![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. -
Kini April tengah berbaring sambil menatap langit-langit kamarnya.
"Kenapa dia gitu ya?"Ya, April terus memikirkan kejadian yang dialaminya tadi. Ia masih tak percaya dengan apa yang terjadi.
"Apa dia?..... Ish jangan aneh-aneh ah mungkin aja dia emang mau gitu. Tapi gak masuk akal...." Ucap April sambil berguling-guling dikasur.
"Gue chat aja dia ya. Terus bilang Makasih. Ya bagus pril itu permulaan yang bagus," Lanjutnya lalu mengambil Handphone.
Via WA
Didan
Hi dan, Thank buat tadi.
Read*typing
Sama sama. Santai aja.
ReadGimana kalo nanti malem
Kita makan. Ya sebagai tanda
Terimakasih gue.
Read*typing
Boleh. Jam berapa?
ReadJam 19.00
Gimana?
Read*typing
Okeh. Sharelok
Biar gue jemput.
ReadApril mengirim lokasinya lalu tak lupa ia berguling sana-sini saking bahagianya.
"OMG!!! Gue harus telpon Nindyar," Ucapnya lalu menelpon Nindyar.
Via telepon
Hallo Nin
Iya pril kenapa?
Gue bakal makan malem sama Didan
Hah? Demi apa lo?
Serius gue Nin
Ih kok bisa?
Jadi ceritanya gini
-Falsh back on-
Setelah selesai, Ia ikut mengantri dikasir dan setelah itu mbak mini market langsung men-scan belanjaan April yang segunung itu.
Tiba tiba sebuah tangan hadir begitu saja menyimpan sebuah botol air mineral ke meja kasir. "Mbak disatuin ya sama itu."
April pun menoleh ke sumber suara tersebut dan ternyata itu adalah Didan. "Loh kok?"
"Hi pril," Sapa Didan sambil tersenyum manis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Monster Romantic
RomanceGibran Bachtiar lahir sebagai manusia paling tegar dalam menghadapi semesta yang selalu becanda. Bertemu dengan April Aulia yang kadang merasa tidak diberi keadilan oleh tuhan namun mampu menenangkan. Kisah merasa terbungkus rapi lengkap dengan bebe...