Saat ini, aku sedang belajar mengendalikan terbang lebah hijau yang ku naikki. Sesuai janjinya, Leo mengajariku cara mengendalikannya.
Perasaan aneh saat Leo memegang tanganku untuk mengendalikan terbang lebah hijau, terasa begitu mengganjal. Ini pertama kalinya aku bersentuhan dengan durasi yang cukup lama dengan laki-laki yang sebaya dengan ku, mungkin karena itu pula perasaan aneh itu muncul.
Tapi, sungguh, ini benar-benar mengganggu.
Namun, aku menikmati semua pelajaran yang Leo berikan. Saat dia membantu seraya menjelaskan padaku bagaimana cara mengendalikan lebah hijau, cara membelokkan terbangan, cara menurunkan tinggi terbangan, dan lainnya.
Tak sekali dua kali aku melakukan kesalahan. Namun berkali-kali, dan Leo berkali-kali dengan sabar mengajariku secara pelan-pelan, agar aku mengerti dan akhirnya 'sedikit' mampu mengendalikan lebah hijau yang kami naikki ini.
Melelahkan memang. Tapi, ini benar-benar pengalaman yang menyenangkan.
Hey tentu saja! Di saat anak-anak seusia ku belajar mengendarai motor atau mungkin mobil, aku malah belajar cara mengendalikan terbang lebah hijau. Bukankah itu keren? Hahaha...
Hingga tiba-tiba terbang lebah itu mulai oleng. Aku sedikit tersentak, terkejut akan kejadian barusan.
Astaga, jika Leo tak sigap mengambil alih kendali, bisa dipastikan, kami berdua akan terjatuh. "Hey, kau itu sedang belajar, jadi berhati-hatilah sedikit!" tegur Leo dengan suara kesalnya.
Aku mendengus, aku sudah berhati-hati sedari tadi, salahkan saja lebahnya yang sulit dikendalikan, CK.
"Kau dengar tidak?" lanjutnya bertanya masih dengan nada kesal. "Kau pikir ini mudah? Aku sudah berhati-hati, bahkan sangat hati-hati!" balasku ketus.
"Hey, kenapa jadi kau yang marah?" protes Leo tak terima. Aku tak membalas, mengabaikan Leo.
CK, salahkan saja sifat menyebalkannya itu. Jika tidak sedang berada di udara, sudah ku cabik-cabik vampir sialan itu.
"Kau sungguh marah?" tanya Leo pelan. Aku tetap diam, dan masih berusaha mengendalikan lebah hijau.
Hey tentu saja, walaupun sedang kesal, belajar tetaplah belajar. Aku tak mau proses belajar ku terhambat karena sikap menyebalkan Leo.
"CK, terserah kau sajalah!" Leo mendengus kesal. Namun, meskipun begitu ia tetap membantu ku mengendalikan lebah hijau ini.
Hingga cukup lama mengendalikan lebah itu, kendaliku mulai stabil, sesekali Leo akan lepaskan tangannya membiarkan ku mengendalikan lebah itu sepenuhnya.
Aku tersenyum lebar menyadari hal itu. Bangga pada diriku sendiri, karena mampu mengendalikan lebah hijau yang tubuhnya bahkan dua kali lebih besar dariku.
"Semuanya, kita istirahat sebentar!" teriak Luke yang terbang di depan kami. Sedetik kemudian, terbang lebah hijaunya mulai merendah, diikuti lebah yang lain.
Aku pun ikut mengendalikan terbang lebah yang kami naikki, untuk terbang merendah, di bantu oleh Leo. Karena mengendalikan lebah hijau untuk turun merendah cukup sulit untuk kulakukan sendiri.
Lebah hijau kami mendarat dengan sempurna. Aku melompat turun dengan senyum mengembang. Senang karena pelajaran mengendalikan terbang lebah hijau ku berjalan lancar, bahkan sangat lancar.
"Wow, itu tadi sangat keren, El! Kau sangat cepat belajar mengendalikan hewan itu, bahkan terlalu cepat," puji Iriana menatapku takjub.
Gaery dan Luke mengangguk setuju. "Ya benar, kau sangat cepat dalam belajar, Ellysha." Gaery membenarkan ucapan Iriana.
Aku tersenyum bangga. Tentu saja cepat, karena aku memang jenius. Hahahaha....
"Hebat apanya? Ksatria abal-abal itu memegang tangannya, tentu saja ia bisa!" Louise berujar sewot, dengan senyum merendahkannya ia menatapku.
Aku melotot menatap Nenek Sihir Jelek itu. "Apa kau bilang?! Enak saja! Kau hanya iri denganku, dan tak terima jika aku bisa mengendalikan lebah itu dalam waktu singkat, iya kan?" balasku tak terima.
"Aku? Iri denganmu?? Hey sadarlah wahai makhluk rendahan, tak ada yang pantas untuk-"
"Sudahlah Louise, kau ini selalu saja mencari gara-gara!" seru Leo memotong ucapan Louise, ia menatap kesal Nenek Sihir Jelek itu.
Louise menatap terkejut akan tindakan Leo. Aku pun sama, heran akan tindakan tiba-tiba anak vampir itu. Tapi, sepertinya bukan hanya aku dan Louise, semua makhluk itupun ikut menatap terkejut, tak percaya Leo akan berbicara seperti itu.
Hey, Leo itu makhluk paling cuek diantara kami, ia hanya akan bersuara jika itu mengganggunya, atau mungkin merugikannya.
Dan apa yang Louise lakukan itu tak mengganggunya ataupun merugikannya. Lagi pula, aku dan Louise sering bertengkar. Namun, leo tak pernah mau perduli, ia malah sibuk tidur.
Tapi, tadi? Astaga!
Aku tak ingin gr, tapi itu sulit. Leo bersikap seperti dia memang menyukai ku akhir-akhir ini. Aku tak bisa jika menganggap tingkah anehnya itu hanyalah kebetulan.
Tapi, kenapa dia tak kunjung mengungkapkan perasaannya? Bukankah seseorang akan mengungkapkan perasaannya saat dia menyukai orang lain? Atau memang aku yang terlalu percaya diri?
Ah, entahlah, aku tak perduli, ini merepotkan!
"Hey Leo," panggil Iriana pelan, dia memicing menatap Leo. "Apa?!" balas ketus Leo dengan wajah kesalnya. Iriana diam sejenak, seakan mencari sesuatu dari ekspresi wajah kesal Leo.
Hey, sepertinya Iriana menyadari sesuatu. Apa dia berpikiran sama denganku? Tidak! Tidak boleh!
Kuharap ia tidak menyadarinya. Akan menyebalkan jika Iriana juga tahu akan hal 'itu', bisa-bisa dia akan berisik menggodaku dan Leo.
Itu akan lebih menyebalkan!
"Ah sudahlah sepertinya aku salah, kau kan, memang menyebalkan!" ujarnya mengedik acuh.
Aku menghela napas lega. Bersyukur karena Iriana tak menyadarinya.
"Baiklah kalau begitu, karena kita sudah memiliki bekal, jadi kita tak usah mencari makanan lagi, kita langsung makan saja, kemudian istirahat sejenak, barulah kita lanjutkan perjalanan." Luke berujar lantang, layaknya seorang pemimpin.
Eh? Dia kan memang pemimpin. Astaga otakkuuu!! Sepertinya aku memang harus cepat-cepat pergi dari dunia ini.
"Baik pangeran," jawab kompak semua makhluk itu, kecuali Leo yang sudah memakan bekalnya lebih dulu.
Ckck, dasar tidak sopan!
Louise yang melihat itu menatap sinis Leo. Namun, tak ingin berkomentar. Mungkin karena ia tahu tak akan menang jika melawan vampir menyebalkan seperti Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERPILIH (Lengkap)
Fantasy(Petualangan - Fantasi) Namanya Ellysha Seinna Rajasa, seorang gadis remaja yang amat menyukai dunia fantasi dan hal-hal berbau misteri. Sifatnya galak dan sombong hingga membuatnya tak disukai banyak orang. Suatu hari, saat ulang tahunnya yang ke e...