Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Temen-temen bantu doa ya, semoga cerita ini mencapai 10k pembacanya. Pengen tamat dipencapaian itu. Hehhe Banyak maunya ya? Padahal harusnya bersyukur udah ada yang baca juga. He
Sepulang dari rumah sakit ketiganya sedang dalam perjalanan menuju rumah Jennie, Jennie meminta Lisa untuk menemaninya menjelaskan semua kebenaran ini pada keluarga besar Jennie. Karna merasa ini ada kaitannya dengan Lisa tanpa berpikir panjang ia langsung menyetujui dan saat ini mereka diem seribu bahasa, masing-masing memikirkan bagaimana caranya bicara dan setelah itu semua akan baik-baik saja.
"Lisa, kemana Irene kenapa dia ga ikut kita? " Tanya Jennie menghapus keheningan.
Deg... Lisa langsung buru-buru mencari Hp tanpa menjawab pertanyaan Jennie, sungguh Lisa bodoh, ia melupakan Irene padahal sudah berjanji akan langsung menghubungi Irene jika hasilnya sudah didapatkan.
Sial! Hp Irene tak aktif membuat Lisa menjadi semakin kalang kabut, ia coba menghubungi restoran dan ternyata jawaban dari kasir Irene sudah pergi dari 1 jam lalu.
Lisa bingung harus bagaimana, ia sudah berjanji akan menemui keluarga Jennie, namun hatinya tak tenang karna Irene tak bisa dihunungi, tak biasanya Irene seperti ini.
"Kenapa Lisa?" Tanya Jennie karna melihat Lisa yang tak tenang.
"Aku lupa harus menghubungi Irene, Hp juga ga aktif, aku telpon ke resto katanya udah pergi 1 jam lalu, ga biasanya Irene gini Jen." Lisa menceritakan apa yang terjadi padanya, ekspresinya sangat terlihat memprihatinkan.
"Kamu ga pernah berubah ya Li, mudah khawatir dan selalu posesif. Hehe." Tanpa sadar Jennie justru malah flashback.
Lisa langsung menatap Jennie, melihat Jennie yang sedang tersenyum manis membuatnya ikut tersenyum karna Lisa pun membenarkan apa yang Jennie katakan tadi.
"Jadi Daddy seperti itu pada Mommy dulu? Apa kalian sangat saling menyayangi seperti Brian sangat menyayangi Mommy dan Daddy?" Pertanyaan Brian sangat membuat kedua orang tuanya kaget, mereka diam dan entah harus menjawab apa.
"Mom liat itu, itu kedai es krim kesukaan Brian, Brian mau es Krim mom." Belum sempat Jennie menjawab Brian sudah antusias lagi dengan keinginannya membeli es krim.
Tak lama Lisa langsung memberhentikan mobilnya di depan kedai es krim yang Brian tunjuk tadi.
"Brian, besok saja ya belinya dengan mommy. Daddy harus segera pulang." Pinta Jennie karna ia tak enak jika harus berlama-lama dengan Lisa sedangkan tak ada Irene bersama mereka.
