18

9.8K 1.6K 10
                                    

Author POV

Flashback On

Sekitar seribu tahun yang lalu, dunia Arsga dipimpin oleh tujuh raja dari tujuh kerajaan yang mewakili setiap ras makhluk inti di dunia Arsga.

Mulai dari yang terendah yaitu kurcaci, lalu elf, duyung, peri, penyihir, manusia serigala, hingga yang tertinggi kekuatannya, vampir.

Dan semua ras itu dipimpin oleh satu raja yang terhebat, raja yang menjaga kedamaian antar sesama makhluk, yaitu raja dengan kekuatan paling hebat, vampir.

Raja vampir adalah raja yang tegas dan bijaksana, ia selalu berlaku adil, bahkan pada keluarganya sendiri.

Hingga suatu hari, entah apa yang terjadi, tiba-tiba raja dikabarkan meninggal bersama putra mahkota, ratu amat terpuruk saat itu.

Adik satu-satunya sang raja langsung diangkat menjadi raja, menggantikan raja vampir terdahulu.

Ratu tak terima, ia menolak kenaikan tahta yang di berikan pada adik raja terdahulu.

Ratu menganggap jika pembunuhan suami dan anaknya bukanlah sesuatu yang alami, melainkan di rencanakan oleh seseorang, dan ratu menuduh adik raja terdahulu lah yang melakukannya.

Kasus pembunuhan itu akhirnya kembali dibuka, diselidiki lebih lanjut.

Tak lama kemudian, dugaan sang ratu dinyatakan benar, kasus kematian itu memang direncanakan oleh seseorang. Tapi hingga kini, para penyelidik belum menemukan bukti siapa yang melakukannya.

Namun, para penasehat setuju pada sang ratu, mereka melemparkan tuduhannya pada adik sang raja. Karena semuanya akan masuk akal jika yang melakukan pembunuhan itu adalah adik sang raja sendiri. Memangnya siapa lagi yang akan diuntungkan atas kematian sang raja?

Mengingat Putra Mahkota, anak sang ratu juga ikut meninggal, sudah pasti mustahil jika yang melakukan pembunuhan adalah sang ratu. Tidak ada ibu di dunia ini yang tega membunuh anaknya sendiri.

Akhirnya jabatan adik raja terdahulu dicabut, dan di berikan kepada sang ratu. Ratu memimpin kerajaan vampir seorang diri untuk beberapa tahun.

Hingga akhirnya, sang ratu pun meninggal dunia akibat suatu penyakit kronis. Adik sang ratu langsung naik tahta saat itu, tak ada yang protes, mengingat sang ratu sudah tak memiliki keturunan.

Beberapa tahun kemudian, adik raja terdahulu kembali. Ia menyerang kerajaan vampir secara besar-besaran, para raja-raja yang lain hendak membantu mengatasi serangan itu.

Namun terlambat, raja sudah dikalahkan lebih dulu. Adik raja terdahulu dengan gembiranya mengumumkan bahwa dirinya lah yang menjadi raja vampir.

Banyak yang tak senang akan berita itu. Namun, seiring berjalannya waktu, akhirnya adik raja terdahulu mulai di terima menjadi raja vampir yang baru. Raja-raja lain mulai membuka kepercayaan mereka untuk raja baru.

Dunia kembali damai, bahkan cerita tentang kematian sang raja dan putra mahkota terdahulu mulai dilupakan oleh beberapa orang, untuk menjaga agar tak terjadi perselisihan.

Namun, tentu saja, untuk para raja dan keturunannya itu akan menjadi sejarah yang tak terlupakan untuk dijadikan pelajaran.

Ratusan tahun kemudian, masa-masa kelam itu kembali terjadi. Bukan lagi pada kerajaan vampir, melainkan kerajaan manusia serigala.

Kali ini perebutan hartanya dilakukan secara terang-terangan, adik tiri sang raja yang telah lama hilang telah kembali membawa bala tentara untuk menyerang kerajaan manusia serigala dan dengan bangganya mengancam keselamatan anggota kerajaan, apabila tetap melawan.

