Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cciiiiiiiittttt..... Brak.....
Tiba-tiba terjadi tabrakan beruntun di lampu merah menuju pusat kota.
Jennie yang sudah bosan karna terjebak macet akhirnya hanya bisa pasrah, tapi ada hal aneh dalam hatinya yang membuat tak karuan.
Setelah 1 jam bermacet-macetan Jennie mendapatkan telpon dari nomor yang tidak dikenal.
"Hallo, ini siapa ya?" Tanya Jennie saat ia mengangkat telponnya.
"Apa ini dengan nyonya Jennie orang tua dari Brian?" Orang di sebrang sana justru balik bertanya.
"Iya betul, Brian Anak saya, ada apa ya?" Jawab Jennie yang merasa heran karna ada yang menelponnya.
"Kami dari rumah sakit kasih ibu sepanjang masa ingin mengabarkan jika Brian terlibat dalam kecelakaan bersama sepasang suami istri. Kon... " Jennie tak bisa menahan air matanya, iasangat khawatir mendengar penjelasan dari pihak rumah sakit.
Tanpa pamit pada Mino Jennie keluar mobil dan lari sekencang mungkin menuju rumah sakit, Jennie mencari ojek agar lebih cepat sampai. Jennie sudah sangat kacau dengan penampilannya saat ini, air mata yang terus mengalir dari pipi cantiknya.
Setelah setengah jam akhirnya Jennie sampai di rumah sakit, di sana sudah hadir keluarga Irene dan Lisa yang sedang menangis hancur entah mengapa.
"Seul di mana Brian? Lalu bagaimana keadaan Lisa dan Irene?" Jennie menghampiri Seulgi yang sedang duduk termenung sendirian.
"Brian ada di ruangan, dia baik-baik aja Jen jangan khawatir. Lisa dan kakak gue masih di dalam ruang oprasi, mohon doa untuk keselamatan mereka ya." Jawab Seulgi dengan air mata yang terus mengalir mengingat betapa parahnya keadaan sang kakak yang sedang hamil besar.
"Pasti Seul, gue harap mereka berdua selamat dan sehat beserta anak dalam kandungannya. Gue pamit ya mau ke Brian dulu." Setelah memberikan semangat Jennie pamit untuk melihat keadaan Brian.
Jennie membuka ruangan sang anak, air matanya mengalir saat melihat anaknya terbalut perban di kepalanya, namun sepertinya selain itu tak ada luka serius.
"Mommy.hiks... Daddy dan Bunda gimana Mom?" Brian langsung menangis saat melihat sang ibu datang, ia sangat ketakutan dan mengkhawatirkan kedua orang tuanya itu.
"Brian doakan Daddy dan Bunda ya, semoga mereka cepat sembuh." Jawab Jennie dengan memeluk erat tubuh Brian.
Mereka berdua menangis, Jennie tak tau apa yang terjadi dengan anaknya, namun Jennie tak mungkin menanyakan hal ini pada sang anak karna takut Brian akan trauma.