Fatal(3)

440 77 8
                                    

Budayakan menghargai karya penulis.....
Gak Vote Bisulan.....

.

1 Minggu sudah sohyun tinggal dirumah Jungkook. Hari-hari dilaluinya sama seperti biasanya hanya menatap dalam diam sosok pria yang ia kagumi dan membuatnya jatuh hati dan tanpa sohyun sadari sebenarnya diam-diam jungkook juga menatapnya.
.Hari ini tepat peringatan hari kematian Ayah dan Irene dan membuatnya harus berangkat ke busan pagi-pagi.
.
"Kau yakin akan pergi dengan Jui saja."
.
"Iya, lagi pula kau sangat sibuk bukan jadi biar aku dan Jui saja aku tahu Ayah dan Ibu pasti mengerti bahwa menantunya tidak bisa hadir."
.
"Aku bisa meninggalkan pekerjaanku sayang dan menemanimu."
.
"Tidak perlu Jung lagian tidak mungkin kau membuang waktumu selama 3 hari."
.
"Baiklah, jaga dirimu,Jui dan Jungie kita."
.
"Pastinya tuan jeon dan ohiya aku titip sohyun padamu, dia itu agak ceroboh,,Jika ingin makan kalian bisa deliveri saja karena sohyun tidak bisa memasak."
.
"Iya sayang aku akan menjaga Sahabatmu itu dengan baik."
.
"Baiklah aku harus berangkat sekarang sarapan sudah aku siapkan dan satu lagi tolong bangunkan sohyun karena dia agak susah bangun."
.Benar-benar istri idaman pikir jungkook, bahkan mau pergi pun Irene masih sibuk mengingatkan ini itu pada suaminya.
Lambaian tangan dari sang istri perlahan meninggalkan halaman rumah besar Jungkook.
.
Masih memasang wajah senyum diwajahnya Jungkook melangkah masuk kedalam rumahnya menuju meja makan untuk sarapan bahkan baju yang ia pakai masih piama tidurnya karena bisa dibayangkan Irene berangkat jam 6 pagi kebusan bahkan Jui pun saat dimobil masih terlelap.
Menikmati sarapan paginya Pikiran jungkook melanglang buana disaat matanya tanpa sengaja melirik kearah pintu kamar tamu yang ditempati sohyun.
.
"3 hari? bersama sohyun?." batin Jungkook diikuti senyumnya yang terpatri.
Menghabiskan sarapannya Jungkook buru-buru menuju kamar sohyun, ia ingat pesan sang istri bahwa sohyun harus dibangunkan.
.
Tokk.... Tokkk...Tokkk

3x pengetukan tidak ada respon.
Dengan inisiatif jungkook mencoba membuka pintu kamar sohyun dan tepat pintu tidak terkunci.
Menenggelamkan dirinya masuk, ditempat tidur dengan sprei berwarna putih wanita cantik bersurai panjang tengah terlelap seolah enggan meninggalkan alam mimpinya.
'Cantik' pikir jungkook.
Bahkan tanpa make up diwajahnya sohyun tetap terlihat cantik.
bibir pink tanpa polesan lipstik benar-benar menggoda bagi jungkook dan karena ia jadi lupa bahwa dirinya saat ini sudah terduduk disamping sohyun.
"Andai saja kita lebih dulu bertemu mungkin kaulah yang selalu disampingku saat aku terbangun." lirih jungkook sangat pelan tetapi masih sangat jelas didengar sohyun.
Sohyun sudah terbangun sejak ia merasa ada yang duduk ditempat tidurnya.
"Apa jadinya jika kau tahu hyun jika aku menyukaimu." Lagi Jungkook berucap lirih dan masih didengar sohyun yang ntah mengapa membuat jantungnya berdetak tak karuan dan semakin berdetak lagi ketika Jungkook yang dengan sengaja mengambil kesempatan mengambil ciuman pertamanya.

"Apa ini mimpi, jika ia aku tidak berharap bangun." Batin sohyun.
.
Puas memandangi wajah cantik wanita yang membuatnya jatuh cinta jungkook melirik jam dinakas sohyun sudah pukul 7, Jungkook dengan segera ingin berdiri tetapi tangannya ditahan oleh seseorang dan dapat ia lihat sohyun yang masih terbaring yang memegang tangannya 'Apa dia mendengarnya,apa ia tahu aku menciumnya' berbagai persepsi muncul dengan sendiri dikepalanya saat ini.
.
"Berani sekali oppa mau kabur setelah mencuri ciuman pertamaku."
.Jungkook stagnan, berarti sohyun sejak tadi tahu apa yang dirinya lakukan.
Dengan jantung terus berpacu jungkook kembali duduk disamping sohyun yang sudah terbangun.
"Aku, aku minta maaf aku tidak bermaksud untuk men...."

Chup

Bukan Jungkook yang mencium sohyun tetapi sohyun yang mencium Jungkook, sejujurnya jungkook senang karena yang awalnya jungkook pikir sohyun akan marah tetapi apa ini justru sohyun mencium dirinya artinya bahwa wanita kim itu tidak mempermasalahkannya.
.
"Apa benar yang oppa katakan tadi?"
.
"Apa?"
.Jungkook dengan ekpresi pura-pura begonya.
"Oppa menyukaiku."
.'Apa-apaan ini sohyun seolah-olah memancing dirinya untuk mengakui semuanya' pikir jungkook.
.
"Kau mendengar semuanya."
.
"Yahh, Aku mendengar semuanya."
.
"Lalu?"

Chup...
Lagi dan lagi sohyun mengecup Jungkook membuat pria Jeon itu tersenyum mengembang.
.
"Nadoo, nado saranghae oppa."
.Mendengar Kejujuran yang sohyun utarakan tak membuang-buang waktu Jungkook langsung menyambar benda kenyal milik sohyun dan sedikit melumatnya menjadi tanda untuk kejujuran keduanya yang saling suka dan jatuh cinta.
.

10.00 Kst, Keduanya terbangun dalam selimut yang sama dengan posisi saling memeluk serasa tak ingin saling melepas melupakan waktu untuk berangkat bekerja.
Karena terlalu larut dalam ciuman, keduanya menjadi tertidur sampai Ponsel Jungkook berdering.
Tangan yang awalnya memeluk dengan rasa malas meraih ponselnya yang berada dinakas.
.
"ya ada apa sekretaris Cha."

"............."

"Aku hari ini ada pertemuan dengan teman lamaku jadi aku tidak akan kekantor."

"............."

"Mm, ya."
Panggilan diakhiri.
.

"Kau tidak kekantor oppa?"
.Suara khas bangun sohyun menyadarkan jungkook.
.
"Tidak, aku ingin menikmati hari ini bersamamu Chagiya."
Keduanya pun kembali kealam mimpi.
.
Seharian Jungkook maupun sohyun mereka sama sekali benar-benar tidak kekantor. Jika jungkook beralasan ada pertemuan dengan teman lama maka sohyun beralasan bahwa lagi kurang enak badan dan disaat seulgi ingin menjenguknya ia menolak.
Keduanya sama-sama menghabiskan waktu makan siang berdua dengan deliveri, nonton tv berdua layaknya pasangan yang lagi kasmaran sampai mereka lupa malam telah menyapa.
.Duduk melantai diruangan keluarga sambil nonton Tv lengkap dengan Cemilan Jungkook bergelayut manja berbaring dengan paha sohyun menjadi bantalnya ditambah rambutnya yang sohyun sekali-kali mainkan. 'Romantis' pikirnya.
.
"Oppa bagaimana jika irene eonni tahu hubungan kita."
.Pertanyaan sohyun mengalihkan pandangan jungkook.

"Dia tidak akan tahu jika kau tidak memberitahunya."
.Jungkook berusaha menguatkan sohyun untuk hubungan yang mereka jalani saat ini.

"Aku jadi merasa bersalah padanya, bagaimana jika kita mengakhiri semuanya juga hati ini, kita tidak perlu melanjutkannya lagi oppa kurasa cukup sehari ini dan cukup kita sama-sama mengetahui bahwa kita saling mencintai."
.Penjelasan panjang sohyun membuat hati jungkook serasa remuk,baru sehari ia merasa mendapatkan keinginan dan cintanya pada sohyun lalu tiba-tiba sohyun ingin mengakhirinya begitu saja.
.
"Tidak aku tidak bisa hyun,bahkan jika aku harus mati sekalipun aku tidak akan pernah mau melepaskanmu. Aku sudah terlanjur mencintaimu."
.
"Lalu bagaimana dengan Irene eonni?"
.
"Cukup pikirkan aku dan dirimu, irene biar aku yang mengurusnya. Kau tahu hyun aku jatuh hati pada sejak 3 tahun lalu kau masuk diperusahaanku, aku hanya bisa memandangmu dari jauh, ingin aku menyapamu tapi aku kwatir kau akan menolakku tapi sekarang bahkan aku bisa sepuasnya memeluk dan menciummu, jadi kumohon jangan tinggalkan aku."
.
"Oppa Aku juga mencintaimu, jangan pernah berpikir untuk meninggalkanku dan lagi kau harus adil antara aku dan irene eonni.Apa kau bisa berjanji padaku?"

"Baiklah Chagiya aku berjanji padamu tapi kau juga harus berjanji padaku."

"Apa?"

"Jangan pernah dekat dengan Kim...Kim... Kim Taehyung."

"Kenapa? Dia rekan 1 profesiku."

"Aku cemburu."

"Cihhh, Aku juga cemburu saat kau bersama irene eonni oppa."
.Sepertinya sangat rumit bagi keduanya.

"3 hari kedepan kita bisa menghabiskan waktu bersama chagiya."

"Mm, aku akan meminta ijin dan menghabiskan waktu bersamamu."
.Lanjut sohyun.
.
Malam ini menjadi saksi bisu kisah cinta mereka, janji-janji mereka meski pada dasarnya hubungan yang keduanya jalani saat ini adalah hubungan terlarang.
.

_________________***__________________

Annyeong yeorobum♥
.
Jangan Lupa Tinggalkan jejak kalian
Vote dan Coment
.


One/two ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang