Sebuah hubungan yang sudah terjalin hampir 3 Tahun lamanya, hubungan yang tak pernah ada masalah sedikitpun kini mulai tumbuh masalah-masalah kecil menjelang hari di mana mereka harus dipisahkan oleh jarak dan waktu. Rasa takut yang mulai menyerang hati dan pikiran masing-masing membuat mereka mudah berpikiran buruk satu sama lain. Namun sejujurnya mereka tak ingin berpisah, karna cinta yang begitu kuat di hati masing-masing.
Seperti saat ini, tanpa sepengetahuan Lisa kekasihnya terus mengikuti dari belakang. Semua ia lakukan demi memperbaiki kekacauan yang ia lakukan tadi pagi di sekolah. Jennie ingin memperbaiki semuanya, demi hubungannya tetap baik.
Lisa sudah sampai di depan rumahnya, mereka lalu masuk ke dalam rumah tak lama Jennie turun dan mengikuti mereka masuk.
"Lho nak Jennie, katanya ada urusan." Ibu Lisa yang pertama kali melihat Jennie nampak kaget karna kedatangan Jennie.
"Udah selesai bu, Jennie buru-buru ke sini.he" jawab Jennie dengan senyuman manisnya.
Lisa hanya diam melirik Jennie, Lisa sejujurnya senang dengan kedatangan Jennie namun dia masih kesal dan gengsi jika menunjukan rasa senangnya. Mereka bertiga masuk ke dalam rumah, langsung membawa ibunya ke dalam kamar untuk istirahat, setelah istirahat Jennie dan Lisa pergi ke luar menuju kamar Lisa.
"Ngapain ngikutin aku?" Tanya Lisa dengan nada ketusnya.
"Kan kita udah janji dari kemarin mau naena kan kalau ibu pulang." Jawab Jennie dengan sedikit menggoda Lisa, Jennie mengedipkan sebelah matanya.
Lisa baru ingat rencana mereka sejak kemarin, ia masih diam karna bingung harus berbuat apa. Di sisi lain Lisa menginginkan Jennie tapi di sisi lain Lisa masih kesal dan gengsi. Jadi Lisa diam tak menjawab ucapan Jennie.
"Aku nginep ya, mama sama papa aku lagi keluar kota, ka Jisoo nginep di rumah temennya." Jennie kini duduk di ranjang yang tak begitu besar milik Lisa.
Lisa diam saja ia sedang mencari baju untuk ganti, tapi sebelum ganti ia akan mandi terlebih dulu supaya lebih segar. Lisa lirik Jennie yang sedang memejamkan matanya, Jennie memang terlihat sangat lelah.
"Mandi dulu baru tidur." Ucap Lisa tanpa memandang wajah Jennie.
"Iya nanti aku mandi di rumah Rose kalau ga Somi." Jawab jennie yang kini mulai bangun dan merapihkan pakaiannya.
"Ngapain?" Lisa yang heran akhirnya bertanya, tidur di rumah Lisa lalu kenapa mandi di rumah Rose atau Somi pikir Lisa.
"Di sini aku ga diterima, jadi ya nanti nginep di mereka aja. Ya udah By aku pulang dulu ya. Salam buat Ibu bilang aku pulang gitu ya." Ucap Jennie dengan berlalu meninggalkan Lisa begitu saja.
Mata Jennie melirik Lisa sekilas, ini hanya permainan Jennie saja agar Lisa menahan kepergiannya. Namun sudah di depan pintu Lisa diam saja seperti tak berniat mencegah kepergian Jennie. Jennie sudah mulai kesal dan degdegan karan Lisa yang membiarkan dirinya pergi begitu saja.
"Ya udah hati-hati di jalan." Ucap Lisa lalu ia pergi ke kamar mandi, bukannya mengantar Jennie ke depan ia malah pergi ke belakang untuk mandi.
"Dih nyebelin! Pokonya harus damai sekarang juga." Gumam Jennie dan ia balik ke kamar Lisa, membuka baju seragamnya dan menyisakan tengtop saja.
Jennie duduk di kursi yang ada di pojok kamar Lisa, katanya sih biar Lisa ga liat dia. Kan jadinya kaget Lisanya. Jennie duduk dengan memainkan Hp nya, ia sedang izin untuk menginap ke orang tuanya. Jadi apa yang Jennie katakan tadi sebenernya bohong, orang tuanga dan Kakaknya ada di rumah, dan sekarangpun Jennie berbohong pada orang tuanya untuk menginap di rumah Rose bersama Somi.
Setelah 15 menit menunggu akhirnya Lisa selesai dan masuk ke kamarnya, ia langsung mencari baju dan tak melihat keberadaan Jennie, Jennie yang melihat Lisa sangat seksi hanya menggunakan handuk saja langsung mendekat dan memeluk Lisa dari belakang.
