BREAK 11

77 12 3
                                    

BREAK 11

Pagi ini, Lee Heryong disibukan dengan membuat sarapan, ia menambahkan satu porsi untuk Jo Min Gi, yang kebetulan menginap di rumahnya dari semalam. Ini akan menjadi hari yang sibuk baginya, setelah beberapa hari ia tidak masuk ke kantor.

"Selamat pagi." Min Gi sudah berdiri di arah ujung meja makan itu. Wanita itupun menoleh ke arahnya. "Heryong-ah..." panggil Min Gi.

"Oh, kau sudah bangun?" Heryong tidak ingin terpengaruh oleh perasaan masa lalunya. "Duduklah, dan makanlah sarapan yang kubuat untukmu!" pinta Heryong yang sudah meletakan Sandwich di atas piring untuk Min Gi.

Ia pun segera membuat 2 cangkir kopi untuk Yong Joon dan Min Gi.

"Di mana Yong Joon?" tanya Min Gi, ia segera menggeser kursi dan duduk secara perlahan, tangan putihnya mengambil satu buah pisang yang tersaji di atas meja makan itu, mengupasnya dan memakannya.

"Kau tau, kebiasaanya masih belum berubah, mandinya lama sekali!" Heryong membawakan 2 cangkir kopi dan menyodorkan secangkir kopi panas itu ke hadapan Min Gi, hingga pria tsundere itu tertegun memperhatikan apa yang telah Lee Heryong siapkan untuk dirinya, ia melirik ke sanah ke mari memperhatikan ke atas meja makan, dan sesekali memperhatikan ke arah Lee Heryong yang masih sibuk menyiapkan makanan.

"Heryong-ah..."

"Yee?"

"Apa kau menyiapkan semua ini sendirian setiap hari? Lalu di mana pembantu kalian?" tanya Min Gi yang terlihat bingung melihat kesibukan wanita yang masih menempati hatinya itu.

"Tentu saja, aku melakukan semua ini setiap hari, sendirian dan tanpa pembantu!"

"Mwo?" bengong Min Gi.

"Kami hanya berdua di sini, jadi untuk apa pembantu?" Heryong tersenyum dan kembali melanjutkan aktivitasnya. "Min Gi, cepat makanlah sarapanmu!" sambung Heryong.

Min Gi meneguk secara perlahan kopi panas buatan Heryong, kopi tanpa gula itu rasanya mendadak manis, bukan karena apa jenis kopinya, tapi hanya karena siapa yang membuatkannya kali ini. Min Gi mengumpat senyuman, ia tidak pernah mengira bisa melewatkan sarapan pagi bersama wanita yang ia cintai, baginya sarapan pagi terakhir bersama Heryong adalah ketika masih duduk di sekolah dasar.

"Waw, apa kalian sedang membicarkan ku?" seru Yong Joon yang membuyarkan lamunan Min Gi pagi itu. Ia pun duduk dan menunggu segala makanan yang dihidangkan oleh Heryong untuknya.

"Segera habiskan sarapanmu! Karena aku akan segera berangkat." Pinta Heryong dengan merapihkan dasi Yong Joon.

Tidak ada cara lain bagi Min Gi, kecuali berpaling dari pemandangan itu.

"Kau lihat? Dia memperlakukanku seperti anak kecil." Ucap Yong Joon mencoba mengeluh dari segala aturan Heryong padanya.

"Wae? Memang kau ini seperti anak kecil, jika bukan aku yang menyiapkan sarapan, kau mau makan apa pagi ini? Kau tidak bisa masak seperti Min Gi." Sontak, ia pun tertegun dengan perkataannya. Dan Min Gi hanya menoleh ke arahnya.

"Tentu saja, jika bukan kau lalu siapa lagi? Karena kau adalah istriku!" ucap Yong Joon dengan menatap wajah istrinya itu. Heryong pun seketika menyuapinya. "AAAA" Reflek Yong Joon pun membuka mulutnya dan memakan potongan sandwich itu.

"Kau memang seorang pengacara di luar sana, kau sibuk mengurusi masalah orang lain, tapi jika di rumah, aku lah yang akan mengurus segala masalahmu, apa kau tau itu?" Heryong pun memasukan potongan besar sandwich itu ke dalam mulut suaminya, hingga Yong Joon keseleuk, "Ohookk hookk..."

"Aigo Yong Joon-ah..." gumam Heryong dengan menepuk-nepuk pundak suaminya itu.

"Haahh..." Min Gi merasa sangat sesak berada di ruangan itu, mengapa Yong Joon yang pakai dasi, tapi ia yang susah bernapas.

BREAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang