Kelima

16 2 0
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Kini April tengah berbaring sambil menatap langit-langit kamarnya.
"Kenapa dia gitu ya?"

Ya, April terus memikirkan kejadian yang dialaminya tadi. Ia masih tak percaya dengan apa yang terjadi.

"Apa dia?..... Ish jangan aneh-aneh ah mungkin aja dia emang mau gitu. Tapi gak masuk akal...." Ucap April sambil berguling-guling dikasur.

"Gue chat aja dia ya. Terus bilang Makasih. Ya bagus pril itu permulaan yang bagus," Lanjutnya lalu mengambil Handphone.

Via WA

Didan

Hi dan, Thank buat tadi.
Read

*typing
Sama sama. Santai aja.
Read

Gimana kalo nanti malem
Kita makan. Ya sebagai tanda
Terimakasih gue.
Read

*typing
Boleh. Jam berapa?
Read

Jam 19.00
Gimana?
Read

*typing
Okeh. Sharelok
Biar gue jemput.
Read

April mengirim lokasinya lalu tak lupa ia berguling sana-sini saking bahagianya.

"OMG!!! Gue harus telpon Nindyar," Ucapnya lalu menelpon Nindyar.

Via telepon

Hallo Nin

Iya pril kenapa?

Gue bakal makan malem sama Didan

Hah? Demi apa lo?

Serius gue Nin

Ih kok bisa?

Jadi ceritanya gini

-Falsh back on-

Setelah selesai, Ia ikut mengantri dikasir dan setelah itu mbak mini market langsung men-scan belanjaan April yang segunung itu.

Tiba tiba sebuah tangan hadir begitu saja menyimpan sebuah botol air mineral ke meja kasir. "Mbak disatuin ya sama itu."

April pun menoleh ke sumber suara tersebut dan ternyata itu adalah Didan. "Loh kok?"

"Hi pril," Sapa Didan sambil tersenyum manis.

Monster RomanticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang