BREAK 14

62 12 5
                                    

BREAK 14


"DAUN YANG JATUH TIDAK PERNAH MEMBENCI ANGIN".

Kutipan di atas adalah salah satu gambaran kehidupan, gambaran musim gugur, dan tentang gambaran bagaimana seseorang menerima takdirnya dengan ikhlas.


***

Tidak ada liburan atau pun kencan berdua yang romantis, waktu berlalu lebih cepat. Kim Yong Joon semakin sibuk menghadapi tahap terahir sidang kasus yang ia tangani. Perceraian nyonya Park Meri dan suaminya tuan Jung.

Lee Heryong menghubungi suaminya, untuk mengajaknya makan malam.

"Baiklah, aku akan segera pulang demi istriku tercinta." Yong Joon menutup telponnya.


***

Heryong pergi ke Supermarket untuk membeli bahan makanan. Ia membeli daging dan pasta untuk menu makan malamnya. "Aku akan membuat yang spesial untukmu malam ini kekasihku." Gumamnya dengan memilih bahan makanan itu. Ia pun memilih buah-buahan, dan tanpa sengaja ia bertabrakan dengan wanita cantik yang berpenampilan lebih feminim darinya. "Ah, josonghamnida!" ucap Heryong. Perempuan cantik itu hanya tersenyum dan membungkuk seolah meyakinkan bahwa ia baik-baik saja. Keduanya pun melanjutkan memilih buah-buahan, namun tanpa sadar troli belanjaannya tertukar. Wanita itu membawa troli milik Lee Heryong, hingga ia tidak punya waktu untuk mengembalikannya setelah akan dibayar di kasir. Dan Heryong yang baru sadar pun juga sama, ia terpaksa membayar belanjaan yang bukan miliknya itu, yang berisi lebih banyak minuman beralkohol.


***

Kim Yong Joon hendak akan pulang. Namun Park Meri menghubunginya, dan mengajaknya makan malam bersama. Ya, selama ini mereka memang sering bertemu walaupun hanya sekedar makan siang atau minum kopi di Caffe, karena urusan pekerjaan.

Setelah meng-iakan ajakan Park Meri. Pengacara karismatik itu pun menerima alamat rumah kliennya itu melalui via whatsaap, dan Yong Joon segera menuju ke sana.


***

Kang Tae Yong masuk ke dalam ruangan Kim Yong Joon. Namun ia tidak tau ke mana temannya itu pergi. Salah satu asistennya mengatakan bahwa Kim Yong Joon hendak menemui nyonya Park.

***

Yong Joon sudah tiba di rumah Park Meri. Wanita cantik yang lebih feminim dari istrinya itu sudah menyiapkan makanan untuk tamu spesialnya malam itu.

"Maafkan aku, karena mengajakmu makan malam di rumahku. Dan aku tidak tau, makanan apa yang kau sukai pak pengacara!" ucap Meri

Yong Joon pun tertegun melihat daging dan pasta, ia kini ingat bahwa ada janji makan malam bersama istrinya di rumah.

"Aku bahkan sangat ceroboh, belanjaanku tertukar, ini pasti belanjaan milik wanita itu." Pungkas Meri

Yong Joon pun menoleh mendengarnya. Dan keduanya pun makan malam bersama.

"Pak pengacara, kalau kasusku ini menang, apa kita bisa merayakannya bersama?"

"Kita lihat saja nanti, jika aku tidak sibuk." pungkas Yong Joon. 

"Kuharap kau tidak akan menolaknya!" ucap Meri dengan makan secara anggun di depan Kim Yong Joon.


***

"Baiklah, terimakasih atas makan malamnya." Yong Joon pun pamit.

"Terimakasih, karena sudah menerima ajakan makan malam ku ini!" ucap Meri.

Dan Kim Yong Joon pun segera pergi.

***

Sementara Lee Heryong cemberut dengan suasana hati yang kacau, Kim Yong Joon telah mengingkari janjinya malam itu. Yong Joon pulang tepat pukul 11 malam.

BREAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang