17

3.2K 259 36
                                    

Hanya diam tak tau harus bagaimana, menatap punggung perempuan yang dulu pernah menguasai hatinya yang semakin menjauh, lalu begitu banyak pertanyaan muncul saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya diam tak tau harus bagaimana, menatap punggung perempuan yang dulu pernah menguasai hatinya yang semakin menjauh, lalu begitu banyak pertanyaan muncul saat ini.

Lisa melirik Irene yang berdiri di sampingnya. Tak lama Irene mengangguk.

"Kejar kalau emang kamu mau tau yang sebenarnya." Ucap Irene dengan senyuman termanisnya.

Irene pikir Lisa akan meninggalkannya, namun dugaannya salah. Lisa menarik tangan Irene dan mengajak Irene untuk menemui Jennie. Irene senang karna Lisa menjaga hatinya, namun di sisi lain Irene tau pemilik hati Lisa yang sesungguhnya kini sudah datang.

"Jennie," panggil Lisa dengan menarik tangan Jennie.

Jennie sontak kaget, ia tak menyangka jika Lisa akan mengejarnya. Jennie berusaha tenang dan membalikan badannya untuk menghadap Lisa.

"Ada apa Li?" Tanya Jennie dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Bisa kita bicara? Aku butuh penjelasan." Lisa mengajak Jennie untuk bicara dan langsung diangguki Jennie.

Sedangkan Irene ia terus menatap Brian, Irene sedang mencari kemiripan antara Brian dengan calon suaminya itu, apakah benar Brian adalah anak Lisa.

"Brian, mommy ada urusan kamu tunggu mommy dulu ya sama aunty Caca." Ucap Jennie dengan mengelus kepala Brian.

"Baik mom, Dad aku pergi dulu ya." Pamit Brian dengan sopan lalu ia masuk ke dalam toko tadi.

Akhirnya Lisa, Irene dan Jennie menuju cafe untuk bicara serius, sengaja tak mengajak Brian karna pasti akan heboh, karna di mata Brian Ayahnya adalah Lisa.

Kini mereka bertiga hanya diam, Irene merasa tak nyaman dengan keadaan, sebagai orang yang sudah dewasa ia bersikap cukup tenang meski rasa takut terus menghantui.

"Ya sudah, kalian ngobrol dulu ya, aku tunggu di toko itu ya Li." Pamit Irene yang langsung berdiri, namun Lisa langsung menahannya.

"Jangan pergi Baby, di sini aja. Kamu juga harus tau semuanya." Lisa menarik Irene untuk duduk kembali.

Lisa menghela nafas panjang, menenangkan dirinya sebelum tau kebenarannya.

"Jadi apakah Brian anaku Jen?" Tanya Lisa to the poin.

Jennie menggeleng, "bukan, dia anak Taehyung. Kekasihku saat itu." Jennie menjawab dejgan lantang.

"Lalu Manoban? Kau tau itu marga keluargaku, jadi untuk apa Brian pakai namaku jika memang bukan anaku? Lalu Brian juga memanggilku Daddy" Lisa semakin penasaran dan kesal dengan jawaban Jennie.

Jennie menghela nafas panjang. "Sorry, Taehyung meninggalkanku saat usia kandunganku 8 bulan, saat itu aku masih menyayangimu dan aku memutuskan untuk memakai namamu, dan saat Brian bertanya siapa daddy nya aku dengan bodohnya mengatakan jika itu kamu, dan tak sengaja Brian melihat foto kita berdua. Maaf Lisa untuk semuanya. Ka Irene maaf atas kelancanganku menggunakan nama Lisa." Jennie menjelaskan panjang lebar, matanya sudah berkaca-kaca menahan sesak mengingat kisah percintaanya dulu.

Lisa hanya diam, ia masih mencerna semua penjelasan Jennie, Lisa hanya ingin tahu adakah kebohongan dari semua ucapan Jennie.

"Ga apa-apa Jen, aku paham dengan kondisimu saat itu. Ya sudah aku dan Lisa pamit ya Jen, kami masih ada urusan." Irene dengan tenang menjawab ucapan Jennie, setelah itu ia berpamitan untuk pergi bersama Lisa.

"Iya ka. Sekali lagi maaf untuk semuanya ya." Ucap jennie dan ia langsung berdiri menatapbkepergian Irene dan Lisa.

Jennie masih berdiri mematung menyaksikan kemesraan mantan kekasihnya itu.

"Sorry Lisa, kamu pantas bahagia bersama Irene. " Gumam Jennie dan kini pergi menuju butiknya lagi.

Jennie harus terlihat baik-baik saja di hadapan Brian, semua ia lakukan agar Brian tak sedih.

"Mom, mana daddy? " Brian bertanya dengan mata yang terus mencari-cari keberadaan Lisa.

Jennie menarik Brian untuk duduk di hadapannya. Mengelus sayang kepala Brian. Ada banyak penyesalan di hati Jennie, menyesal atas semua perbuatannya dulu, menyesal atas keputusan bodohnya dulu.

"Daddy akan menikah dengan Aunty Irene, Aunty cantik yang bersama Daddy tadi. Jadi jangan mencari daddy lagi ya sayang. " Jelas Jennie, berharap Brian bisa menerima semua yang terjadi.

Brian tak menjawab, ia justru pergi berlari meninggalkan Jennie, kecewa yang Brian rasakan saat ini. Mengapa Brian tak bisa bersama Daddy nya seperti teman-temannya dulu.

***

Lisa sedang duduk di balkon apartemennya, ia masih memikirkan tentang semua kejadian ini. Kejadian yang sangat membuat dirinya kaget dan tak percaya jika Jennie sudah memiliki anak, dan apakah benar itu anak Taehyung? Mengapa Lisa tak yakin.

"Kalau kamu masih penasaran siapa Brian, coba saja tes DNA. Jika benar Brian anakmu ini saatnya kamu bertanggung jawab. " Ucap Irene yang berdiri di belakang Lisa.

Lisa kaget, ia langsung menghadap Irene, menarik Irene untuk duduk di pangkuannya. Lisa memeluk erat pinggang calon istrinya itu. Lisa merasa bersalah karna sejak tadi ia hanya melamun dan mengabaikan Irene.

"Kalau ia aku pasti bertanggung jawab, tapi jelas Jennie sudah katakan itu bukan anaku. " Ucap Lisa dengan menelusupkan wajahnya ke ceruk leher Irene.

Irene tak menjawab, ia membalas pelukan Lisa, kini Irene tak mengerti akan perasaannya sendiri, rasa takut kehilanganmu Lisa semakin besar terasa.

"Jangan tinggalin aku Li, akuga bisa jauh dari kamu. " Bisik Irene dengan menahan tangisnya.

Lisa semakin mengeratkan pelukannya. "Aku janji ga akan ninggalin kamu. " Jawab Lisa menenangkan Irene.

"I love you Lisa. " Ucap Irene dengan mengecup bibir Lisa.

"I Love You calon nyonya Manoban. " Jawab Lisa lalu ia mengecup bibir Irene.

Keduanya berpelukan dengan pikiran masing-masing. Pikiran yang sudah mengganggu mereka selama beberapa jam ini.

Lisa langsung menggendong Irene menuju ke kamarnya, Lisa jadi menginginkan Irene lagi.

"Main yu By, mau ga? " Tanya Lisa yang kini sedang memeluk erat badan Irene.

"Mau, tapi jangan sekarang ya. Masih sore soalnya Seulgi bilang mau ke sini tadi. " Jawab Irene dengan mengelus pipi Lisa.

"Dasar beruang kutub, ganggu aja deh. " Ucap Lisa dengan kesal.

Irene tertawa lucu dengan tingkah manja calon suaminya itu. Irene berharap Lisa tak melupakan semua perjuangan dan kesabaran Irene dalam menghadapi dan menemani Lisa selama 4 Tahun ini.





Jadi menurut kalian Jennie jujur apa ga?

Another of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang