The Second(4)

345 60 6
                                    

Budayakan menghargai karya penulis♥
Vote dulu baru baca😊
.

Jika pagi sebelum-sebelumnya Park Jihye terbangun hanya menemukan presensi para maid yang dipekerjakan dirumahnya ataukah sang suami maka untuk pagi ini sudah pasti berbeda, apanya yang berbeda? Tentu saja semuanya.
Meja makan yang sebelumnya hanya ada dia sendiri atau dia dan jungkook maka mulai pagi ini akan bertambah satu orang lagi, bukan ayah atau ibu mertuanya tetapi istri kedua dari sang suami 'Kim Sohyun'.
.
"Selamat Pagi Eonni." Sapaan pagi dari sohyun saat mendapati park Jihye yang sedang menata sarapan pagi.
"Selamat pagi hyunnie." Balas Jihye dengan manis, sepertinya jihye harus belajar menerima kehadiran sohyun dalam kehidupannya dan Jungkook meskipun agak berat, berusaha sedikit saja tidak masalah.

Duduk dengan manis dimeja makan Jihye dan Sohyun terlihat begitu akrab bercerita padahal bisa dikata ini baru pertemuan kedua mereka, kedekatan keduanya yang sama-sama merupakan istri Jungkook mengundang seukir senyum dari suami keduanya yang diam-diam melirik dari lantai atas.
'Semoga kalian selalu akur.' batin Jungkook.

"Selamat Pagi." Jungkook menghampiri kedua istrinya ikut bergabung dimeja makan. Tak lupa Jungkook memberi kecupan pada Sohyun, Jihye merasa berkecil hati tapi tiba-tiba semua berubah disaat Jungkook juga memberi kecupan padanya.
Dengan wajah sumringah Jiyaa memberikan sepotong roti selai untuk Jungkook pun diterima baik oleh Jungkook.
"Jiyaa hari ini adalah jadwal sohyun kedokter untuk cek up bisakah kau menemaninya, aku ada urusan mendadak dikantor."
yang disebut namanya mendongak lalu tersenyum.
"Tentu saja Kook." Jihye mengiyakan, sohyun juga merasa bahagia bisa dekat dengan jihye.
Sohyun pikir kehadirannya menjadi wanita kedua dihidup Jungkook akan memantikkan Api diantara dia dan Jihye namun kenyataannya wanit bermarga park yang selalu dipanggilnya eonni ternyata wanita berhati lembut.
"Baiklah aku harus kekantor sekarang, Sayang jaga dirimu baik-baik dan anak kita. Jiyaa aku titip sohyun padamu."
Sohyun dan Jihye hanya mengangguk setelahnya Jungkook berlalu meninggalkan keduanya.
"Eonni, trimah kasih dan maafkan aku." Tiba-tiba saja kalimat itu terlontar dari mulut sohyun.
"trimah kasih dan maaf untuk apa hyunnie?." Sebenarnya Jihye paham kemana arah pembicaraan sohyun hanya saja pura-pura bodoh dan tidak tahu tidaklah masalah.
"Trimah kasih sudah menerimaku menjadi istri kedua untuk Jungkook Oppa dan maaf karena aku menjadi orang kedua diantara kalian, karena aku Cinta Jungkook oppa menjadi terbagi." Sohyun menyesal.
"Lupakan masa lalu dan melihatlah kedepan sohyun~ah. Bahagianya Jungkook bukan hanya denganku saja tetapi juga denganmu." Sungguh ketika sohyun mendengar rentetan kalimat yang diucapkan Jihye maka penilaian sohyun pada Jihye tidaklah salah, Jihye benar-benar wanita yang baik.
.
.
.
12.30KST, sesuai jadwal dan janji yang dokter buat jihye benar-benar menemani Sohyun kerumah sakit.
setelah cukup lama menunggu tiba giliran sohyun.
Tiba didalam ruangan, sohyun segera berbaring ditempat tidur yang disediakan.
"Tumben bukan Jungkook yang menemanimu hyunnie." Dokter cantik yang merupakan sahabat sohyun membuka suara lebih dulu.
"Dia sedang sibuk Yoojung~ah." Kim Yoojung namanya, pernah satu SMA dan bahkan 1 Kampus dengan sohyun tentunya dengan jurusan yang berbeda tapi keduanya bakk lem selalu melekat.
"Bayi kalian baik-baik saja, posisinya sangat bagus. Lalu siapa wanita yang menemanimu?." Karena penasaran pertanyaaan tentang siapa park jihye pun terlontar, Yoojung jelas tidak tahu karena pada saat pernikahan Jihye begitu cepat pulang.
"Namanya Jihye eonni, istri pertama Jungkook oppa."

"mwoo?." Ingin rasanya sohyun membekap mulut sang sahabat, beruntung Jihye menunggu diluar.

"yakk. apa kau gila hyunnie, kau ini cantik,kau berpendidikan. Bagaimana bisa kau menikah dengan pria yang sudah beristri eohh?." Jika saja sohyun tidak sedang hamil dan bukan sahabatnya maka Yoojung bisa saja memukul sohyun sekencang-kencangnya.
"Kami sama-sama saling mencintai dan lagipula meskipun Jungkook memiliki dua istri Cintanya tetap adil."
"Apa kau bodoh? Biar kuberitahu,mungkin Jungkook saat ini memang masih adil membagi cintanya apalagi kau tengah mengandung, bisa saja setelah kau melahirkan dia akan memberikan cintanya hanya pada istrinya hyun. Apa kau lupa jika wanita setelah melahirkan akan menjadi keriput dan juga mana tahu Jungkook hanya ingin menjadikanmu mesin pemberi anak."
Rentetan kata yang keluar dari mulut ceplos Yoojung direkam dan diolah sedetail mungkin oleh sohyun. Hati dan pikirannya berkecamuk. Itu tidak boleh terjadi, Sohyun tidak ingin Jungkook berpaling darinya atau hanya sekedar memberinya anak.
"Tapi keluarga Jeon sangat menginginkan anak sementara Jihye eonni tidak bisa memberi keturunan bagi Jeon." Penjelasan Sohyun kembali dicerna Yoojung.
"Pantas saja Jungkook menikah lagi. Baiklah kalau begitu berikan Jungkook keturunan sebanyak-banyaknya agar ia tidak pergi darimu." Kedua mata sohyun membola, speertinya urat saraf yoojung telah putus.
"Apa kau pikir aku mesin pencetak anak, yang pertama saja belum lahir bodohh."
Begitulah perdebatan yang terjadi diantara keduanya, sekalipun sering berdebat tetapi persahabatan keduanya tetap akur.
.
Setelah selesai pemeriksaan sohyun pun pamit pada Yoojung. Dia menghampiri Jihye yang dengan setia menunggu diruang tunggu.
"Bagaimana hyunnie hasilnya?." Nampak raut wajah Jihye antara kwatir dan bahagia ingin mengetahui jenis kelamin apa anak yang dikandung sohyun.
"Bayiku dan Jungkook oppa baik-baik saja eonni, jenis kelaminnya belum diketahui." ada sedikit penekanan pada kata bayi kami dikalimat Sohyun yang tentunya membuat hati Jihye sedikit tersentil, pada akhirnya jihye hanya mengangguk.
"Ya sudah ayo kita kembali." Sohyun hanya mengangguk.
.
.
.
.
.
Ntah mengapa setelah kembali dari rumah sakit sikap sohyun benar-benar berubah bahkan menjadi lebih sensitif. Mungkin pengaruh dari kehamilannya atau mungkin ada hal yang lain, ntahlah.
Bayangkan saja niat awal jihye membawa pulang sohyun kerumah nyatanya sohyun memilih kekantor Jungkook,lebih parahnya lagi sohyun yang beberapa kali membentaknya hanya karena tidak memenuhi keinginannya meski berujung keduanya ada diruang kerja sang suami.
"Hyunnie apa sebaiknya kita pulang,ini masih jam kerjanya Jungkook."
Jihye berusaha semungkinnya membujuk Sohyun.
"Aku tidak peduli, ini adalah kantor Jungkook oppa dan Jungkook oppa adalah suamiku jadi wajar aku mendatanginya." Sohyun tetap pada pendiriannya.
"Tapi hyun kau tau kan Jungkook jika dikantor sangat sulit untuk ditemui apalagi diganggu."
"Jadi maksud eonni aku pengganggu?." Sohyun yang semula duduk akhirnya berdiri, raut mukanya berubah.
"bukan seperti itu hyun aku hanya..."
Belum sempat melanjutkan, sohyun lebih dulu menyela.
"Cukup Jihye~ssi ! Aku tahu aku hanya istri kedua,aku hanya wanita simpanan yang beruntung dinikahi oleh Jungkook oppa. Aku tahu aku tidak tahu malu merebut suamimu tapi kau juga harus tahu aku sekarang sudah menjadi istrinya Jungkook oppa jadi kau tidak ada hak melarangku untuk datang kesini."

plakkkk.....

"Park Jihye."

***

Anyyeong yeorobum♥

Indonesia merdeka, gimana hati kalian?😄

Hilang beberapa hari jadi rindu updatenya,wkwkwk
Maaf ya kalo bentar2 ada bentar gaada soalnya aku lagi sibuk...
Tapi aku usahain nyicil dikit2 menulisnya kalau lagi free.
.
Jangan Lupa tinggalkan jejak kalian ya😊😘

One/two ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang