2🔞

11.4K 475 22
                                        

Lisa dan Jennie sedang berjalan menuju halte bis, mereka berdua memang akan pulang bersama sekaligus mengerjakan tugas di rumah Lisa, berhubung rumah Lisa lah yang paling sepi. Mereka tidak hanya berdua saja mengerjakan tugas melainkan dengan beberapa teman mereka seperti Rose, June, Hanbin, Somi, Seulgi dan Bobby. Namun mereka akan menyusul nanti karna mereka akan terlebih dulu pulang.

"By nanti pulangnya aku ga bisa anter kamu, soalnya aku udah harus kerja." Ucap Lisa dengan terus menggenggam tangan Jennie.

"Iya ga apa-apa, aku nanti ikut Rose sama Somi aja deh. Kamu jangan terlalu cape ya." Jawab Jennie dengan mengelus pipi Lisa.

Mereka berdua kadang tak tau tempat untuk bermesraan, di tempat umum saja seperti ini, bagaimana di tempat sepi? Ah entahlah hanya mereka yang tahu.

Lisa dan Jennie sudah berada dalam bis, Lisa harus berdiri karna bis yang penuh dan membiarkan Jennie yang duduk karna memang kursi tersisa satu.

Lisa memang selalu kagum pada Jennie, dia terlahir sebagai anak orang kaya yang memiliki banyak mobil, tapi saat Lisa mengajaknya untuk naik bis Jennie tak pernah mengeluh sedikitpun.
Bagi Jennie asal terus bersama Lisa ia rela meskipun harus panas-panasan.

Akhirnya Lisa dan Jennie sudah sampai di rumah Lisa, rumah sederhana namun cukup nyaman untuk ditinggali berdua. Ibu Lisa sangat merawat rumahnya ini, jadi wajar saja rumah ini sangat bersih dan rapih.

"Mau makan sekarang apa nanti aja?" Tanya Lisa yang kini sedang duduk di samping Jennie.

"Nanti bareng temen-temen aja deh." Jawab Jennie yang kini menyandarkan kepalanya ke bahu Lisa.

Mereka sedang di kamar Lisa menunggu teman-temannya datang, Ibu Lisa sedang bekerja di toko roti sebagai pelayan. Kehidupan Lisa dan Jennie sangat jauh berbeda, namun kekuarga Jennie menerima kehadiran Lisa sebagai kekasih Jennie meskipun mereka tahu bahwa Lisa terlahir dari keluarga sederhana bahkan mendekati kurang.

"Aku ngantuk banget deh, Ka Jisoo semalem ngajakin curhat sampe jam 1 coba." Jennie menguap, ia memang sangat mengantuk saat ini.

"Tidur aja dulu, anak-anak juga paling masih lama ke sininya. Pake tengtop ga atau mau ganti pake kaos aku sementara?" Lisa dengan terus mengelus kepala Jennie memberikan kenyamanan pada sang kekasih.

Jennie langsung membuka kancing bajunya satu persatu, ia memutuskan untuk memakai tengtop saja, karna kamar Lisa tak memiliki Kipas angin apa lagi Ac.

Jennie langsung membaringkan badannya, sedagkan Lisa malah mengangkat tengtop Jennie ke atas hingga terpampanglah melon New Zealand kesukaan Lisa. Jennie tau apa yang Lisa inginkan jadi ia membiarkan saja apapun yang ingin Lisa lakukan padanya.

Lisa langsung mengeluarkan melon Jennie dan langsung ia hisap, tangan kirinya meremas-remas payudara kiri Jennie sedangkan ia sedang menikmati hisapannya di payudara kanan.

"By aku pengen." Bisik Lisa ditelinga Jennie dengan menciumi leher Jennie.

"Iya Yank main sendiri aja ya, aku ngantuk banget." Jawab Jennie yang masih memejamkan matanya.

Lisa sama sekali tak menolak atau marah, Jennie jelas tak menolak karna lambat laun Jennie pasti akan ikut ke dalam permainan, rasa ngantuk yang sedang ia rasakan pasti hilang dalam sekejap.

Tak terasa baju Jennie sudah tak tersisa sedikitpun dibadannya, sekarang giliran Lisa yang membuka miliknya. Jennie memang tak pernah bisa menolak apapun yang Lisa inginkan darinya, bucin memang!

Lisa langsung turun dan membuka paha Jennie dengan lebar, berhubung tak ada waktu banyak Lisa akan langsung pada intinya saja.

