Kenangan dan Hujan

75 11 3
                                    

BREAK 8

Hari itu, Juseok dan Heryong menghabiskan waktu bersama di taman klinik. Ponsel Juseok berdering, itu adalah panggilan dari Min Gi. Rasanya bukan saat yang tepat untuk memberitahu Heryong bahwa Min Gi menghubunginya.

"Oh, oppa... apakah itu telpon dari Yong Joon?"

"Oh bukan, kenapa Yong Joon harus menelponku?"

"Hm, aku pikir itu dia, karena aku tidak membawa ponselku!"

"Apa kau ingin menghubunginya?"

"Tidak, jawablah telponya, dari tadi ponselmu berdering!" pinta Lee Heryong. "Aku akan keluar sebentar." Heryong berjalan-jalan keluar. Sementara Juseok menjawab telponnya.

Lee Heryong berjalan di sekitaran taman itu, ia mengamati bunga-bunga kecil yang cantik bermekaran di musim panas. Tiba-tiba gerimis pun turun, air bumi itu hampir membasahi tubuhnya. Aneh, gerimis itu berhenti. Ia memandang langit yang hanya berwarna hitam pekat, padahal belum malam pikirnya. Ternyata, tu adalah warna payung dari Kim Yong Joon, pria dengan tubuh tinggi itu sedang berdiri di samping Lee Heryong memanyungi dirinya.

"Maaf telah membuatmu menunggu lama nyonya!" ucap Kim Yong Joon dengan tersenyum manis di hadapan istrinya itu.

Keduanya pun saling memandang, dalam gerimis siang itu di bawah payung hitam.

"Ayo kita pulang!" Seru Yong Joon.

"Kita harus pamit dulu pada Juseok oppa!" pinta Heryong.

"Aku sudah pamitan padanya, waktu kau sedang sibuk mengamati bunga-bunga." Ucap Yong Joon.

"Jinjja?"

"Yee..." Kim Yong Joon pun merangkul pundak Lee Heryong, dan keduanya pergi dari tempat itu.

Sementara Juseok hanya memandang mereka dari kejauhan. Sesaat, terlintas rasa cemburu pada keduanya, namun ia kembali menguasai dirinya dan kembali melupakan perasaannya pada Lee Heryong.

***

Flashback

Waktu SMA, Juseok menemui pacarnya sepulang sekolah. Ia membawa jepitan rambut dan setangkai bunga mawar merah.

Sesampainya di rumah pacarnya itu, ia melihat wanita yang dicintainya sedang berpelukan dengan pemuda lain. Sontak Juseok pun menegur pacarnya itu, hingga pemuda itu pergi. Namun wajah pacarnya berubah 180◦.

Juseok memberikan hadiah yang dibawanya, tanpa sepatah kata pun yang terucap dari pacarnya. Juseok meminta maaf padanya, ia hanya tidak ingin kalau pacarnya berpelukan dengan lelaki lain, ia pun berpamitan untuk pulang.

Dan ke esokan harinya, ketika Juseok, Heryong dan Yong Joon sedang berada di taman sekolah menikmati jus tomat bersama. Pacar Juseok datang dengan raut yang tidak menyenangkan, dan wanita itu langsung menampar Juseok di hadapan Heryong dan Yong Joon.

"Oppa..." Sontak Heryong berteriak karena merasa terkejut. "Yaaaa, apa yang kau lakukan?" bentak Heryong pada wanita itu.

Juseok hanya terpaku memegang pipi merahnya akibat tamparan itu.

"Jika saja kau kemarin tidak menemuiku, maka aku dan kekasihku tidak akan putus!" ucap pacarnya Juseok.

"Apa?" bengong Heryong.

"Dan sekarang, aku akan memutuskan hubungan kita!" wanita itu melemparkan jepitan rambut dan bunga mawar yang sudah layu kehadapan Juseok.

"Juseok-ah, apa yang terjadi? Pacarmu menduakan mu selama ini? Mengapa kau diam saja?" tanya Yong Joon.

BREAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang