--Follow penulisnya, votement ceritanya
This is the special part of our lovely-dovey couple. Enjoy guys! Warning⚠️ Chapter ini dapat menyebabkan baper berkepanjangan, sesak nafas dan rahim menghangat.
🌸
🌸💖🌸"Apalagi yang kurang ya?"
"Camelia... kamu sudah mengeruk hampir seisi rumah."
"Ih-- mas, gimana nanti kalau ada yang kelewat? Aku mau weekend ini jadi hari yang terbaik makanya harus total."
Dimas menyerah, tak mungkin mampu menang melawan keras kepalanya seorang wanita. Ia berpegang pada pepatah 'women is right' dan tak banyak membantah --daripada berabe urusannya. Dimas menatap ngeri melihat bagasi mobilnya, sudah penuh dengan perlengkapan berkemah, keranjang piknik, peralatan lukis, kompor kecil dan kail pancing pun juga tak ingin ketinggalan memeriahkan acara mengungsi ini. Untuk benda yang terakhir itu entah kenapa ada dalam list super panjang barang bawaan yang ditulis Camelia, --calon isterinya.
Sementara Camelia, masih sibuk hilir mudik diantara rumahnya dan rumah Dimas dengan masih mengangkut barang-barang lain yang kalau ditanya menurut Dimas, benda tersebut tanpa dibawa pun tidak apa. "Ada yang ketinggalan gak ya?"
"Sudah sudah, bisa-bisa nanti malah kamu yang ketinggalan. Ayo, sudah siang ini."
"Ta-tapi--"
Dimas tak mendengar dan malah menarik lembut Camelia dan menggiringnya masuk ke dalam mobil. Kemudian Dimas pun ikut bergabung di dalam dan menyalakan mobilnya yang bersamaan dengan Camelia yang menyalakan audio-speaker. Good Time milik Carly Rae Japsen dan Owl City memenuhi rangka mobil.
"Oke, masbeb... go!" seru Camelia riang dengan tangannya yang terkepal meninju udara kosong.
Tak ayal tawa lebar Camelia menulari Dimas, yang berimbas dengan suasana hatinya yang ringan. Camelia membawanya kembali ke masa-masa bujangan 20 tahunan-nya.
"Kenapa harus 99?"
Camelia menoleh kebingungan saat tiba-tiba Dimas angkat suara setelah keluar dari jalan komplek. "Heh?"
"Itu, wish list kamu. Kenapa harus sebanyak 99?"
Camelia memikirkannya sejenak, "Hm... gak ada maksud apa-apa sih. Biar berkah kali kayak Asma'ul Husna."
Dimas menoleh dengan kepala yang menggeleng-geleng keheranan. "Ada-ada saja kamu ini."
Sesuai rencana yang dirancang Camelia, ia akan melaksanakan 99 wish list-nya bersama Dimas selama akhir pekan. Untung saja pria super sibuk itu mau merelakan pekerjaannya demi menyenangkan Camelia. Dan dari ke-99 keinginannya, sudah hampir setengahnya ia lakukan bersama Dimas selama week day. Alasannya sederhana, karena permintaan Camelia tidak neko-neko. Makan siang saling suap saja sudah termasuk top 10 wish-nya. Dan sisanya, ia akan menyelesaikan misi-nya itu dengan berkemah di Puncak, Bogor.
Hampir dua puluh menit perjalanan Camelia mulai menguap-nguap. Ia berusaha menggelengkan kepala, mencubit pelan paha demi mengusir rasa kantuk yang menyerang.
![](https://img.wattpad.com/cover/215398433-288-k232858.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Camelia Blooms [Completed]
Romance[PART LENGKAP] Berawal dari pertemuan tak sengaja di satu musim semi hingga takdir terus bergulir membawa rangkaian kisah rumit yang tak terduga, menghadirkan tawa dan tangis disertai taburan rasa yang perlahan memekarkan cinta diantara dua insan ya...