"By siap ya." Lisa mulai menjilati vagina Jennie yang masih kering.

"Eeuuhnmmm..." Desah Jennie padahal hanya beberapa jilatan saja yang Lisa lakukan.

Jennie memejamkan matanya merasakan nikmat di bawah sana. Sedangkan Lisa terus saja bermain-main di vagina Jennie, seperti saat ini Lisa sedang memasukan 1 jarinya ke dalam lubang kenikmatan milik Jennie dan klitorisnya sedang ia emuti.

"Eeuuhh yank enak." Jennie terus mendesah dengan permainan Lisa.

Tangan Jennie memegang kepala Lisa dan menekan kuat-kuat kepala Lisa ke dalam vaginannya, ingin merasakan lebih nikmat lagi.

"By ambil pengamannya di laci nakas." Lisa meminta Jennie untuk membantunya mengambil pengaman rasa stoberi kesukaan Lisa.

Dengan buru-buru Jennie mengambilnya, ia sudah tak tahan lagi dengan penis Lisa yang besar dan panjang agar cepat masuk.

"Yank masukin cepet, udah kangen banget sama si ucok." Pinta Jennie.

Lisa mengangguk, ia buru-buru memakai pengamannya, setelah selesai langsung membasahi penisnya dengan ludahnya sendiri dan blesss....

Lisa memasukan penisnya langsung, milik Jennie sudah terbiasa menampung benda panjang dan besar itu. Hampir seminggu 2x mereka melakukan, jangan salah Jennie pun sering meminta untuk wikwik dengan Lisa.

"Ah Yank cepetan, Rose udah telpon ini pasti udah jalan ke sini." Ucap Jennie dengan melirik ponselnya yang terus berdering.

Lisa mulai memeprcepat genjotannya pada vagina Jennie, terasa vagina Jennie mulai berkedut sedangkan ia masih jauh untuk mencapai klimaks.
Desahan demi desahan terdengar nyaring keluar dari keduanya, Lisa yang sudah bercucuran keringat menambah kesekiannya di mata Jennie, sedangkan payudara Jennie yang terus bergerak kesana kemari membuat Lisa gemas dan nafsunya kian meningkat.

"Yank aakuuh keluarhh." Ucap Jennie dengan seksinya.

Lisa memberhentikan genjotannya, ia mengecup bibir Jennie beberapa kali, memberikan jeda agar ia bisa merasakan pelepasannya. Setelah itu Jennie langsung meminta Lisa untuk bergerak lagi, Jennie takut teman-temannya akan segera datang padahal Lisa belum klimaks, kasian Lisa harus bermain solo akhirnya.

"By aku mau keluarh jugah.." ucap Lisa dengan hentakan demi hentakan yang terasa sangat keras menghujam vagina Jennie.

"Aahahhhhh...."desah Lisa saat spermanya keluar begitu banyak, ia langsung menindih Jennie.

"Aku mau tiap hari kita Vc tapi tanpa baju ya, mau lagi mandi atau sengaja dibuka. Harus pokonya karna aku pasti kangen sama semua ini By." Lisa mengatakan apa yang ada dalam pikirannya, tidak jauh dari selangkangan saja yang dia inginkan.

"Iya Sayang, aku juga kangen pastinya sama ini." Jawab Jennie dengan meremas penis Lisa yang sedang tertidur lemas.

"Kamu emang terbaik By, Love You." Bisik Lisa lalu ia menenggelamkan wajahnya ke leher Jennie.

"Love You too." Jennie menjawab dengan mengeratkan pelukannya, membuat penis Lisa menggesek ke vaginannya.

Mereka saling menikmati masa-masa yang mungkin selama beberapa tahun tak akan mereka rasakan. Keduanya merasakan takut dalam hati, takut jika salah satu akan berhianat dan mencari orang lain, namun mereka bungkam tak mengatakan kebenarannya, mereka hanya tak ingin merusak suasana saja, merusak waktu mereka yang hanya tinggal beberapa bulan lagi.
Mereka selalu menanamkan rasa yakin jika tak akan pernah ada yang berhianat, mereka yakin itu.










Gimana?
Selalu ada waktu meski mepet untuk bercinta 🤣
Ayo kasih komen dan vote nya.
Bukan ngemis vote dan komen ya, biar berbagi satu sama lain aja. Eh gimana sih 🤣🤣

Another of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang