Lisa tersenyum menatap kedua perempuan paling berharga dihidupnya sedang sibuk bercengkrama, beberapa kali tawa menggema karna bersumber dari mereka berdua. Lisa bersyukur akhirnya sang ibu bisa menerima Irene dan saat ini mereka sangat terlihat saling menyayangi satu sama lain.
Setelah selesai dengan urusannya di cafe Lisa mengantarkan ibunya untuk pulang, sedangkan Irene tadi izin akan mampir ke restoran terlebih dahulu jadi mereka berpisah menggunakan mobil masing-masing. Ah iya Lisa sudah memiliki mobil meski tak semewah milik Irene namun cukup nyaman untuk ditumpangi.
"Ibu istirahat ya, jangan terlalu cape. " Lisa mengecup pipi ibunya yang akan turun dari mobilnya.
"Iya Li, kamu tolong jaga Irene ya. Ibu tau kamu masih menyayangi Jennie tapi tolong lupakan Jennie ya karna dia sudah bahagia dengan pilihannya. " Entah mengapa akhir-akhir ini ibu Lisa sering teringat akan Jennie, seseorang yang pernah sangat ia harapkan menjadi menantunya itu.
"Ibu tenang ya, apapun yang terjadi Lisa ga akan ninggalin Irene, Lisa serius dan bener-bener sayang sama Irene. " Jawab Lisa dengan menggenggam kedua tangan ibunya itu.
Ibu Lisa tersenyum, lalu mengangguk percaya pada sang anak. "Baiklah ibu percya, ya sudah ibu masuk dulu ya. " Pamit ibu Lisa dan kini berlalu meninggalkan Lisa.
Lisa langsung menghela nafasnya panjang. "Apa kabar kamu Jen? Pasti kamu udah bahagia dan lupain aku. " Gumam Lisa dengan mata berkaca-kacanya.
Tak lama Lisa langsung melajukan mobilnya untuk pulang, karna sepertinya Irene sudah sampai di apartemen lebih dulu dari pada dirinya. Lisa sangat bahagia hari ini, semua atas doa sang ibu dan suport sang kekasih.
Setelah 20 menit akhirnya Lisa sampai di apartemen Irene, terlihat mobil Irene sudah terparkir dengan indah di tempatnya. Lisa langsung buru-buru masuk ke unitnya, rasanya sudah tak sabar dengan rencana mereka tadi pagi.
Saat Lisa masuk ke dalam kamarnya ternyata Irene sedang tidur meringkuk di atas kasur queen size nya itu. Lisa lalu pergi untuk mandi agar lebih segar.
Irene terusik saat mendengar percikan air, ia sangat lelah jadi melanjutkan tidurnya, mungkin Irene lupa pada rencana mereka tadi pagi.
Lisa langsung mendekati Irene, Lisa hanya menggunakan celana pendek tanpa dalaman dan kaos, dalam pikiran Lisa pokonya hari ini harus dapat.
Cup...
Satu kecupan mendarat di bibir Irene. Lucu sekali batin Lisa saat melihat sang kekasih meringkuk seperti ini."By, ayo katanya mau pecah telor. " Ucap Lisa dengan menarik-narik hidung Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another of love
Lãng mạnHanya sebuah cerita tentang kesetiaan dari seorang lelaki. Dan mohon maaf untuk yang dibawah umur ini banyak adegan 🔞 ya.