Bersatu karena luka. Bertemu karena takdir. Bersambung karena masalah. Bersama karena cinta. Dan, berpisah karena jalan.
-Cinta Sepihak.*
*
*Clara sudah siap dengan dress selutut berwarna merah maroon nya. Ia akan pergi bersama Gibran. Ilham dan Mamanya sudah pergi lebih dulu. Tadinya dinner ini untuk pertemuan antara keluarga Dina dan keluarga Ilham, namun karena keluarga Dina tidak bisa hadir, jadi terpaksa Ilham harus menemani Mama nya.
"Hei," sapa Gibran.
Clara menoleh, ia kagum dengan penampilan Gibran. Lihat saja, ia begitu sempurna malam ini dengan memakai hoodie berwarna abu dengan celana casual pendek berwarna putih. Terlebih, aroma parfum yang mewah sangat melekat.
"Heh!" Gibran menepuk pipi Clara pelan, karena Clara yang diam saja dari saat ia hadir.
"Apaan sih," cicit Clara, menyembunyikan rasa malunya agar tidak tertangkap basah memandangi Gibran.
"Gue ganteng ya?" tanya Gibran asal.
"Hahaha," tawa Clara seketika saat Gibran mengatakan bahwa dirinya ganteng.
"Dih, emang iya, kan? Di Amrik aja ya banyak cewe-cewe yang suka sama gue, tapi gue ga suka mereka," cerita Gibran seraya mengikuti langkah Clara yang mulai berjalan pergi.
"Kenapa ga lo pacarin?" tanya Clara seadanya, daripada tidak merespon sama sekali cerita Gibran.
"Ya karena gue suka sama lo," jawab Gibran.
Clara tertawa seraya memukul lengan Gibran kencang, "hahahaha, becanda mulu anying."
"Kalau gue serius lo mau apa?" tanya Gibran.
Clara yang merasa obrolan nya dengan Gibran mulai serius, ia memberhentikan ketawanya, "apaan sih ah, Mama udah nunggu di sana sama Abang."
"Ngalihin topik mulu sih," gerutu Gibran pelan.
"Lagian omongan lo kalau ngomong ga jelas," cibir Clara.
"Udah buru masuk," suruh Gibran sambil membukakan pintu mobil untuk dinaiki Clara.
***
Ilham sudah berada di resto bersama Ranti, mereka menunggu kedatangan Clara.
"Ham, sebenernya Clara sama Pandu ada masalah apa?" tanya Ranti yang khawatir melihat keretakan hubungan antara Pandu dan Clara.
"Hmm ... jangan pinta Ilham cerita sekarang ya, Ma? Besok pagi Ilham cerita," ucap Ilham.
Ranti menghembuskan napas panjang, "yaudah deh. Jangan galau gitu dong, sekali-kali dinner sama Mama, biasanya kan sama Dina."
"Ah ngga, Ilham ngga lagi galau," elak Ilham.
"Ham, Ham ko itu Clara sama Gibran?" tanya Ranti yang heran.
"Iya, tadi Clara minta Gibran yang anterin," jawab Ilham.
"Hai, Ma," sapa Clara saat melihat Ranti.
"Malem Tan," sapa Gibran pada Ranti.
"Eh iya, ayo kalian duduk dibangku yang udah di siapin ya!" perintah Ranti yang diangguki oleh Clara dan Gibran.
"Bangku satu nya lagi sayang ya kosong," gumam Ranti. Pada saat ia melihat ke arah pintu masuk, dilihatnya Pandu datang bersama seorang perempuan.
"Itu Pandu, kan?" tanya Ranti yang lumayan kencang, sehingga dapat didengar oleh Clara dan Gibran.
![](https://img.wattpad.com/cover/229624204-288-k991755.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SEPIHAK [TERBIT]
Teen Fiction"Hal terbodoh yang pernah lo lakuin apa, Cla?" tanya Pandu. "Harus jujur?" "Iyalah." "Suka bertahun-tahun sama sahabat sendiri dan gaberani bilang gue suka sama dia hingga akhirnya dia jadian sama temen deket gue." "Lo... lo suka sama gue?" "Udah te...