Tok.. tok...
"Masuk!" ujar seorang perwira tinggi yang duduk di kursi tamu, ditemani beberapa Anggota Propam. Mereka terlihat serius membahas sesuatu.
"Siang 'Ndan, Surya melapor." Surya yang sudah berganti pakaian dinas memberi sikap hormat pada Irjen Dirga Syahputra dan semua penghuni ruangan yang semuanya memiliki pangkat lebih tinggi daripada Surya. Eka yang mengikutinya di belakang juga memberi hormat.
"Oh yah, kenalkan ini Irjen Seravi, dia komandan Div. Propam dan Kombes Blackdevil selaku Kapus Paminal serta Kombes Virghost Kapus Provost. Mereka juga yang sedang menyelidiki kasus yang kamu selidiki. Pak, kenalkan ini AKBP Surya Kasat Reskrim Narkoba." ucap Irjen Dirga mengenalkan ketiga orang yang ada di dalam ruangan tersebut pada Surya.
"Silahkan duduk, Sur!!" lanjut Irjen Dirga, Surya dan Eka pun duduk di hadapan mereka.
"Karena yang ditunggu sudah ada di sini, alangkah baiknya kita langsung aja ke pokok permasalahan." lanjut Irjen Dirga, lalu Irjen Seravi merubah posisi duduknya.
"Sebelumnya saya menerima laporan dari saudara Dirga bahwa Anda telah melakukan penyelidiki peredaran narkoba yang didalangi oleh salah satu anggota kepolisian. Ketika kami menanyakan siapa yang jadi tersangkanya, kami terkejut karena kami pun telah menyelidiki orang yang sama sejak lama, maka saat menerima laporan dari Komandan Dirga kami pun langsung kemari!! Jadi jangan heran jika kami langsung turun tangan karena ini melibatkan seorang perwira menengah di kepolisian." ujar Irjen Seravi.
"Sur, ternyata doa kamu itu terkabul karena kasus yang kamu tangani ini ternyata telah diketahui oleh institusi kepolisian." timpal Irjen Dirga.
"Yah.. dulu kami telah menerima pengaduan dari beberapa korban dan saksi bahwa otak pelakunya adalah salah satu perwira menengah di institusi kita. Dengan kelicikan dan kepintarannya dia telah menjerat para anggota dan institusi hukum lainnya agar bergabung dengan dirinya untuk memperlancar dan menutupi bisnis hitamnya ini, yang akhirnya kami pun sering mengalami jalan buntu mencari bukti-bukti keterlibatannya!!" lanjut Irjen Seravi.
"Apa Pak Surya udah memiliki bukti yang kuat untuk menangkap dan menjerat tersangka ini?" tanya Kombes Blackdevil.
"Komandan Dirga telah bercerita mengenai keluarga kamu, bahwa tersangka telah melibatkan anggota keluarga kamu. Maksud saya, tersangka berniat menghancurkan kamu lewat semua anak-istri pak Surya. Apa betul itu yang terjadi??" sela kombes Virghost.
Surya menghembuskan nafasnya mendengar pertanyaan Kombes Virghost lalu memandang Irjen Dirga, yang dijawab dengan anggukan agar Surya menceritakan semua apa yang dialaminya dari awal hingga kini.
"Baik pak. Sebelum saya menunjukkan semua bukti, saya akan sedikit bercerita bagaimana saya bisa terlibat penyelidikan ini. Semua bermula saat saya ditugaskan di kota Palembang, waktu itu pimpinan saya Kompol Hendrik melakukan penyelidikan peredaran Narkoba di kota tersebut.." Surya mulai bercerita.
Surya pun menceritakan semua kisah dan hasil penyelidikannya dengan detail. Tidak ada yang ditutupi ataupun cerita palsu yang ia sampaikan.
"Saya bersyukur bahwa putri tunggal saya bisa selamat dari rencana penculikan mereka." Surya mengakhiri ceritanya.
"Hmmm.. betapa gak berperikemanusiaan ini orang sampe berbagai cara dia lakukan untuk menghancurkan kamu, bahkan melibatkan anak-istri kamu. Saya sebagai komandan Propam hanya bisa meminta maaf untuk semua yang terjadi, khususnya pada istri Anda!!" ujar Irjen Seravi ikut menyesali perilaku salah satu anggota kepolisian terhadap rekan kerjanya.
"Ya pak, terima kasih atas perhatiannya, ini mungkin jalan hidup saya, meskipun ada rasa sakit dan sesal yang amat sangat. Tapi saya musti menerimanya, dan meskipun terlambat, alhamdulillah istri saya, Soffie telah kembali lagi bersama saya." terang Surya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GELOMBANG NESTAPA
AcakWARNING ⚠️⚠️ ADEGAN 21+ Seorang Pemuda yang mencari kebenaran masa lalu kelam kedua orang tuanya. Tak kala dirinya mencoba mengorek semuanya, orang orang yang di sayanginya semakin terancam hidupnya. Bagaimana dia bisa mengatasi itu semua? Mampuka...