1||•Anak Baru•

14.1K 748 114
                                    

Senin, hari pertama para siswa kembali menuju sekolah, melepas liburan panjang yang sudah mereka lewati. Kembali pada pelajaran yang kadang membuat otak mumet, namun gadis satu ini sangat antusias pergi ke sekolah saat ini.

"Pandu belum dateng, Cla?" tanya Ranti yang sedari tadi masih melihat Clara berdiam diri di pagar.

"Belum, Ma. Ih awas aja lo pas dateng," gerutu Clara kesal.

"Lagian, terlalu semangat banget kamu tuh, jam lima subuh aja udah siap berangkat sekolah," ujar Ranti.

"Iya dong, Clara kan anak rajin."

"Assalamualaikum tante," sapa Pandu yang baru saja datang.

"Lo kema---"

"Waalaikumsalam," balas Ranti, "sebelum ngomel, bales salam dulu, neng."

"Iya tadi Clara udah bales salamnya dari dalem hati," balas Clara tak mau salah.

Pandu terkekeh kecil, "yaudah ayo berangkat."

"Clara pergi dulu Ma," pamit Clara.

"Hati-hati," jawab Ranti.

Clara menyubit lengan Pandu yang sedang menyetir, "lo kemana dulu? gue udah nungguin sejam yang lalu."

"Gue lagi nyetir jangan nyubit-nyubit, nanti kecelakaan terus muka lu hancur gimana? Ga sayang sama skincare lo?" lontar Pandu.

"Anjrit, lo mah emang maunya gitu, biar ngga ada yang suka sama gue, iyakan?"

"Emang banyak yang suka sama lo? Setau gue, yang suka sama lo cuma orang gila samping sekolah," kekeh Pandu.

"Emang lo ga suka sama gue?" ujar Clara asal.

"Suka lah, kalau ngga mah kita ngga akan tetep sahabatan bertahun-tahun gini, Cla."

"Suka sebagai sahabat," batin Clara. " Yeay sampe."

Pandu dan Clara turun dari motor dan melepas helm. Keadaan sekolah pagi ini sudah sangat ramai banyak siswa baru yang diantar oleh orangtuanya.

"Bakal ada anak baru ya katanya cewe," ucap Clara.

"Iya," balas Pandu.

"Gue langsung ke barisan kelas ya, Ndu."

"Yaudah, hati-hati Clara," balas Pandu dengan senyumnya yang mengembang.

"Hai sobat," sapa Clara saat melihat siswi satu kelasnya.

"Makin deket aja lo sama Pandu," tutur Lisa.

"Kenapa ga pacaran aja sih, Cla? Lo suka kan sama Pandu?" tanya Dina serius.

Clara gelagapan, "gue ... gue ... ga suka sama Pandu."

"Gue tau Cla, lo suka sama Pandu. Lo ga pinter bohong."

"Yaelah, ayo ah buruan baris," ujar Lisa menengahi.

Kurang lebih satu jam setengah upacara berlangsung, "semoga kita sekelas lagi ya."

"Gamau ah, gue pengennya kita beda kelas," tolak Lisa dan Dina hampir bersamaan.

Clara menoleh, "loh kenapa?"

"Kalau sekelas, ya otomatis gue bakal saingan sama lo, jadi lo ga bakal ngasih kita contekan, iya ga Lis?" tutur Dina.

"Yoi."

"Jadi kalau ga sekelas, gue bakal ngasih contekan ke elu pada?"

Dina dan Lisa mengangguk yakin.

"Dih, ga bakal ya. Pede banget haha."

"Em, maaf ini barisan anak kelas sebelas?"

Clara, Dina, dan Lisa menoleh kebelakang. Ternyata ini anak baru yang baru saja diomongkan oleh Pandu. Cantik dan sepertinya cerdas.

CINTA SEPIHAK [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang