Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3 Tahun Kemudian
Perjuangan seorang lelaki untuk mencapai mimpinya kini selangkah lagi akan ia raih, Lisa sudah berhasil menyelesaikan pendidikannya beberapa bulan lalu, kini Lisa sedang mempersiapkan pembukaan cafe miliknya. Berkat bantuan sang kekasih ia berhasil menabung dan sekarang hasil dari tabungannya ia buat menjadi cafe, tak terlalu mewah memang namun ini jauh dari kata sederhana, Lisa berhasil membuktikan pada orang-orang yang selalu menghinanya.
"Makasih Baby." Bisik Lisa dengan memeluk erat kekasihnya yang masih tertidur lelap.
Lisa terus menatap wajah cantik sang kekasih, kekasih yang sudah menemaninya hampir 4 Tahun dengan setia. Lisa bersyukur dikirim Tuhan perempuan cantik, baik dan setia seperti Irene. Untuk itu beberapa bulan lalu Lisa melamar Irene dan pernikahan mereka akan diadakan bulan depan.
Cup...cup...cup.... Lisa terus saja mengecupi seluruh wajah Irene dengan gemas.
"Eeuungghhh..." Lenguh Irene yang merasa tidurnya terganggu oleh Lisa.
"Morning sayang. " Bisik Lisa dengan sedikit menggigit telinga Irene.
"Morning juga brondongku. " Jawab Irene dengan mengelus pipi Lisa dengan sayang.
Lisa sangat menyayangi Irene, meskipun tak bisa dipungkiri jika masih tersimpan nama Jennie di dalamnya. Tapi bagi Lisa adalah Irene yang terpenting karna Jennie sudah meninggalkannya dan mungkin sudah bahagia, Lisa tak tau itu dan juga tak mau tau. Saat ini Lisa sudah bahagia bersama Irene, karna Irene Lisa bisa mewujudkan mimpinya menjadi seorang pengusaha.
"Ayo mandi, abis itu kita jemput ibu dan siap-siap untuk pembukaan cafe ku. " Lisa langsung menarik tangan Irene, mengajak Irene untuk mandi bersama.
Lisa dan Irene sedang mandi, mereka sudah memutuskan tinggal bersama sejak beberapa bulan lalu, tepatnya saat mereka bertunangan dulu. Ya meski begitu Lisa selalu menepati janjinya untuk tak menyentuh Irene lebih jauh lagi.
Setelah 30 menit berlalu akhirnya mereka sudah selesai mandi dan masing-masing sedang memakai baju.
"Kamu ga kegoda gitu liat aku telanjang? " Tanya Irene yang sedang memakai bra merah kesukaan Lisa.
"Kegoda pasti lah, buktinya ini bangun kan Baby. Cuma kan aku mau nepatin janji sama kamu. " Jawab Lisa, ia sedang membantu Irene mengaitkan bra nya, karna sejak tadi Irene kesulitan mencari pengait branya itu.
"Gagah banget ya kalau lagi bangun, pengen gitu ngerasain. Hihi. " Irene terkekeh sendiri, malu akan ucapannya yang seolah-olah sangat menginginkan Lisa.
"Boleh, gimana kalau kita coba nanti malam? Lagipula kita kan mau nikah sebentar lagi. " Entahlah Lisa sudah tak bisa menahan lagi hasratnya, body mungil Irene selalu membuatnya tersiksa, ingin menyentuh namun tak berani.
Irene hanya mengangguk malu, karna ia memang menginginkan itu sejak awal berkencan dengan Lisa, wajar saja badan Lisa yang tinggi kekar sangat menggoda iman dan imin.
"Ya sudah ayo kita jemput ibu. " Ajak Lisa dengan menggenggam tangan Irene.
***
Seorang anak lelaki sedang menangis karna merindukan sang Daddy.
"Mom kapan Daddy datang? Brian rindu daddy. " Ucap anak lelaki itu tersedu-sedu.
"Brian sabar ne, daddy masih sibuk bekerja. Nanti daddy pulang kalau sudah tidak sibuk. " Jawab sang Mommy yang tak lain adalah Jennie.
"Mommy janji kan?" Anak lelaki tampan berusia 4 tahun itu meyakinkan.
Jennie lalu mengangguk dan tersenyum manis, tak lama ia memeluk sang anak yang sudah tumbuh menjadi anak yang pintar, Jennie beruntung memiliki anak sepintar Brian. Saat ini kehidupan Jennie adalah Brian, Brian adalah nafas dan hidupnya.
"Mom, sejak kita sampai di sini mommy belum mengajak Brian jalan-jalan. " Brian memberikan kode pada sang mommy untuk pergi jalan-jalan.
Jennie hanya tersenyum manis, memang sejak pulang ke negara tercintanya ini, mereka masih asik diam di rumah melepaskan rindu pada kedua orang tua dan kakaknya.
"Besok weekend kita jalan-jalan ya. Sekarang mommy masih sibuk di butik yang akan mommy buka minggu depan. " Jelas Jennie memberikan pengertian pada sang anak. Beruntung Brian anak yang pintar, ia memahami kesibukan mommynya itu.
"Siap bos! " Ucap Brian dengan memberikan hormat, lalu ia memeluk badan sang mommy dengan erat, dan memberikan ciuman bertubi-tubi.
Akhirnya Jennie dan Brian tertawa bersama karna tingkah lucu Brian. Meski masih berusia 4 tahun Brian menjadi sangat pengertian dan cepat dewasa karna jarak dirinya dengan sang daddy antara Korea dan Indonesia.
Sedangkan jauh di sana Lisa sedang bahagia karna ia bisa memiliki cafe yang sangat di idamkan, setidaknya kini keuangan keluarganya meningkat dan Lisa tak semiskin dulu. Semua itu karna Irene dengan sabar dan telaten mengajari Lisa menabung dan membuka usaha sendiri.
"Selamat ya sayang. " Bisik Irene dengan mengecup pipi Lisa.
Lisa tersenyum "semua juga karna suport dan bantuan kamu baby " Jawab Lisa lalu memeluk Irene.
Mereka berpelukan karna bahagia, Ibu Lisa tersenyum bahagia karna kini Lisa sudah beranjak dewasa dan Lisa memiliki Irene yang sangat mencintai Lisa, menerima Lisa dengan segala kondisinya.
"Nak, sudah sejauh apa persiapan pernikahan kalian? " Tanya Ibu Lisa yang mengganggu kedua sejoli yang asik berpelukan itu. Bukan apa-apa ibunya hanya malu karna anaknya di tonton banyak orang.
Lisa dan Irene saling melepaskan pelukannya. Keduanya tersenyum "sudah 95% bu, sebentar lagi semua urusan selesai. " Jawab Irene dengan menggenggam tangan kiri calon mertuanya itu.
"Syukurlah, ibu berharap kalian akan selalu bersama hingga ajal menjemput ya. " Ucap ibu Lisa lalu memeluk keduanya dengan sayang.
Irene memang sangat dekat dengan calon mertuanya itu, awalnya Ibu Lisa kurang setuju karna Irene adalah orang kaya, ibu Lisa hanya takut jika Irene akan meninggalkan Lisa seperti Jennie dulu, namun lama-lama Irene membuktikan jika dirinya tak seperti Jennie, Irene akan selalu mencintai dan menyayangi Lisa sampai kapanpun itu.
"Semoga tak akan ada yang mengganggu kalian berdua. " Batin ibu Lisa dengan tersenyum manis melihat kebahagiaan Lisa dengan Irene.
Gengs maaf pendek ya, seriusan sibuk sama kerjaan soalnya. Selamat bahagia untuk Lisa dan Irene juga Jennie dengan Taehyung .