Lisa kaget namun ia langsung diam, karna Lisa bisa melihat tangan siapa yang sedang asik mengelus perut kekar nan seksi miliknya ini.
"Wangi," Jennie mulai menciumi bahu Lisa dan terus mengelus perut Lisa.
Sedangkan Lisa mati-matian menahan hasratnya, ia berdoa semoga sang adik di bawah sana tak bangun. Namun sebagai lelaki normal Lisa tak bisa menahan nafsunya yang semakin meningkat mana kala Jennie menekankan payudaranya di belakang sana.
"Ibu udah tidur, aku pengen By." Bisik Jennie dengan nada menggodanya, wajahnya ia telusupkan ke leher Lisa.
Lisa menghela nafas panjang, ia langsung membalikan badannya dan menghadap Jennie. Ia elus wajah Jennie dan Lisa baru menyadari jika Jennie hanya memakai tengtop saja.
"Kamu paling bisa godain aku, aku jadi ga bisa marah sama kamu." Ucap Lisa dan ia langsung mengecup bibir Jennie.
Mereka berdua kini berciuman dengan tak sabaran, Jennie langsung menarik handuk Lisa sampai akhirnya Lisa naked, tak lama Jennie langsung mengelus-elus penis Lisa, sedangkan dalam ciumannya tangan Lisa meremas payudara Jennie.
"Eeeuuughhhhh Li,...saaah..." Desah Jennie saat Lisa menciumi lehernya.
Penis Lisa sudah berdiri tegak, dengan sigap Jennie langsung turun dan menundukan badannya, wajahnya tepat di hadapan penis Lisa, Jennie tersenyum senang dengan melihat kegagahan milik Lisa ini.
"Yank ke kasur aja yu." Lisa menarik Jennie untuk berdiri dan langsung menarik ke kasur yang ukurannya tak seberapa besar itu.
Lisa langsung membuka seluruh pakaian Jennie, sedangkan Jennie hanya diam mematung dengan terus memandang wajah Lisa yang tampak lucu saat sedang dikuasai nafsu seperti ini. Setelah selesia Lisa langsung duduk dan bersandar di tembok, dengan membuka lebar kedua kakinya. Jennie yang sudah siap langsung merangkak mendekat ke arah Lisa dan menundukan kepalanya, tak lama Jennie mulai mengurut-ngurut penis Lisa.
Jennie mulai memasukan penis Lisa ke dalam mulutnya, memaju mundurkan kepalanya dan memainkan biji penis Lisa.
"Aahahhh yank enak..." Desah Lisa, kini tangan Lisa meraba-raba ke area vagina dan pantat Jennie.
Mereka terus saja melakukan itu hingga dirasa puas akhirnya Jennie meminta Lisa untuk memasukan miliknya ke dalam milik Jennie.
Jennie langsung tidur terlentang, dengan buru-buru Lisa memasukan miliknya. Namun baru saja akan masuk Hp Lisa berdering membuat Lisa menghentikannya sejenak. Lisa mengambil HP nya dan ternyata ada pesan dari Seulgi.
"Aduh Yank si Ugi mau ke sini katanya, mau nginep. Gimana dong?" Lisa malah panik, karna tak tega harus menolak sahabatnya itu.
Jennie tak menjawab, ia malah bangun dan akan mengambil bajunya.
"Diem yank!" Bentak Lisa.
Seulgi....
Jangan! Besok aje deh. Gue lagi enaena anjir sama Jennie. Jan ganggu lu!Setelah mengirim pesan pada Seulgi Lisa langsung meminta Jennie untuk tiduran. Jennie dengan masih memanyunkan bibirnya menurut saja dengan permintaan Lisa.
"Udah aku bilang jangan ke sini, jadi kita bisa naena sampe pagi ya yank." Ucap Lisa lalu ia mulai memasukan penisnya.
"Aaahhhhhh..... By pelan-pelan ih." Jennie kesal karna Lisa tanpa aba-aba memasukan penisnya.
Lisa tak peduli dengan ucapan Jennie, ia langsung memaju mundurkan penisnya di vagina Jennie, vagina yang menjadi favorit nya itu.
Jennie dan Lisa terus melakukan hingga beberapa jam, karna mereka memang tak pernah puas.
Bercinta itu nikmat, tapi kata orang bercinta setelah berantem itu akan jauh lebih nikmat. Maka jomblo seperti Author hanya bisa nyimak saja.
Di part ini skip ya, mau dilanjut apa jangan naena nya di part selanjutnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Another of love
RomantizmHanya sebuah cerita tentang kesetiaan dari seorang lelaki. Dan mohon maaf untuk yang dibawah umur ini banyak adegan 🔞 ya.