22 || Goncangan Menuju Halal pt.2

3.2K 367 42
                                    

--Follow penulisnya, votement ceritanya


🌸🌸🌸

Tubuh Camelia rasanya lemas tak tertahankan, seolah-olah seluruh tulangnya telah dicabut paksa dari dalam tubuh. Badannya menggigil, tapi si empunya tak menyadarinya. Hanya Nayla yang memeluknya yang dapat merasakan betapa hebatnya getaran tubuh Camelia.

Nayla berinisiatif untuk menghubungi mama Camelia, menanyakan kemana mereka harus pergi. Ternyata mama Camelia sedang berada di IGD ketika rombongannya tiba di depan gerbang rumah sakit.

"Fuck!" umpat Nando saat melihat tempat parkir yang padat dan penuh. "Kalian duluan aja, gue cari par--"

Tanpa menunggu Nando menyelesaikan ucapannya, Camelia sudah meloncat keluar dari mobil dan berlari secepat kilat meninggalkan Nayla yang baru sadar kalau Camelia sudah beranjak.

"Lia, tunggu!" teriak Nayla berusaha menyusul Camelia.

Camelia tidak begitu memedulikan tatapan orang yang memandangnya dengan kening mengernyit, bagaimana tidak Camelia datang mengenakan piyama bermotif Scooby Doo serta sandal rumahan yang dua toko --alias salah pasangannya. Ia menjegal salah seorang perawat bermasker yang tak sengaja lewat depan matanya.

"Dimana IGD."

"Lurus saja."

Tanpa tahu terima kasih, ia kembali memacu larinya menuju ruangan yang dituju. Terpaan angin berpadu dengan AC membuat matanya mulai berair. Tiba di IGD ia mulai men-scan setiap ranjang yang terisi penuh oleh berbagai pasien dan kasusnya. Ia bahkan dengan lancang menyibak gorden yang menutupi salah seorang pasien --berharap di sana ada Dimas. Namun dugaannya keliru.

Akhirnya ia menemukan Dimas berada di ujung ruangan yang berjarak tiga pasien dari tempatnya berdiri semula. Hatinya membuncah lega karena ia menemukan Dimas di IGD bukan di ruang operasi. Kakinya seperti mendapatkan kembali kekuatan yang sempat hilang, satu hingga dua langkah membuat perasaannya jumpalitan, namun di langkah ketiga ia mengurungkan niat saat melihat kemunculan wanita cantik dengan raut cemas dan duduk di samping ranjang Dimas. Apa-apaan dengan pemandangan aneh ini?

Dan wanita itu tidak hanya duduk menunggui saja, namun tangan lentiknya dengan lancang membelai surai hitam Dimas lalu mengambil tangan berselang infus itu dengan penuh kelembutan. Kepalanya kembali berputar hebat melihat penampakan itu. Angannya yang telah terbang harus kembali terhempas hingga jatuh dan hancur berkeping-keping.

"Lia mana pak Dimas--" Nayla yang baru menghampiri Camelia dibuat terkejut atas kemana arah pandang Camelia. Ia bahkan sampai tidak bisa meneruskan kata-katanya saking terkejutnya.

"Kak Jasmine?" Nayla mendesiskan nama tersebut.

Jasmine kian berani dengan membawa punggung tangan Dimas ke keningnya, membuat mata Camelia semakin berair. Tak tahan dengannya, ia membalik tubuhnya tanpa peduli kedua orang tuanya yang baru saja masuk ruangan IGD.

"Nay, Lia kenapa?"

"Gak tahu tante, permisi."

🌸🌸🌸

"Lia... udah dong murungnya. Lo gak mau gitu jengukin pak Dimas?"

"Gak usah, toh udah ada kak Jasmine." katanya dengan nada pilu sambil memeluk lututnya sendiri.

Semalam setelah adegan melarikan diri itu, Camelia segera mencari Nando untuk pulang kembali ke rumahnya. Nando dibuat kesal atas sikap Camelia  --maklum ia masih dalam suasana misuh-misuh gara-gara sulit mencari lahan parkir. Namun, Nayla menahan Nando dengan menjanjikan akan menceritakan semuanya. Jadinya Nando dan Haru sekarang tahu kalau Camelia telah dijodohkan dengan pria bernama Dimas.

Camelia Blooms [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang