7 Bulan Kemudian
Keluarga kecil nan bahagia ini sedang duduk bersantai di ruang tv, menemani anak laki-laki tampan yang ingin menonton kartun kesukaannya.
"Bunda kalau dede bayi udah keluar boleh kan Brian ajak dede bayi main?" Tanya Brian dengan terus menatap perut buncit ibu tirinya itu.
"Boleh dong sayang, malah itu kewajiban Brian buat ajak dede main, Brian Harus jadi kakak yang baik pokonya." Jawab Irene dengan mengecup pipi Brian.
"Siap Bunda." Jawab Brian dengan hormat pertanda ia setuju.
Mereka semua tertawa dengan tingkah lucu Brian, Brian memang sering menginap di rumah Lisa terutama saat akhir pekan seperti ini. Semua berjalan dengan semestinya, keluarga Lisa dan keluarga Jennie kini baik-baik saja termasuk Jisoo, Lisa Berperan baik sebagai seorang ayah.
"Dad, apa Mommy telpon Daddy?" Tanya Brian pada Lisa.
"Ga ada, emang kenapa? Brian mau pulang ya?" Lisa malah balik bertanya.
"Ga Dad, kemarin om Mino datang ke rumah, Ngajakin Mommy jalan-jalan, tapi Mommy menolak, Brian kesal karna om Mino terus memaksa Mommy." Brian menceritakan apa yang terjadi pada Mommy nya kemarin.
Mino adalah teman kantor Jisoo, Jisoo sengaja mengenalkan Mino pada Jennie agar Jennie segera menikah supaya ada yang membantu mengurus Brian, Namun Jennie selalu menolak karna Mino sering memaksakan kehendaknya membuat Jennie tak nyaman.
"Brian jangan khawatir, Mommy pasti baik-baik saja." Jawab Lisa menenangkan anak pertamanya ini.
Tak lama Hp Lisa berbunyi menandakan ada panggilan masuk.
"Nah panjang umur, ini Mommy telpon. Angkat Sama Brian langsung." Ucap Lisa yang langsung menyodorkan ponsel pintar keluaran terbaru itu.
Brian langsung mengambil hp dan mengangkatnya.
"Hallo Mom, Kenapa Mommy baru telpon Brian? Apa Mommy lupain Brian karna asik main sama om Mino?" Pertanyaan demi pertanyaan Brian lontarkan pada sang Mommy.
Brian diam mendengarkan jawaban dari Jennie, entah apa yang Jennie jelaskan.
"Ya udah, Brian ga mau pulang! Brian mau sama Daddy dan Bunda aja di sini. Mommy sana pergi, Mommy lebih sayang om Mino dari pada Brian!" Jawab Brian yang langsung mematikan telponnya.
Lisa langsung memeluk anaknya, mencoba menenangkan karna terlihat Brian akan menangis.
"Ada apa? Brian ga boleh marah sama Mommy kaya gitu." Lisa mencoba menanyakan apa yang terjadi pada Brian.
"Mommy bilang mau pergi sama om Mino, Brian ga suka. Kenapa Mommy ga bisa cari lelaki yang baik seperti Daddy? Kenapa Mommy selalu salah memilih terus Dad? Hiks... " Brian menangis saat menceritakan apa yang terjadi.
Dalam hati anak sekecil Brian, ia ingin melihat sang ibu bahagia, memiliki keluarga yang utuh. Brian tau Jennie sudah salah memilih antara ayahnya dan mantan suaminya, Brian tak mau Jennie salah pilih lagi, apalagi Mino belum pernah menyapa Brian selama ia mendekati sang ibu, padahal keinginan Brian hanya ingin memiliki ayah tiri yang baik seperti ayah kandungnya.
Semua diam entah harus bagaimana, Lisa tak mau salah bicara sehingga membuat Irene akan terluka, tapi di sisi lain Brian butuh seseorang yang menenangkan.
"Sayang, bagaimana kalau kita jalan-jalan? Ya didekat sini aja." Ajak Irene yang ingin membuat Brian kembali ceria.
"Boleh, ayo jalan-jalan Ka ke taman. Mau beli es krim ga?" Ajak Lisa pada sang anak.
"Mau Dad mau, Brian mau Es Krim rasa coklat dan vanila." Jawab Brian dengan antusias.
Mereka semua bersiap untuk pergi ke taman yang tak jauh dari kediaman Lisa, hanya butuh 15 menit sudah sampai di taman tersebut.
***
Jennie sedang duduk sendirian di kamarnya, ia sedih karna sang anak mengancam tak ingin pulang, di sisi lain Jennie berencana untuk move on, percuma mengharapkan Lisa karna ia sudah bahagia bersama Irene dan calon anaknya.
"Jen, Mino udah dateng tuh." Jennie dikagetkan dengan kedatangan sang Mommy.
"Mom, Brian ga suka Jennie deket Mino, bahkan ngancem Jennie kalau dia ga akan pulang. Jennie harus gimana Mom?" Tanya Jennie, ia merasa bingung dengan suasana ini.
"Keputusan ada dikamu Jen, apa kamu pernah nanya apa alasan Brian ga suka sama Mino? Brian pasti punya alasan." Jawab Mommy Jennie, ia mencoba senetral mungkin meski dalam hati dirinya pun tak menyukai Mino.
"Jennie ga tau Mom, Jennie ga pernah ngomong apa-apa soal Mino, tapi yang Jennie tau, kalau Mino ke sini dia ga pernah nyapa Brian, bahkan Brian cuma dilewatin sama dia." Jelas Jennie, untuk yang satu itu Jennie sangat menyadari kebenarannya.
"Kamu cari pasangan yang sayang sama anak kamu juga, jangan cuma mikirin kamu seneng aja. Rumah tangga kalian kan bukan cuma kalian yang jalani tapi ada Brian juga. Lihatlah Irene, dia bener-bener nerima Brian bahkan dia yang secara ga langsung mempersatukan Lisa dan Brian." Ucap Mommy Jennie panjang lebar, sebagai orang tua Mommy Jennie hanya ingin menasehati anaknya saja supaya tak mengulangi kesalahan yang sama.
"Makasih Mom, ya udah Jennie pergi dulu ya." Jennie langsung pamit pada ibunya.
Jennie lalu pergi menemui Mino, ia akan memutuskan sesuatu yaitu menolak Mino, semua demi Brian, jika Brian tak bahagia Jennie tak ingin memaksakan kehendaknya.
Akhirnya Jennie dan Mino pergi untuk makan siang, makan siang yang sudah direncanakan oleh mereka berdua sejak beberapa hari lalu.
Di sisi lain pun keluarga Lisa sedang dalam perjalanan menuju taman tujuan mereka, demi membahagiakan Brian dan melupakan kekesalan yang Brian rasakan.
Semua pergi dengan rencananya masing-masing, kebahagiaan keluarga Lisa dan kesedihan yang dirasakan Jennie
Cciiiiiiiittttt.....
Brak.....Tiba-tiba terjadi tabrakan beruntun di lampu merah menuju pusat kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another of love
RomantikHanya sebuah cerita tentang kesetiaan dari seorang lelaki. Dan mohon maaf untuk yang dibawah umur ini banyak adegan 🔞 ya.