir apakah dia bisa hidup tanpa melakukan hal itu? Sedangkan selama 2 Tahun Lisa bisa menyalurkan nafsunya dengan Jennie. Lisa jadi diam dan tak tau harus menjawab apa saat ini.
"Bener kan By? Kamu aja ga bisa jawab pertanyaan aku." Ucap Jennie yang kini menangis, air matanya tak bisa ia tahan lagi saat ini.
"Udah jangan nangis, aku bakal tahan ko janji. Asalkan kamu harus mau kalau aku ajak vc terus kamu naked ya." Jawab Lisa menenangkan, dengan terus mengelus kedua tangan Jennie.
"Iya siap. Kamu juga naked ya. Aku juga pasti kangen sama ini." Goda Jennie dengan meremas penis Lisa.
Mereka berdua memang sudah tak aneh lagi seperti ini, untung saja mereka pintar dan tak kebablasan sampai Jennie hamil. Jika hamil akan gempar dunia persilatan ini.
"Jadi gimana mau dilanjutin ga yank?" Tanya Lisa dengan menaik turunkan alisnya.
"Ga ah takut digrebeg, ga bebas nanti By. Besok aja gimana sepeeti biasa pulang sekolah sebelum jemput ibu." Jawab Jennie tanpa beban.
Lisa mengangguk lalu meremas payudara Jennie sebelah kanan. Setelah itu pamit untuk keluar mobil, ia harus segera masuk takut ibunya mencari.
"Hati-hati di jalan yank, sampe ketemu besok ya." Ucap Lisa dengan dadah-dadah ke arah Jennie.
Jennie tersenyum manis lalu membalas lambayan tangan Lisa, tak lama ia pergi meninggalkan area rumah sakit.
Dalam perjalanan Jennie memikirkan kembali kejadian tadi, kejadian dimana Lisa selalu menginginkan tubuhnya, jadi bagaimana nanti saat Lisa dan Jennie sudah berjauhan? Apakah Lisa akan berselingkuh di belakang Jennie atau Lisa akan memutuskan hubungannya dengan Jennie dan mencari cewek seksi baru. Jennie tak mau itu terjadi, Lisa hanya miliknya dan tak akan pernah berpaling pada siapapun.
***
Hari ini ibu Lisa sudah bisa pulang, Lisa dan Jennie sedang bersiap untuk menjemputnya di rumah sakit, Lisa sedang manja sejak tadi pagi membuat Jennie kewalahan. Beberapa kali Lisa marah karna kesal melihat Jennie bersama teman-teman sekelasnya, padahal itu hal biasa dan tak pernah membuat Lisa hingga marah dan cemburu. Sebenarnya wajar saja karna Jennie tadi berbincang dengan Jongin cowok yang emang udah ngejar Jennie dari dulu.
"By udah dong jangan marah terus, tadi Jongin cuma nyontek PR aja ga ada maksud apa-apa." Jelas Jennie dengan mengelus pipi Lisa.
"Udah cepet jalanin mobilnya, ibu udah nungguin." Jawab Lisa dengan nada juteknya, membuat Jennie menghela nafas kasar berkali-kali.
Kalau sudah cemburu Lisa memang sulit ditaklukan, sifatnya yang pencemburu kadang membuat Jennie kewalahan.
"By udah ya maafin aku." Jennie masih berusaha membuat Lisa melunak lagi.
"Aku jadi mikir, mungkin saat kita jauh kamu bakal kaya tadi asik sama cowok-cowok atau mungkin kamu lupain aku!" Ucap Lisa dengan nada kesalnya. lisa memang sangat cemburu melihat Jennie dengan Jongin duduk berduaan.
"Ya ampun By, bisa-bisanya kamu ngomong gitu. Ga mungkin lah, aku cuma cinta kamu, aku cuma sayang kamu!" Jennie yang ikut kesal akhirnya menaikan nada bicaranya.
Lisa tak menjawab, ia menatap jalanan dari kaca sebelah kiri, memikirkan apa yang akan terjadi saat mereka harus berjauhan, entahlah rasa percaya jadi hilang begitu saja saat melihat Jennie berdekatan dengan lelaki lain tanpa mempedulikan perasaan Lisa, padahal Jennie tau jika Lisa sangat membenci Jongin atau lelaki lain yang mendekatinya.
Akhirnya mereka sampai di rumah sakit, Lisa langsung pergi begitu saja meninggalkan Jennie yang masih di dalam mobil. Sungguh rasa cemburu membuat Lisa jadi seperti ini, seperti orang yang tak bertanggung jawab. Namun Jennie mengerti, ia mengakui kesalahannya. Jennie pun mengikuti Lisa untuk menjemput ibunya.
"Bu, gimana udah enakan kan sekarang?" Tanya Jennie saat ia baru masuk ke ruangan ibu Lisa.
"Alhamdulillah Jen, ibu udah enakan sekarang. Maaf ya beberapa hari ini ngerepotin kamu." Jawab Ibu Lisa dengan tatapan malunya.
"Bu ayo pulang, Lisa udah pesan taksi soalnya." Lisa menghentikan obrolan kedua wanita kesayangannya itu.
Jennie kaget dengan ucapan Lisa, ini tak ada dalam pembicaraan awal, mengapa Lisa menjadi semarah ini padahal kesalahan Jennie tak begitu besar.
"Lho kirain sama Jennie pulangnya Li." Jawab Ibu Lisa.
"Ga bu, Jennie ada urusan sama temen-temennya. Jadi kita pulang berdua aja pake taksi." Ucap Lisa yang memapah ibunya untuk turun dari ranjangnya.
Jennie sudah menahan tangisnya, namun kekecewaan Jennie tak ditampakan di depan ibu Lisa. Jennie hanya berjalan mengikuti Lisa dan Ibunya dari belakang.
"By apa ini emang cara kamu buat ninggalin aku? Supaya kamu bisa deketin cewek lain?" Batin Jennie dengan melihat bahu Lisa.
"Aku sadar diri yank, aku orang miskin dan ga bisa buat kamu bangga sama aku. Makanya kamu berniat ninggalin aku kan, aku tau ko Jongin sepadan dengan kamu." Batin Lisa dengan menahan rasa sakit di hatinya.
Blink selamat atas semua pencapaian yang Blackpink raih di Comeback saat ini.
Penantian kita emang ga sia-sia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Another of love
RomanceHanya sebuah cerita tentang kesetiaan dari seorang lelaki. Dan mohon maaf untuk yang dibawah umur ini banyak adegan 🔞 ya.