Gibran Bachtiar lahir sebagai manusia paling tegar dalam menghadapi semesta yang selalu becanda. Bertemu dengan April Aulia yang kadang merasa tidak diberi keadilan oleh tuhan namun mampu menenangkan. Kisah merasa terbungkus rapi lengkap dengan bebe...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
Kegiatan belajar mengajar hari ini berjalan normal. Jam pertama dan kedua dilewati seperti biasa. Namun saat memasuki jam ke-3, anggota kelas terlihat tidak lengkap dikarenakan Gibran, Vito dan Luthfi tidak masuk kelas dan diagendapun tertulis alpa. Apa lagi kalau bukan bolos.
Sebelumnya pelajaran Matematika. Dan Gibran cs benar-benar muak dengan pelajaran tersebut.
Alih-alih mengikuti jam pelajaran, satu persatu dari mereka malah izin ke toilet dan belum kembali sampai sekarang.
Jam kali ini pelajaran Bu Dwi. Dan beliau sudah ada didepan kelas 5 menit yang lalu menunggu guru matematika keluar. Beliau memang guru yang sangat disiplin.
"Assalamualaikum anak-anak, apa kabar?" Sapanya dengan senyuman manis khasnya.
"Wa'alaikumsalam. Baik Bu," Balas siswa dan siswi serentak.
"Baik. Ibu absen dulu. Siapa yang tidak masuk?" Tanyanya.
"Gibran, Luthfi, dan Vito izin ke toilet Bu," Bela Rafli yang disuruh Gibran untuk mengatakan hal tersebut.
"Ketoilet gimana, mereka diruang guru lagi disidang," Timbal Bu Dwi kesal.
"What? Lagi Bu?" Tanya Nindyar tak percaya.
"Iya Nin. Ibu gak habis pikir sama mereka. Mereka tuh kenapa sih gak ada kerjaan lain apa selain bikin onar. Pusing ibu liatnya," Jawab Bu Dwi.
"Iya Bu. Apalagi saya," Ucap Nindyar.
"Sudah sekarang kita lanjut materi kemarin," Kata Bu Dwi.
Semua anak pun berusaha untuk fokus ke pelajaran. Namun lain halnya dengan April."Nin Gibran sering banget ya gini?" Tanya April.
"Bukan sering lagi dia mah. Gue rasa nakalnya tuh udah jadi kebutuhan idupnya deh," Jawab Nindyar kesal.
"Tapi dulu pas SMP mereka gak pernah di keluarin?" Tanyanya.
"Vito pernah ngomong sih katanya sebandel gimanapun dia disekolah, Kepala sekolahnya sekalipun gak akan biarin dia keluar gitu aja. Pernah ya suatu waktu mereka tawuran gitu terus Gibran, Luthfi sama yang lainnya mau dikeluarin dari sekolah kecuali Vito. Nah si Vito gak terima dong. Dia bilang kalo mereka keluar Vito juga dan sebaliknya. Akhirnya, setelah melalui pertimbangan panjang, mereka semua gak jadi dikeluarin," Jawabnya panjang lebar.
"Hah kenapa bisa?" Tanya April bingung.
"Gak tau pril. Mungkin Papahnya Vito banyak nyuap termasuk ke sini terus kayaknya dimanfaatin sama sekolah. Kata orang-orang gitu sih, tapi gak tau," Jawabnya tak yakin.
April hanya berdiam memikirkan perkataan Nindyar.
Lalu disisi lain, diruang guru, para orang tua sedang diberi penjelasan mengenai masalah anak mereka.
Ditengah percakapan, tiba-tiba datang seorang pria bersetelan jas rapi.
"Assalamualaikum. Apa saya belum telat?" Tanyanya yang baru datang.