Sepertinya cerita ini mulai sepi peminat, mari kita buat End dengan cepat.
3 hari sudah Irene meninggal, Brian sudah bisa dibawa pulang dan Celine pun sudah pulang sejak sehari lalu, Celine di urus oleh neneknya yang tak lain adalah ibu dari Lisa, sedangkan dengan setia Seulgi menemani Lisa, walau bagaimanapun Lisa adalah sahabatnya dan mantan kakak iparnya, Seulgi sangat menyayangi Lisa seperti ia menyayangi Irene.
Semenjak Brian pulang Lisa selalu melamun, tak ada semangat hidup sama sekali, ia merindukan Irene sangat sangat merindukan Irene.
"Li, besok lu udah bisa pulang. Gue anter ke rumah ibu ya." Ucap Seulgi dengan menepuk bahu Lisa.
Namun tak ada jawaban dari Lisa, dalam pikirannya bagaimana cara dia menjalani hidup dengan bahagia jika bukan bersama Irene.
Lalu bagaimana dengan Jennie? Entahlah mungkin ia sedang sibuk mengurus Brian yang baru saja sembuh. Lisa sangat bingung, apakah ia akan mengabulkan permintaan terakhir Irene atau tidak, Lisa sudah tak mencintai Jennie lagi, Lisa pun masih sakit hati atas penghianatan Jennie dulu, namun Lisa tak mau Irene kecewa karena ia tak mengabulkan permintaan terakhir Irene.
"Bro, lu harus bangkit. Gue mohon jangan buat ka Irene sedih di atas sana." pinta Seulgi dengan berkaca-kaca.
Seulgi sungguh tak tega melihat sahabatnya seperti ini, untuk itu Seulgi berjanji tak akan meninggalkan Lisa sendirian, jika Seulgi meninggalkan Lisa sudah pasti mendiang kakaknya akan marah.
Tok...tok...tok...
3 kali ketukan pintu lalu pintu terbuka lebar dan masuklah Brian dengan Jennie, Lisa belum menyadari itu karena ia masih melamun."Ah syukurlah elu dateng Jen, gue boleh titip Lisa dulu ga? Gue mau ke restoran dulu." Ucap Seulgi saat merasa senang karena kedatangan Jennie.
"Boleh, lagian Brian pengen nemenin Daddy nya." Jawab Jennie lalu ia menyimpan makanan yang sengaja ia bawa untuk Lisa.
Sedangkan Brian duduk manis di samping Lisa tanpa mengatakan apapun, ia menatap dengan sendu keadaan sang daddy. Lisapun belum menyadari kehadiran Jennie dan Brian.
"Bunda pasti sedih lihat Daddy seperti ini." Brian menghapus air mata yang membasahi pipi Lisa, Brian tau rasa sakit yang Lisa rasakan.
Mendengar itu Lisa akhirnya menoleh dan ia kaget karna Brian sedang menangis sepertinya, Lisa langsung menghapus air matanya dan segera mengangkat Brian untuk di dudukan di hadapannya.
"Kenapa kakak nangis? Jangan nangis ya." Tanya Lisa lalu mengelus kepala Brian.
"Brian sedih karna Daddy menangis, Brian juga rindu Bunda." Jawab Brian dengan menundukan kepalanya.
Lisa langsung merengkuh badan mungil sang anak sulung, sungguh Lisa tak ingin Brian merasa bersalah dan merasa sedih, Brian masih terlalu kecil dan tak boleh banyak beban.
"Apa Brian bawa makanan? Daddy lapar." Lisa mencoba mengalihkan pembicaraan dan ia sukses membuat Brian mengangkat kepalanya.
"Mom masakan kesukaan daddy mana? Daddy kata Mommy Daddy sangat suka makanan itu jadi Brian mengajak Mommy untuk membuatnya, pasti enak." Brian dengan semangat menceritakan jika ia memasak makanan kesukaan Daddy nya.
"Benar? Wah daddy udah ga sabar mau coba masakan kakak, Jen ayo siapkan makanannya, aku lapar." Lisa sangat ceria semua demi Brian. Namun Jennie tau, Senyum Lisa itu palsu.