Sang raja yang ingat akan cerita masa lalu, tentang perebutan harta, menyerah lebih dulu dan dengan sukarela menyerahkan tahtanya.

Karena menurutnya, tak ada keuntungan yang terjadi setelah perang. Daripada ia kehilangan orang-orang yang ia sayang, lebih baik ia menyerahkan hartanya dan membawa keluarga kecilnya ke suatu tempat untuk bersembunyi.

Orang-orang kepercayaan sang raja yang mengetahui hal itu dengan tegas memutuskan untuk ikut menemani sang raja.

Mereka akhirnya membangun perkampungan mereka sendiri dengan bantuan para sahabat yang selalu mendukung mereka.

Seperti raja penyihir yang memberikan bantuan berupa sihir kuno untuk melindungi perkampungan manusia serigala.

Beberapa raja yang dulunya adalah teman raja manusia serigala, sekali dua kali mengunjungi perkampungan itu, sekedar untuk menyapa ataupun berbagi berita.

Flashback Off

***

Ellysha POV

"Iriana," panggil Gaery pelan. Iriana menoleh, menatap tanya Gaery. "Apa?"

"Bagaimana kau tahu tempat ini? Bukankah yang tahu tempat ini hanya para raja yang merupakan sahabat Paman Aldrof, apa jangan-jangan kau...." Gaery terdiam sejenak.

Hey benar juga, apakah Iriana adalah anak seorang raja?

"Ya, itu benar, aku memang seorang putri dari kerajaan mermaid. Tepatnya seorang Putri Mahkota." Iriana berujar bangga.

Gaery, Chaetna, dan Luke tampak terkejut akan fakta itu. Louise dan Leo tampak sangat acuh.

Sementara aku, memangnya aku perduli? Tentu saja tidak!

Oh iya, mengingat cerita yang tadi, seperti ada yang janggal. "Paman," panggil ku pelan, berharap tak membuat para makhluk itu menoleh menatap ku.

Tapi, ternyata harapanku pupus. Semua makhluk itu serentak menoleh ke arahku. Bahkan Leo dan Louise yang sering bersikap acuh pun ikut menoleh.

"Ya, Nak?" Paman Aldrof menatap ku dengan senyum ramahnya, mempersilahkan ku untuk melanjutkan bicara.

Aku diam sejenak, ragu untuk melanjutkan bicaraku. "Apakah kalian pernah mencari tahu sendiri tentang kasus itu secara mendalam? Aku yakin sekali, setidaknya pastilah ada satu orang yang mengetahui tentang kebenaran kejadian tragis itu, mengetahui siapa dalang di balik rencana pembunuhan raja dan putra mahkota terdahulu."

Mata Paman Aldrof yang berkeriput itu semakin menyipit saat senyumnya melebar. "Sepertinya aku tahu kenapa buku Sahargaratta memilihmu." Paman Aldrof menatap buku Sahargaratta yang ku bawa.

Eh, apa maksudnya? Apa paman Aldrof tahu jika aku seorang manusia?

Tapi, jika mengingat bagaimana para makhluk itu menyambut ku pertama kali, sepertinya makhluk di dunia ini dapat mengetahui jenis suatu makhluk tanpa harus bertanya dahulu.

"Ya kau benar, setidaknya pasti ada satu orang yang tahu akan kebenaran kejadian tragis itu. Tapi, bukan sekarang waktunya untuk mengetahui kebenaran dibalik semua itu. Semua akan terbongkar nanti pada waktunya."

Aku mengerutkan dahiku. Aku memicing menatap Paman Aldrof. Sepertinya dia tahu sesuatu, aku yakin sekali akan hal itu.

Paman Aldrof tertawa kecil melihat tatapan ku. "Ternyata aku tak salah 'mengenali' mu, Nak."

Dahiku semakin mengerut, mencerna maksud dari ucapan Paman Aldrof.

TERPILIH (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang