(POV ANNA)
KRRRRIIINGGG
Samar samar dalam tidur, aku mendengarkan HP ku berbunyi sambil menggetarkan permukaan meja riasku yang memang terdengar keras tersebut. Walau pikiranku memang kembali mengingat kejadian 1 jam belakang. Dimana, Anton mengetahui apa yang selama ini aku sembunyikan darinya selama ini. Dan yang lebih menyakitkan bagiku adalah aku menyesali hal itu semua setelah aku kehilangan sosok pria yang akan membuat aku bahagia kelak.
Setelah berusaha dengan keras menggapai HP yang makin berbunyi keras tersebut berhasil. Aku melihat tulisan TITA di layar HP ku. Seorang teman yang memang sedang keenakan mengolah birahinya melawan dua atau mungkin tiga pria yang juga sudah menikmati tubuhku ini.
"ASSSTTTT... Naaa... Lo dimana? SSSTTT Cepetan kesiniii.."
Itu kalimat pertama yang aku dengar saat aku menekan logo gagang telepon berwarna hijau di layar HP ku. Aku yang mendengarkannya tersebut kembali meneteskan air mata yang memang menyadari betap[a hinanya diriku selama ini. Aku menyesali di saat yang memang sudah tidak bisa mengubah semuanya. Tidak bisa mengembalikan Anton seperti dahulu lagi.
"Gue gak sanggup nih Naaaa... Ahhh.. ssstttt..."
PLOOKK PLOOOKKK PLOOOKKK
"Ini si Boby, aaahhh.. datang datang malah sandwich gue. Cepetin kesini Naaaa.. aaahhh... ssstttt.... Mumpung mereka masih bertenaga giniii..."
"Gila nih bool lo Ta... gue gak tahan nihh.. aaaahhh.."
Suara desahan kenikmatan Tita yang sedang digarap oleh Adit, Rizal dan Boby yang baru pulang sehabis menikmatiku kembali terdengar di telingaku. Air mata ini semakin menetes membasahi bantal yang menopang kepalaku yang memang tak tahan menerima semua ini. Aku makin menyesali akan semua perbuatan yang telah aku perbuat ini. Perbuatan hina yang menyebabkan aku kehilangan Anton dan kepercayaannya.
"Sorry Ta. Gue skip deh. Lo lanjut aja sendiri. Dan mungkin gue gak akan mau gabung lagi dan ML dengan mereka lagi."
Aku menegaskan kata kata itu setelah aku bertekad sebelumnya untuk berubah dan menjalani hidup ini dengan menjadi perempuan yang baik. Walau aku tahu, kalau kecil kemungkinan untuk mengembalikan kepercayaan Anton. Tapi ini satu satunya cara untuk berjuang demi Anton. Demi laki laki yang Selama ini aku khianati.
"Lo bilang apaan sih Na. aaahhhh..... lo mimpi yaaaa?? Aaahhhssss sssttt.."
"Gak kok Ta. Gue sadar kok."
"Lo jangan muna deh Na. ingat gak lo aaaahhhh.... Nolak eh setelah dikasih aaaahhh.. minta nambah gitu... aaahhh... berenti dulu Dit. Perih bool gue."
"Beneran Ta. Gue mau namatin kuliah gue dulu."
"Aaahhh.. Naaaa. Lo jangan gituuu.. aaahhh... ntar gue bongkar kelakuan lo di kampus. Atau perlu aaahhh.. gue bongkar sama bokap nyokap lo. Aaahhh.. eehhh.. bentar dulu Zal.. gue mau ngomong sama Anna nih. Hmmm..."
"Maaf Ta.. aku gak bisa.."
"Hei Anna.. Lo ngapain nolak? Gak kangen sama kontol gue, Adit sama Rizal?"
"Maaf Bob. Mungkin kita sudahi semua ini. Jangan ganggu Anna lagi."
"Heeeiiii pereeekkk. Jangan seenaknya aja ya. awas aja kalau lo sampai gak datang. Atau gue bakalan........"
KAMU SEDANG MEMBACA
GELOMBANG NESTAPA
RandomWARNING ⚠️⚠️ ADEGAN 21+ Seorang Pemuda yang mencari kebenaran masa lalu kelam kedua orang tuanya. Tak kala dirinya mencoba mengorek semuanya, orang orang yang di sayanginya semakin terancam hidupnya. Bagaimana dia bisa mengatasi itu semua? Mampuka...