"Nah ayo kita makan, Brian juga makan ya." Ucap Jennie yang menyiapkan makanan untuk kedua lelaki yang sangat ia cintai.
"Daddy mau disuapin." Dengan manja Lisa meminta untuk di suapi.
"Ya udah Mom suapin Daddy, tua-tua manja." Jawab Brian polos, Brian tak mengerti maksud Lisa.
Deg... Jennie dan Lisa gelagapan dengan permintaan Brian.
"Daddy mau disuapin kakak, bukan disuapin Mommy Jen." Jawab Lisa.
"Nanti Om Mino marah kalau Mommy suapin Daddy." Lanjut Lisa dengan berbisik pada Brian.
Niat hati menggoda sang anak, apa daya itu malah menyakiti sang anak.
"Brian ga mau Mommy deket-deket cowok apa lagi om Mino, kecuali Mommy deket Daddy!" Brian menyimpan sendoknya lalu mengatakan isi hatinya.
"Mommy ga tau kan kalau Om Mino pernah nyubit Brian karna Brian ga sengaja nabrak om Mino. Hiks..." Jelas Brian dengan menangis, sontak membuat Jennie dan Lisa kaget.
"Iya sayang, Mommy ga akan deket-deket lagi om Mino, Mommy juga ga suka ko sama Om Mino." Jawab Jennie yang kini sudah memeluk sang anak.
Brian masih menangis dipelukan Jennie, Lisa merasa bersalah karena membuat Brian menangis dan tak bisa menjaga Brian dari orang-orang seperti Mino.
"Maafkan Daddy ya, Brian jangan nangis jelek soalnya ga kaya Daddy ganteng." Lisa mencoba untuk membuat suasana tak canggung lagi dengan cara meledek Brian.
"Brian ganteng, Daddy yang jelek!" Jawab Brian dengan menghapus air matanya.
Jennie dan Lisa tersenyum karna Brian tak menangis lagi, akhirnya mereka melanjutkan makannya dan dengan telaten Brian menyuapi Lisa dan Jennie.
Setelah makan Brian tertidur di pangkuan Lisa, sedangkan Jennie sedang duduk di sofa. Lisa diam-diam menatap Jennie yang sedang fokus dengan ponselnya, Lisa berpikir apa rencana Tuhan untuknya saat ini, Tuhan mengambil Irene dan Tuhan seperti mengirim Jennie kembali padanya.
"Jennie." Panggil Lisa setelah ia puas memandangi mantan kekasihnya.
"Ah iya Li, ada yang bisa aku bantu?" Jawab Jennie yang kaget dengan panggilan Lisa.
Lisa diam tak mengatakan apapun, Lisa justru menatap Jennie, entah apa yang ada dalam pikiran Lisa saat ini.
Merasa canggung dengan suasana ini, Jennie kembali membuka suara. "Ada apa Lisa? Apa kamu keganggu karna ada aku? Kalau ia aku pergi nanti telpon aku kalau Brian udah bangun ya." Jawab Jennie lalu ia mengambil ponselnya dan memasukan ke dalam tasnya, lalu ia pergi meninggalkan ruangan Lisa.
Sampai Jennie pergi dan tak terlihat lagi, Lisa masih diam tak mengatakan apapun, sedangkan Jennie justru menangis di depan kamar Lisa, sungguh Jennie berpikir jika Lisa tak menyukai keberadaannya, tak menyukai jika Jennie sering-sering bertemu dengannya.
Tanpa Jennie sadari Seulgi melihat jika ia sedang menangis, Seulgi tau jika Jennie masih mencintai Lisa, karna ia bisa melihat jika pancaran dan tatapan mata Jennie pada Lisa yang sangat berbeda.
Bukan maksud Lisa membenci Jennie, Lisa hanya tak ingin seseorang mencoba masuk dan menggantikan Irene dihatinya, Jennie cukup membantunya merawat Celine namun tidak untuk kembali mengisi hati Lisa.
End
🤭🤭🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
Another of love
RomanceHanya sebuah cerita tentang kesetiaan dari seorang lelaki. Dan mohon maaf untuk yang dibawah umur ini banyak adegan 🔞 ya.