Ketiga

25 2 0
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

"Pak cepet dong," Gertaknya karena takut terlambat.

"Iya non ini juga udah cepet," Jawab supir.

Sampainya di sekolah, ternyata gerbangnya sudah ditutup sekitar 10 menit lalu.

"Yah gerbangnya udah ditutup," Gerutunya sambil turun dari mobil.

Dengan langkah gugup, ia menghampiri gerbang dan melihat pak satpam tengah duduk menikmati kopinya di pos.

"Pak satpam," Teriaknya.

Pak satpam menghampiri asal suara yang ternyata dari balik gerbang. "Gak bisa neng. Eneng udah telat 10 menit. Lagian kemana aja?"

"Pak saya murid baru. Jadi tolong bukain gerbangnya ya," Mohonnya.

"Euh atuh si Eneng mah tau murid baru pake acara kesiangan segala. Gak bisa neng. Nanti dimasukinnya jam ke-2 itu pun ada hukumannya," Jelas pak satpam.

"Yah pak sekali ini aja," Mohonnya lagi.

"Neng ini masih pagi jangan nego ah," Pinta pak satpam.

Tiba-tiba seseorang berlari ke arah gerbang.

"Hi April. Hi pak," sapa nya sambil tersenyum manis.

"Nah ini lagi. Gibran kenapa telat?" Tanya pak satpam geram.

"Biasa pak anak muda." Jelasnya.

"Justru itu anak muda harus semangat," Timbalnya. "Bapa catat nama kalian ya," lanjutnya.

April hanya mematung dan perasaannya dipenuhi kegelisahan serta kekhawatiran akan nasibnya. Selama sekolah, ia tidak pernah bertemu apalagi berteman dengan keterlambatan.

"Bel jam ke-2 bentar lagi mau bunyi. Kalian akan saya hukum ambilin sampah dari sini sampe kelas kalian. Paham?" Tegasnya.

"Sangat paham pak," jawab Gibran seakan tak berdosa.

Gibran dan April dipersilahkan masuk dan mereka harus memungut sampah dengan di awasi pak satpam. April menjalani hukumannya dengan keikhlasan serta kesabaran. Saat ia hendak mengambil sebuah botol plastik, tiba-tiba tangan mungilnya dicekal oleh Gibran.

"Eits. Kamu gak usah ambil-ambil ini. Sana pergi aja ke kelas," Suruhnya.

"Hah? ya gak bisa lah kan lagi dihukum." Protes April.

"Oy, bantu gue sini" teriaknya kepada seseorang yang lewat.

April benar-benar kebingungan.

"Pak si ini gantiin April ya. Kasian April kan cewek pak. Kita kan harus menjunjung tinggi derajat wanita pak. Ya pak ya," Bujuk Gibran.

"Kamu ini ngaco sekali. Mau cewek atau cowok kalo buat kesalahan ya harus dihukum." Jelas Pak Satpam dengan tegas.

"Ga papa pak, saya gantiin dia aja. Dikelas lagi gak ada guru kok." Ucap anak tersebut.

Monster RomanticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang