--Follow penulisnya, votement ceritanya
🌸🌸🌸
Masuami <3
Mas berharap kamu mau datang ke ulang tahunnya Sabila.Mas tahu kamu marah besar sama mas, tapi mas mohon... demi Sabila.
Apa yang bisa ia perbuat melihat Dimas mengemis-ngemis meminta iba padanya seperti ini? Haruskah ia berdamai dengan keadaan dan memaafkan apa yang telah dilakukan oleh Dimas? Namun apa yang diperbuat Dimas tak bisa ia abaikan bak angin lalu. Kegelisahan ini berujung pada perang batin yang tak dapat ia hindari. Hatinya berkata ya namun egonya menolak tegas.
Ia dilema bukan main dan hanya bisa terlungkup lelah di atas kasurnya. Ia tak mampu menggerakkan anggota tubuhnya seolah-olah seluruh bagian tubuhnya mendadak mengalami kelumpuhan total. Bahkan, ia sampai mangkir dari acara ulang tahun hotel Wardana karena, kalaupun hadir mereka tidak akan menganggap Camelia spesial --ia hanya akan dikenal sebagai mantan bekas pemagang manajer umum. Biarlah Jasmine yang menjadi bintang utama hari itu.
Ia merayakan hari jadi hotel Wardana dengan scroll akun resmi hotel dan memelototi tajam penampilan Jasmine yang menjelma menjadi Miss Universe. Dan tidak ada satupun yang mempertanyakan ke-absenannya. Hal ini tambah membuatnya dongkol.
Dan, omong-omong soal ulang tahun Sabila... pikirannya melayang pada sosok bunda-nya Sabila yang anggun nan cantik jelita yang mungkin sekarang sudah bergabung bahagia dengan keluarga besar. Membayangkannya saja sudah membuat hati teriris. Ia menelungkupkan wajahnya di atas bantal dan berusaha mengenyahkan bayangan mengerikan itu.
Pesta ulang tahun itu memang dilakukan di rumah ibu Dimas --akhir-akhir ini rumah yang menghadap langsung dengan rumah studio-nya ini jarang ditinggali. Sesibuk itu seorang Dimas Angkasa mengurusi hotel tercinta hingga membuat puteri semata wayangnya harus diungsikan ke rumah neneknya karena takut kesepian.
Sabila... betapa ia merindu gadis itu, namun enggan bertemu dengan ayahnya.
🌸🌸🌸
Memikirkan Sabila sesorean membuat Camelia ketiduran dan tersadar kalau ini sudah malam --tepatnya pukul 11 malam. Astaga bagaimana bisa ia tidur begitu lama? Dan sekarang kepalanya terasa pusing. Ia melenguh atas nyeri yang mendera dan berusaha menggapai-gapai lampu tidur untuk menyalakan kamarnya yang gelap gulita. Namun, sebelum ia menyalakannya ia mendengar raungan mesin mobil yang familiar yang sejurus kemudian terhenti. Berjalan dengan berhati-hati --karena kondisi kamar yang temaram, ia menyingkap sedikit tirai jendela.
Matanya menyipit tajam saat melihat ada tiga manusia yang keluar dari Fortuner itu. Mereka tampak seperti keluarga bahagia yang baru menghabiskan malam bersama. Perasaannya tak nyaman saat Yulan yang cantik itu mengelus lembut kening Sabila dengan disaksikan oleh Dimas yang menatap lekat keduanya. Lalu, ketiganya masuk dengan senyum cerah tersungging meninggalkan ia yang menatap kebahagiaan itu dengan tatapan nanar. Pintu putih itu tertutup dan seketika tubuhnya limbung... hilang pegangan dan ambruk menghantam dinginnya lantai.
🌸🌸🌸
"Mbak... mbak!"
"Nggh~"
"Cameliaaaa!"
Gedoran pintu itu menyadarkannya, menarik ia dari alam mimpi yang hanya ada kegelapan dan rasa hampa. Matanya menggelepar perlahan dan serangan rasa dingin yang menyengat mulai terasa. Pantas saja, ia semalaman tidur di atas lantai yang dingin dengan kondisi jendela yang terbuka lebar. Belum lagi udara Bandung yang dingin-dingin sejuk membuatnya menggigil tanpa sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camelia Blooms [Completed]
Romance[PART LENGKAP] Berawal dari pertemuan tak sengaja di satu musim semi hingga takdir terus bergulir membawa rangkaian kisah rumit yang tak terduga, menghadirkan tawa dan tangis disertai taburan rasa yang perlahan memekarkan cinta diantara dua insan ya...