7||•Ungkap atau pendem?

4.6K 377 28
                                    

Bagaimana bisa aku tidak menaruh perasaan jika setiap hari kau beri asupan cinta yang mendebarkan hati
-Clara Anjelista
🌻
🌻

Teman-temannya sudah pulang dari magrib tadi. Sisa Ilham dan Clara di rumah besarnya itu. Ilham yang sedang asik bermain PlayStation, sedang Risa masih galau akan kejadian tadi siang.

"Pandu kenapa ngotot banget sih kalau dia ga suka sama gue?"

"Apa sih kurangnya gue? Kita udah temenan dari kecil, tapi kenapa dia sama sekali ngga ngerti sama perasaan gue?"

Clara terus bermonolog sendiri. Banyak pertanyaan yang sedang memenuhi ruang benak nya, yang membuat ia sedikit frustasi.

Clara membuka aplikasi instagram-nya, berniat melihat video atau gambar lucu-lucu yang bisa menghibur keadaan hatinya sekarang. Baru saja ia memilih satu gambar yang kelihatannya berasal dari twitter

"Aku mengungkapkannya karena aku tidak mau menyesal di kemudian hari, aku yang lebih dahulu mempunyai rasa, maka akupula yang harus mengungkapkannya terlebih dahulu. Soal perkara cinta dibalas atau tidak, itu masalah belakangan. Cinta hadir sebagaimana waktu yang terus jalan berputar."

Kalimatnya sangat menampar keadaan dirinya, "apa gue harus ungkapin perasaan gue duluan? Kalau Pandu malah ilfeel gimana?"

Ting.

Clara membuka aplikasi WhatsApp-nya, ada pesan dari Pandu.

Panduuu

Lagi ngapain Cla?

Mikirin lo

Seriusan😂

Iyalah, emang gue pernah boong sama lo?

Kok sama sih?
Gue juga lagi mikirin lo

Bohong nya pinter

Sumpah gue ga bohong

Clara mulai membuat lengkungan senyum di bibirnya, kenapa hati ini sangat lembek jika bersama Pandu?

Mikirin gue bener? tumben wkwk

Iya nih, gatau tiba-tiba aja lo muncuk di pikiranku gue
besokkan Minggu, nanti gue jemput
kita weekend

Oke

Clara mematikan data selulernya dan mulai men-scroll chattannya bersama Pandu, rasa senang mulai hinggap di hatinya, namun terganggu oleh ucapan Ilham.

"Kasian banget sih lo, suka sendiri, seneng juga sendiri," sindirnya.

"Suka sama siapa?"

Ilham memberhentikan aktivitas bermain PlayStation nya dan mendekat pada Clara," Gue udah tau dari lama kalau lo suka sama Pandu."

Clara menelan ludahnya dengan susah, "jangan bilang Pandu ya, Bang. Gue ga mau Pandu nantinya jadi ilfeel sama gue."

"Cla, dengerin gue," Ilham merubah nada bicaranya yang lebih terlihat serius.

"Kalau lo suka sama orang, lo kudu berani ngungkapin perasaan lo. Apa sih yang lo takutin? Takut Pandu ga suka balik sama lo? ujar Ilham sarkas.

CINTA SEPIHAK [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang